Keterlibatan Amerika Serikat dalam Penyelesaian Konflik Irian Barat 1960-1963
Abstract
Secara umum penelitian membahas mengenai konflik Irian Barat yang meilibatkan Amerika Serikat untuk membantu menyelesaikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda pada tahun 1960-1963. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan utama yaitu “Bagaimana Keterlibatan Amerika Serikat dalam Penyelesaian Konflik Irian Barat antara Indonesia dan Belanda 1960-1963?” Untuk menjawab rumusan masalah tersebut, peneliti menggunakan metode historis yang meliputi heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan hasil dari penelitian, konflik Irian Barat pada tahun 1960-1963 akibat tidak menemukan kesepakatan antara Indonesia dan Belanda untuk berdamai. Melihat keadaan itu, Amerika Serikat tertarik untuk membantu menyelesaikan konflik tersebut. Selain itu, Amerika Serikat memiliki kepentingan di kawasan Asia dalam rangka membendung komunis terutama di Indonesia dan Amerika Serikat berniat untuk menjauhkan Indonesia dari ketergantungannya terhadap Uni Soviet. Sehingga Amerika Serikat bersedia untuk menjadi meditor dalam penyelesaian konflik Irian Barat. Mediasi diadakan dengan mengadakan perundingan-perundingan antara Indonesia dan Belanda dengan diawali melalui Konferensi Meja Bundar (KMB), Perundingan Middleburg, dan Perjanjian New York. Penyelesaian konflik Irian Barat dengan terlibatnya Amerika Serikat berpengaruh terhadap hubungan diplomasinya Amerika Serikat dengan Indonesia dan Belanda.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Barany, Z. (2009). “NATO at Sixty”. Journal of Democracy, 2 (20), hlm. 108-122.
Bradley, W. L. & Lubis, M. (1991). Dokumen-dokumen Pilihan Tentang Politik Luar Negeri Amerika Serikat dan Asia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Djafar, Z. (2012). “Kemerdekaan Papua dan Relevansi Reaksi Tiga Negara”. Jurnal Penelitian Politik, 9 (1), hlm. 103-104.
Djopari, J. R. G. (1993). Pemberontakan Organisasi Papua Merdeka. Jakarta: Gramedia.
Elisabeth, A. (2012). “Perdamaian dan Pembangunan Papua: Problematika Politik Atau Ekonomi?”. Jurnal Penelitian Politik, 9 (1), hlm. 17-22.
Fukuyama, F. (2006). America at The Crossroads: Democracy, Power, and The Neoconservative Legacy. New Haven: Yale University Press.
Gottschalk, L. (1985). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana Pendidikan. Bandung: Tim Kreatif Jurusan Pendidikan Sejarah UPI.
Joshua, N. (Tanpa Tahun). Amerika Serikat dan Indonesia dalam Masalah Pembebasan Papua Barat. Online: http://www.academia.edu/3509315/Amerika_Serikat_ dan_Masala_Pembebasan_Iri an_Barat_1947-1962.
Kahin, G. & Kahin, A. R. (1997). Subversi Sebagai Politik Luar Negeri Menyikapi Keterlibatan CIA di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Mackie, J. (2014). “United States Interest in Southeast Asia”. Australia Outlook, 32 (2), hlm. 199-205.
Modelski, J. A. (2015). “Indo-China and SEATO”. Australia Outlook, 13 (1), hlm. 27-28.
Poulgrain, G. (2017). Bayang-Bayang Intervensi Perang Siasat John F Kennedy dan Allen Dulles atas Sukarno. Yogyakarta: Best Publisher.
Sjamsuddin, H. (2012). Metodologi Sejarah. Yogyakara: Ombak.
Subandrio. (2001). Meluruskan Sejarah Perjuangan Irian Barat. Jakarta: Yayasan Kepada Bangsaku.
Surjomihardjo, A. (1979). Pembinaan Bangsa dan Masalah Historiografi. Jakarta: Yayasan Idayu.
Wardaya, B. T. (2008). Indonesia Melawan Amerika Konflik Perang Dingin, 1953-1963. Yogyakarta: Galang Press.
Zeldie, Y. & McDonough. (2007). Siapakah John F Kennedy? Jakarta: Grasindo.
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v2i1.13116
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154