Kiprah Pangeran Mohamad Noor Dalam Dinamika Politik Indonesia (1945-1967)
Abstract
Dalam diri P. M. Noor bergabung darah aristokrat karena ia bergelar Pangeran, teknokrat karena ia seorang lnsinyur, birokrat karena ia pemah menjabat jabatan Gubemur pertama Kalimantan (1945-1950), Wakil Menteri Perhubungan (1945-1946), Menteri Pekeriaan Umum dan Tenaga (1950-1959), politisi karena ia pernah menjabat berbagai jabatan politis kenegraan. Sebagai pemimpin ia juga seorang negarawan karena ia memikirkan melalui proyek-proyek pembangunannya kesejahteraan Negara, bangsa dan rakyat, baik sekarang maupun yang akan datang. Perjalanan hidup lr. P.M. Noor merupakan pembelajaran yang berharga bagi kita semua. Segala aspek perjuangan dan pengabdiannya bagi Negara dan bangsa dapat menjadisuriteladan. Berkat kecerdasannya ide-ide besarnya jika bisa dilaksanakan sebagian apalagi jika seluruhnya akan menjadikan Negara dan bangsa ini makmur sejahtera. Tapi ia menyadari betul bahwa itu mustahil direalisasikan dalam satu atau dua generasi. Namun ia telah meninggalkan cetak-biru (blue print) bagi generasi penerus. Terserah kita mau mengikuti atau tidak. Pembangunan Negara dan bangsa harus selalu berlanjut-sebuah estafet panjang dan melelahkan. Maka bukan kebetulan jika pada akhir-akhir hayatnya ia rnemberikan pesan berselubung bahwa pekerjaan (gawi) belum usai (tuntung). Dan tidak akan pernah usai karena itulah dinamika kehidupan. Ada generasi-generasi berikutnya yang akan terus melanjutkannya seperti mengalirnya kehidupan yang penuh dengan perjuangan dan pengabdian. Bisa diartikan pesan simbolik dari P.M. Noor, "Teruskan...Gawi kita balum tuntung."
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Achmad, Y. (1984). Sejarah Perlawanan Terhadap lmpeialisme dan Kolonialisme di Kalimantan Barat. Jakarta: Proyek IDSN, Depdikbud, Direktorat Sejarah & Nilai Tradisional.
Agung, l. A. A. G. (1983). Renville. Jakarta: Sinar Harapan.
Agung, l. A. A. G. (1985). Dari Negara indonesia Timur ke Republik lndonesia Serikat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Agung, l. A. A. G. (1995a). Persetujuan Linggajati, Prolog dan Epilog. Surakarta: Yayasan Pustaka Nusantara dan Sebelas Maret University Press.
Agung, l. A. A. G. (1995b). Pernyataan Rum-Roijen (Rum-Van Roijen Statement). Surakarta: Yayasan Pustaka Nusantara dan Sebelas Maret Universitv Press.
Alfian, T. I. (1982). Revolusi Kemerdekaan lndonesia di Aceh (1945-1949). Banda aceh: Seri Penerbitan Museum Negeri Aceh.
Andreson, B. R.O.G. (1972). Java in A Time of Revolution: Occupation and Resistance, 1944- 1946. lthaca: Comell University Press.
Artum, A. & Seman, S. (1999). Hassan Basry. Bapak Gerilya Kalimantan. Pejuang Kemerdekaan.
Basry, H. (2003). Kisah Gerilya Kalimantan 2 Jilid. Banjarmasin: Yayasan Bhakti Banua.
Brinton, C. (1962). Anatomi Revolusi. Terjemahan Singgih Hadipranowo & Gusti Ngurah Gedhe. Djakarta: Bhratara.
Cribb, R. B. (1990). Gejolak Revolusi di Jakarla 1945-1949: Pergulatan Antara Otonomi dan Hegemoni. Jakarta: Grafiti.
Drooglever, P.J. & Schouten, M.J.B. (1988). Officiele Bescheiden Betreffende de Nederlandschlndonesrsche Betrekkingen 1945-1950. Band 63.’s-Gravenhage: Martinus Nijhoff; (1992) Band 71.’s-Gravenhage: Martinus Nijhoff; (1993) Band 75.’s-Gravenhage: lnstituut voor Nederlands Geschiedenis; (1994), Band 77.’s- Gravenhage: lnstituut voor Nederlands Geschiedenis.
Feith, H. & Castles, L. (1970). lndonesian Political Thinking 1945-1965. lthaca: Comell University Press.
ldeham, M. S. (Ed.). (2003). Sejarah Banjar. Banjarmasin: Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan.
Kahin, G. M. (1970). Nationalism and Revolution in lndonesia. Itahaca: Cornell University Press.
Leirissa, R. Z. (2006). Kekuatan Ketiga Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Pustaka Sejarah.
Leon, J. M. (1969). World Civitization, Since 1650, Vol. ll. Lincoln Nebraska: Cliffs Notes.
Malik, A. (1970). Riwayat dan Perjuangan Sekitar Proklamasi Kemerdekaan lndonesia 17 Agustus 1945. Jakarta: Wijaya.
Malik, A. (1978-1979). Mengabdi Repubik. Jakarta. Gunung Agung.
Nasution, A. H. (1978). Sekitar Perang Kemerdekaan lndonesia Jilid 11. Bandung: Angkasa.
PU-net. (Tt.) Peristiwa Heroik 3 Desember. Online: http://www3.pu.go.id/content/ show/31/peristiwa-heroik-3-desember.
Reid, A. Indonesian National Revolution, 1941-1950. Victoria: Longman Australia Pty. Ltd.
Riwut, T. (1958). Kalimantan Memanggil. Jakarta: Penerbit Pustaka Endang.
Riwut, T. (2003). Maneser Panatau Tatu Hiang. Pengayaan Adat lstiadat dan Budaya Suku Dayak, dari buku Kalimantan Memanggil dan Kalimantan Membangun. Yogyakarta: Pusaka Lima.
Riwut, T. (2007). Kalimantan Membangun Alam dan Kebudayaan. Yogyakarta: NR Publishing.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1981). 30 Tahun lndonesia Merdeka. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Sekretariat Negara Republik Indonesia. (1995). Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), 28 Mei 1945-22 Agustus 1945. (1995). Jakarta: Sekretariat Negara Rl.
Sjamsuddin, H. (1992). Menuju Negara Kesatuan: Negara Pasundan. Jakarta: Proyek IDSN.
Sjamsuddin, H. (2009). Kalimantan dalam Masa Revolusi lndonesia (Tarik Ulur Antara Unitarisme dan Federalisme) 1945-1950. Bandung: FPIPS UPI.
Smail, J. R. (1964). Bandung in the Early Revolution 1945-1946. lthaca: Modem lndonesia Project.
Soedjatmoko. (2010). Menjadi Bangsa Terdidik Menurut Soedjatmoko. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Suseno, N. (1996). Tjilik Riwut Berkisah: Sumpah Setia Masyarakat Dayak Pedalaman Kalimantan kepada Pemerintah Republik lndonesia. Yogyakarta: Penebit Andi.
Suseno, N. (2003), Tjilik Riwut Berkisah: Aksi Kalimantan dalam Tugas Operasional Militer Pertama Pasukan Payung Angkatan Udara Republik lndonesia. Yogyakarta: Pusaka Lima.
Williams, T. H. (1962). A History of the United States. New York: Alfred A. Knopf.
Yamin, M. (1959). Naskah Persiapan Undang-undang Dasar 1945, Jilid I dan II. Djakarta: Yayasan Prapantja.
Zaini, M. (1998). Sejarah Perjuangan Rakyat dalam Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan Republik lndonesia di Hulu Sungai Tengah. Barabai: Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan ‘45.
Zuhri, A. (Ed.). (1981). lr. P.M. Noor: Teruskan Gawi Kita Balum Tuntung (Kerja Kita Belum Selesai). Banjarmasin: Badan Penggerak Pembina Potensi Angkatan ‘45, Kalimantan Selatan.
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v1i2.10698
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154