Strategi Pengembangan Rumah Makan Nasi Bancakan Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner Di Kota Bandung

Rini Andari, Woro Priatini, Dani Ramdhani

Abstract


Tren peningkatan jumlah pengunjung tiap tahun RM. Nasi Bancakan berpotensi untuk lebih berkembang, namun masalahnya daya tarik wisata rumah makan Nasi Bancakan belum begitu dikenal masyarakat luas karena pengunjung masih didominasi dari kota Bandung dan Jakarta. Dimana berpengaruh dengan persentase peningkatan jumlah pengunjung yang relatif menurun. Hasil penelitian yang dilakukan melalui analisis SWOT, yang menggunakan Matriks EFE, Matriks IFE, Matriks SWOT, dan Matriks IE. Berdasarkan analisis SWOT dihasilkan skor total rata-rata tertimbang IFE
sebesar 2,94 artinya posisi internal RM. Nasi Bancakan memiliki posisi yang kuat terhadap kekuatan dan kelemahan yang ada. Dengan skor total rata-rata tertimbang EFE sebesar 2,90 yang menunjukkan bahwa RM. Nasi Bancakan merespon dengan baik terhadap peluang dan ancaman yang ada. Strategi yang cocok diterapkan yakni strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan produk

Keywords


Faktor Internal; Faktor Eksternal; Analisis SWOT; Wisata Kuliner; Rumah Makan Nasi Bancakan

References


Adimihardja, K. (2005). Makanan dalam Khazanah Budaya. Bandung: DISBUDPAR

PROPINSI JAWA BARAT & UPT INRIK UNPAD.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka

Cipta.

Cresswell, J. (2002). Research Design: Qualitative and Quantitative Approaches.

London: SAGE Publications.

David, F. R. (2004). Manajemen Strategis. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.

David, F. R. (2006). Strategic Management: Concept. Jakarta: PT Salemba Empat.

Deputi Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Luar Negeri. (2003). Penelitian Citra Pariwisata Indonesia di Mata Wisatawan Mancanegara. Jakarta: Deputi Bidang Pemasaran dan Kerja Sama Luar Negeri, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat. (2007). Terminologi Kebudayaan dan Kepariwisataan. Bandung: Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat.

Fitzsimmons, J. A., & Fitzsimmons, M. J. (2011). Service Management: Operations, Strategy, Information Technology. The McGraw-Hill.

Galamedia. (2013, July 24). Banyak Kafe dan Restoran di Bandung Tak Berizin. Retrieved November 28, 2013, from Galamedia: http://www.klikgalamedia.com/banyak-kafe-dan-restoran-di-bandung-tak-berizin

Hendrayana, M. (2011). Strategi Pengembangan Makanan Tradisional di Bali pada Hotel kawasan Sanur. Denpasar: Universitas Udayana.

Herayati, D. Y., Masnia, D. N., & Haryanti, D. T. (1986). Makanan: Wujud Variasi dan Fungsi Serta Cara Penyajiannya Pada Orang Sunda Daerah Jawa Barat. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Hunger, D. K., & Wheelen, T. L. (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Dasar Dasar Pemasaran Edition 12nd. Jakarta: Erlangga.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management 14th edition. New Jersey: Pretice Hall.

Marsum, W. (2001). Restoran & Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi.

Maryam, S. (2011). Pendekatan SWOT dalam pengembangan Objek Wisata Kampoeng Djowo Sekatul Kabupaten Kendal. Semarang: Universitas Diponegoro.

McDonnel, A., & Hall, C. M. (2008). A Framework for The Evaluation of Winery Servicescape a New Zealand Case. Journal of Tourism and Cultural Heritage, 231-247.

Leheup, R., Zakreski, E., Elenis, T., & Jacobs, H. (2010). Ontario's Four-Year Culinary Tourism Strategy and Action Plan 2011-2015. Ontario: Ontario Culinary Tourism Alliance.

Moleong, L. J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Nilasari, S. (2014). Manajemen Strategi itu Gampang. Jakarta: Dunia Cerdas.

Nugraha, R., Mulyadi, H. H., & Setiyorini, H. D. (2013). Pengaruh Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan pada Daya Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan. Tourism and Hospitality Essentials Anthology (The Anthology), Edisi I, 1-17.

Nurchalis. (2011). Pelestarian Keraton Alwatzikhoebillah sebagai Daya Tarik Wisata Sejarah di Sambas Kalimantan Barat. Denpasar: Universitas Udayana.

Oda. (2012). Pengembangan Pusat Kuliner Nusantara Kota Bandung Sebagai Tujuan Wisata. Khasanah Ilmu - Jurnal Pariwisata dan Budaya.

Pah, J. G. (2013). Makanan dan Minuman sebagai Atraksi Wisata. International Seminar Gastronomy. Bandung: Indonesia University of Education.

Parma, I. P. (2012). Formulasi Pengembangan Masakan Lokal Sebagai Produk Wisata Kuliner di Kabupaten Buleleng. Denpasar: Universitas Udayana.

Pendit, I. N. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Permana, T. S. (2011). Makanan Tradisional Sebagai Daya Tarik Wisata Kuliner di Kota Medan. Medan: USU Repository.

Pitana, I. G., & Diarta, I. k. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Primadany, S. R., Mardiyono, & Riyanto. (2013). Analisis Strategi Pengembangan Pariwisata Daerah. Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, 135-143.

Priyatno, D. (2009). Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta: Mediakom.

Putri, T. A. (2014, March 17). Pariwisata Sumbang Devisa US$ 10 Miliar . Retrieved April 8, 2014, from Tempo.co: http://www.tempo.co/read/news/2014/03/17/090562890/Pariwisata-SumbangDevisa-US-10-

MiliarRangkuti, F. (2006). Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis-Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21. Cetakan ke-14. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Reid, D., & Bojanic, C. (2006). Marketing for Hospitality and Tourism. Second Edition. Prentice Hall International, Inc.

Solihin, I. (2012). manajemen strategik. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. ( 2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfhabeta.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfhabeta.

Sumaryadi, & Ganef. (2010). Kajian Wisata Kuliner Kota Bandung. Jurnal Kepariwisataan Indonesia, 473.

Suriani, N. M. (2009). Seni Kuliner Bali Sebagai Salah Satu Daya Tarik Wisata Studi Kasus Di Warung Babi Guling Ibu Oka Di Kelurahan Ubud, Gianyar, Bali. Program Studi Magister (S2) Kajian Pariwisata. (Thesis). Denpasar: Universitas Udayana.

Sutopo, H. B. (2006). Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya Dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. David, F. R. (2006).

Strategic Management: Concept. Jakarta: PT Salemba Empat.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Bayu Media.

Tobing, I. A. (2009). Peranan Makanan Tradisional Dalam Pengembangan Wisata Kuliner di Kota Medan. Medan: USU Repository.

Warpani, S. P., & Indira. (2007). Pariwisata dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

World Food Travel Association. (2013). What Is Food Tourism? Retrieved May 14, 2014, from World Food Travel Association:

http://www.worldfoodtravel.org/what-is-food-tourism/

Yazid. (2008). Pemasaran Jasa Konsep dan Implementasi. Yogyakarta: CV. Adipura.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

Zeithaml, Valerie, Bitner, M. J., & Dwayne. (2011). Service Marketing. Mc Graw Hill.




DOI: https://doi.org/10.17509/gastur.v1i1.4656

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats