Sosietas : Jurnal Pendidikan Sosiologi derives its name from the Latin term "sosietas," which means "society." The term originates from the expression Ubi societas ibi ius—“Where there is society, there is law”—first introduced by Marcus Tullius Cicero (106–43 BC), a Roman philosopher, jurist, and political thinker. Cicero’s insights into societal interactions and establishing legal structures led to the conclusion that every society inherently embraces law, consciously or unconsciously.
This journal was formed to document and analyse social facts within communities. It serves as a platform for scholarly articles that critically explore the complexities of social phenomena. Societas : Jurnal Pendidikan Sosiologi aims to bridge the gap between theory and practice by publishing relevant and up-to-date articles, contributing to the broader discourse on sociology and education.
Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi mengambil namanya dari istilah Latin "sosietas," yang berarti "masyarakat." Istilah ini berasal dari ungkapan Ubi societas ibi ius—“Di mana ada masyarakat, di situ ada hukum”—yang pertama kali diperkenalkan oleh Marcus Tullius Cicero (106–43 SM), seorang filsuf, ahli hukum, dan pemikir politik Romawi. Pandangan Cicero tentang interaksi dalam masyarakat dan pembentukan struktur hukum menghasilkan kesimpulan bahwa setiap masyarakat secara inheren memeluk hukum, baik secara sadar maupun tidak.
Pembentukan jurnal ini terinspirasi oleh kebutuhan untuk mendokumentasikan dan menganalisis fakta sosial yang terjadi dalam komunitas. Jurnal ini menjadi wadah bagi artikel ilmiah yang secara kritis mengeksplorasi kompleksitas fenomena sosial. Sosietas bertujuan menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik dengan menerbitkan artikel yang memberikan informasi relevan dan terkini, serta berkontribusi pada diskursus sosiologi dan pendidikan secara lebih luas.