Konsep Dasar Individu dengan Hambatan Majemuk
Abstract
Berdasarkan klasifikasi anak luar biasa yang digunakan dalam pendidikan luar biasa anak tunaganda adalah anak yang memiliki ketunaan lebih dari satu, misalnya tunanetra dengan tunarungu atau yang lainnya. Mengingat arti kata ganda adalah dua atau double, maka dalam tulisan ini diperkenalkan istilah anak dengan hambatan majemuk. Istilah ini digunakan dengan dua alasan, pertama majemuk berarti lebih dari satu, yaitu satu atau lebih dan istilah hambatan lebih bersifat optimis dan ketimbang tuna. Anak dengan hambatan majemuk memiliki hambatan utama, yaitu hambatan komunikasi, hambatan pengembangan konsep, dan hambatan gerak sehingga memerlukan layanan pendidikan yang khusus untuk menge wgkan potensi mereka.
Kata Kunci: Hambatan majemuk, tunaganda, anak luar biasa
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Durkel, J. C. (2002). Non-verbal Communication: Cues, Signal and Symbols. Austin: Texas School for the Blind
Janssen, M. (2003). Fostering Harmonious Interactions Between Deafblind Children and Their Educator. Van den Boogaard groeph.
Miles, B. dan Riggio, M. (1999). Remarkable Conversation. Boston: Perkins School for the Blind.
Miles, B. "Overview on Deaf-Blindness", DB-LINK, January 2005, halaman 1
Vision Australia,"Deafblindness Informationfor Families, Carers and Health Professionals", www.visionaustralia.org (Diakses Mei 2005)
DOI: https://doi.org/10.17509/jassi.v13i1.4054
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Universitas Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.