Narasi Keberpihakan: Kajian Sejarah Komitmen Nahdlatul Ulama terhadap Isu Palestine dari Era Kolonial Hingga Kontemporer

Abstract

The Israeli-Palestinian conflict presents a multifaceted humanitarian crisis that has captured international discourse. Nahdlatul Ulama (NU), as a pivotal Islamic organization, underscores its commitment to the Palestinian struggle, highlighting its influence within the geopolitical context. This study adopts a postcolonial theoretical framework to analyze NU's involvement from both historical and contemporary viewpoints.  Employing qualitative methodology, the research utilizes a historiographic approach, incorporating in-depth interviews, analyses of historical documents, and a thorough review of relevant literature. Findings reveal that NU's dedication to the Palestinian cause has remained unwavering since the colonial period, exemplifying its foundational principles of solidarity and social justice. NU's engagement in various initiatives—including fundraising campaigns, solidarity prayers, and efforts in international diplomacy—illustrates an active commitment that transcends symbolic gestures. These actions contribute to heightened public awareness and significantly shape Indonesia's foreign policy in the global arena.

Abstrak

Konflik Palestina-Israel merupakan isu kemanusiaan yang signifikan dan mendapatkan perhatian global, termasuk di Indonesia. Nahdlatul Ulama (NU), sebagai organisasi dengan basis massa yang kuat, telah menunjukkan dukungan berkelanjutan kepada rakyat Palestina. Menggunakan kerangka teori poskolonial. Metodologi yang diterapkan adalah kualitatif dengan pendekatan historis, di mana data dikumpulkan melalui analisis dokumen, wawancara dengan tokoh NU, serta kajian pustaka yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa NU telah berperan penting dalam menyuarakan dukungan bagi perjuangan Palestina melalui berbagai platform, seperti seminar, deklarasi, dan program kemanusiaan. Narasi yang dihasilkan mencerminkan komitmen jangka panjang NU terhadap keadilan dan hak asasi manusia, meskipun terkadang mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Temuan ini menegaskan bahwa dukungan NU tidak sekadar simbolis, melainkan terintegrasi dalam komitmen kolektif yang berdampak positif terhadap peningkatan kesadaran publik mengenai masalah ini.