Memori Kolektif Peristiwa Heroik Bojongkokosan dalam Museum Palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan (1992-2023)
Abstract
This research explores how the collective memory of a historical event, which occurred in Sukabumi Regency, the second-largest district in Java, has developed and formed the foundation of the local community's way of life, and how this is documented through a historical monument in the area. The main focus of this study is to document the collective memory of the Bojongkokosan event from 1992 to the present and to analyze the representation of cultural practices within it. Data were obtained from monument managers, several community leaders, and related community members. The study employs the framework of cultural memory studies and utilizes the methodology of Cultural Studies, particularly the ethnographic approach. The findings indicate that the Bojongkokosan Battlefield Monument plays a significant role in shaping the collective memory of the heroic Bojongkokosan event, thereby enhancing historical awareness among the Sukabumi community.
Abstrak
Artikel ini merupakan penelitian mengenai bagaimana memori kolektif sebuah peristiwa sejarah yang terjadi di sebuah wilayah Kabupaten Sukabumi yang berkembang dan menjadi landasan dalam pola kehidupan masyarakat yang terdokumentasikan pada sebuah monumen kesejarahan di wilayah tersebut. dalam kurun waktu tahun 1992 sampai tahun 2023 dan menelaah representasi praktik kultural yang terjadi didalamnya. Sumber data adalah pengelola monumen, beberapa perwakilan tokoh masyarakat dan masyarakat terkait. Kerangka berpikir yang melandasi penelitian adalah kajian memori. Landasan metodologinya adalah pendekatan Cultural Studies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bangunan monumen palagan bojongkokosan memegang peranan dalam pembentukan dan pemantik memori kolektif peristiwa heroik Bojongkokosan bagi kesadaran akan sejarah pada masyarakat Sukabumi.
Keywords
References
ANRI. (1014). Citra Kota Sukabumi dalam Arsip. Arsip Nasional republic Indonesia
Astrid, D. (2008). Mengingat kejadian traumatis: sebuah studi tentang memori kolektif bencana alam tsunami aceh. Jurnal Psikologi, 35(1), 1-19.
Brosur Museum Pealagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan edisi 2022
Brousson, dkk. (2007). Batavia awal abad 20, Jakarta: Masup
Coser, L. A. (1956). The functions of social conflict. New York: Free Press,
Djamil, Djasar, dkk. (2018). Pertempuran bojongkokosan: heroisme rakyat sukabumi dalam mempertahankan kedaulatan nkri. Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat
Hidayat, S. D., & Jumardi. (2020). Pertempuran bojongkokosan, pertempuran yang terlupakan dalam sejarah indonesia. Santhet: Jurnal Sejarah, Pendidikan dan Humaniora, 4(1), 1-5
Habermas, J. (1997). Modernity: an unfinished project, Seyla Benhabib (terj.), Massachusetts: The MIT Press.
Halbwachs, M. (1925). On collective memory, University of Chicago Press.
Irman. dkk, (2019). Perang konvoy: peristiwa perjuangan 1945 bojongkokosan. Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga,
Iskandar, Yoseph, Dedi Kusnadi, Jjang Sriyani. (1997). Pertempuran konvoy sukabumi-cianjur 1945-1946. Sukardi LTD. Jakarta
Kusno, A. (2009). Ruang publik identitas dan memori kolektif: jakarta pasca- suharto, lilawati kurnia (terj.), Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Sudjono, D. (1994). Siliwangi dari masa ke masa, Buku Ke I. Gramedia.
Sukarno, N. (2010, September). Pertempuran bojongkokosan. Majalah Legiun Veteran Republik Indonesia, 15–19.
Sulasman. (2012). Perjuangan rakyat sukabumi melawan sekutu pada masa revolusi 1945–1946. Patanjala, 4(2), 198–213.
Vansina, J. (2003). Oral Tradition as History. University of Wisconsin Press.
Wijaya, Y. (2017). Konstruksi identitas sosial melalui memori kolektif: studi kasus pada masyarakat desa wisata tingal, jawa tengah. Skripsi. Universitas Gadjah Mada, 2017.
Yustisia, A. N. (2020). Pelestarian sejarah lokal: studi kasus museum sebagai tempat pendidikan sejarah di Indonesia. Jurnal Pendidikan Humaniora, 8(1), 1-14.
Zulkarnain. (2020). Modernisasi: sukabumi dalam arus perubahan sosial ekonomi. ISTORIA Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, 16(2).
Wawancara
Abah Zerik sepuh budayawan Sukabumi (59 tahun) di area monumen 9 desember 2023
Amir Mudiamin tokoh Masyarakat penggiat budaya daerah Sukabumi (54 tahun) di area museum 22 oktober 2023
Enur penjaga warung di rest area museum palagan perjuangan 1945 Bojongkokosan (56 tahun) di warung area parker museum 20 Oktober 2023
Irman Firmansyah ketua Yayasan dapuran kapihare dan mengelola pusat data dan kajian Pustaka kapihare dan coordinator bidang riset dan kesejarahan pagujuban seokabumi (46 tahun) di museum kipahare 26 Oktober 2023
Jajang Haris Irawan kepala museum palagan Perjuangan 1945 Bojongkokosan (56 tahun), di Museum palagan perjuangan 1945 bojongkokosan 23 Oktober 2023
Wawan Kopral anak didik Edi Sukardi sekaligus penjaga museum pertama tahun 1992 (61 tahun) di museum 20 Oktober 2023
Wawan Suwandi putra bungsu dari Alm. Satibi (mantat tentara PETA dan Anggota LVRI) salah satu pelaku Sejarah peristiwa Bojongkokosan (44 tahun) di museum palahgan perjuangan 1945 Bojongkokosan
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v7i2.70748
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154