Penanaman Modal Asing dan Dampak Industrialisasi di Cikarang tahun 1974-1998
Abstract
Transformasi wilayah Cikarang yang pada awalnya merupakan lumbung padi beralih menjadi kawasan industri ditandai dengan berdirinya pabrik-pabrik yang menyebabkan dampak yang cukup serius dalam kehidupan sosial dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan Penanaman Modal Asing (PMA) dan sejarah industrialisasi di Cikarang tahun 1974-1998, serta dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Temuan dari penelitian ini bahwa masyarakat Cikarang terbentuk dari dua dominasi unsur budaya yakni Budaya Betawi yang bersumber dari wilayah Babelan Bekasi, sedangkan Budaya Sunda bersumber dari wilayah Karawang (Selatan Cikarang). Struktur masyarakat demikian, memungkinkan masyarakat Cikarang memiliki pemahaman terhadap perubahan sehingga menerima adanya industrialisasi diwilayahnya. Peralihan wilayah Cikarang dari lumbung padi ke kawasan industri terbilang cukup cepat berkat teknologi. Kerusakan lingkungan sosial dapat dilihat dari ketahanan pangan, karena pergeseran lahan produktif pertanian menjadi lahan pemukiman maupun industri sehingga menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanah. Selain itu, kerusakan alam terjadi dari tingginya emisi karbon yang bersumber pada aktivitas industri dan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menimbulkan masalah kesehatan, baik polusi suara, udara dan udara, serta patogen penyebab masalah kesehatan yang serius hingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Cikarang . Peralihan wilayah Cikarang dari lumbung padi ke kawasan industri terbilang cukup cepat berkat teknologi. Kerusakan lingkungan sosial dapat dilihat dari ketahanan pangan, karena pergeseran lahan produktif pertanian menjadi lahan pemukiman maupun industri sehingga menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanah. Selain itu, kerusakan alam terjadi dari tingginya emisi karbon yang bersumber pada aktivitas industri dan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menimbulkan masalah kesehatan, baik polusi suara, udara dan udara, serta patogen penyebab masalah kesehatan yang serius hingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Cikarang . Peralihan wilayah Cikarang dari lumbung padi ke kawasan industri terbilang cukup cepat berkat teknologi. Kerusakan lingkungan sosial dapat dilihat dari ketahanan pangan, karena pergeseran lahan produktif pertanian menjadi lahan pemukiman maupun industri sehingga menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanah. Selain itu, kerusakan alam terjadi dari tingginya emisi karbon yang bersumber pada aktivitas industri dan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menimbulkan masalah kesehatan, baik polusi suara, udara dan udara, serta patogen penyebab masalah kesehatan yang serius hingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Cikarang . karena pengalihan lahan perkebunan produktif menjadi lahan pemukiman maupun industri sehingga menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanah. Selain itu, kerusakan alam terjadi dari tingginya emisi karbon yang bersumber pada aktivitas industri dan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menimbulkan masalah kesehatan, baik polusi suara, udara dan udara, serta patogen penyebab masalah kesehatan yang serius hingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Cikarang . karena pengalihan lahan perkebunan produktif menjadi lahan pemukiman maupun industri sehingga menyebabkan penurunan tingkat produktivitas tanah. Selain itu, kerusakan alam terjadi dari tingginya emisi karbon yang bersumber pada aktivitas industri dan pencemaran limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) menimbulkan masalah kesehatan, baik polusi suara, udara dan udara, serta patogen penyebab masalah kesehatan yang serius hingga mengancam keberlangsungan hidup masyarakat Cikarang .
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adeng. (2014). Sejarah Sosial Kota Bekasi. Jurnal Patanjala, 6 (3). https://media.neliti.com/media/publications/291796-sejarah-sosial-kota-bekasi-1983e970.pdf
Aprilia, A. T., Irawan, H., & Santosa, Y. B. P. (2020). Meninjau Praktik Kebijakan Tanam Paksa di Hindia Belanda 1830-1870. ESTORIA, 1(1), 80-93.
Daliman, A. (2015). Metode Penelitian Sejarah. Penerbit Ombak.
Daliman, A. (2017). Sejarah Indonesia Abad XIX- Awal Abad XX :
Sistem Politik Kolonial Adminitrasi Pemerintahan Belanda. Yogyakarta: Ombak.
Guide Arsip Presiden Ke - 2 Republik Indonesia : Soeharto 1967 - 1998. (2018). Direktorat Pengolahan Arsip Nasional Republik Indonesia.
Gultom, F., & Harianto, S. (2022). Lunturnya Sektor Pertanian Di Perkotaan. Jurnal Analisa Sosiologi, 11 (1).
Hariyadi, I. M. (2015). Selayang Pandang Sejarah Perkeretaapian
Indonesia 1867 - 2014. Unit Architecture & Preservation PT. KAI.
Hidayati, I. (2021). Urbanisasi dan Dampak Sosial di Kota Besar Indonesia. JIIS : Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial, 7 (2).
Instruksi Menteri Perindustrian Tentang Pemanfaatan Limbah (AFVAL) Untuk Industri Kecil, (1980).
Instruksi Presiden Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Wilayah Jabotabek, (1976). https://jdihn.go.id/files/4/1976ip013.pdf
Irwanto, D., & Sair, A. (2014). Metodologi dan Historiografi Sejarah. Eja Publisher.
Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 18 Tahun 1989
Tentang Penyediaan dan Pemberian Hak atas Tanah Untuk Keperluan
Perusahaan Kawasan Industri, (1989). https://www.ndaru.net/wp-content/uploads/keputusan-kepala-bpn-nomor-18-tahun-1989-ttg-penyediaan-dan-pemberian-hak-atas-tanah-untuk-kawasan-industri.pdf
Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 1989 Tentang Kawasan Industri, (1989). https://jdih.atrbpn.go.id/uploads/467/KEPPRES_53_1989.pdf
Kusnawan, E. (2016). Sejarah Bekasi Sejak Peradaban Buni Ampe Wayah Gini. Herya Media.
Larasati, D. (2017). Analisis Trickle Down Effect Sektor Pariwisata Kota Batu Tahun 2007-2015.
Masyrullahushomad, & Sudrajat. (2019). Penerapan Agrarische Wet (Undang-undang Agraria) 1870: Periode Awal Swastanisasi Perkebunan di Pulau Jawa. HISTORIA: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 7(2), 159-174.
Pavitasari, K. K., & Najicha, F. U. (2022). Pertanggungjawaban Pihak Ketiga Jasa Pengolah Limbah B3 Dalam Mengolah Limbah B3. Tanjungpura Law Journal, 6 (1).
Pemerintah Daerah Tingkat II Bekasi. (1992). Sejarah Bekasi Sejak
Pemerintahan Purnawarman Sampai Orde Baru. Yayasan Historia Vitae Magistra (Yavitra).
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan, (2012). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5239/pp-no-27-tahun-2012
Purwanto, B., & Adam, A. W. (2017). Menggugat Historiografi Indonesia. Penerbit Ombak.
Ritzer, G. (2015). Teori Sosiologi Modern (Edisi Ketu). Kencana Prenadamedia Group.
Rohmah, I. (2018). Sejarah Perkembangan Kota Bekasi Tahun 1950-2000. Skripsi. UIN Sunan Gunung Djati Bandung. http://digilib.uinsgd.ac.id/12365/
Sopandi, A. (2009). Sejarah dan budaya Kota Bekasi: sebuah catatan perkembangan sejarah dan budaya masyarakat Bekasi. Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Kepariwisataan, Pemerintahan Kota Bekasi.
Sulaeman. (2014). Akselerasi Ekonomi Global Di Bumi Indonesia Dalam Sekitar Reformasi. Jurnal Sejarah dan Budaya, 8 (2). http://journal.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/4776
Sunandar, A. (2021). Perekonomian Indonesia dalam Pemikiran Widjojo Nitisastro 1966-1998. Universitas Jambi.
Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Tentang izin pendirian terminal peti kemas di Stasiun Lemah Abang (Cikarang) Tahun 1996, (1996).
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Tentang Alokasi Lahan Untuk Perluasan Cikarang Industrial Estate Di Kabupaten Bekasi Tahun 1995, (1995).
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Tentang Konfirmasi Pencadangan Tanah Untuk Kawasan Industri Di Propinsi Jawa Barat Tahun 1993, (1993).
Surat Keputusan Menteri Perindustrian Tentang Peraturan Pemberian Izin Usaha Dalam Rangka Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing di Bidang Industri, (1974).
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.
Syukri, M. F. (2019). Arahan Pengembangan Kawasan Industri Jababeka Cikarang Kabupaten Bekasi Menuju Kota Baru. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Umanailo, M. C. B. (2017). Marginalisasi Buruh Tani Akibat Alih Fungsi Lahan. FAM Publishing.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing, (1967). https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_1967_1.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, (2009). https://jdih.esdm.go.id/storage/document/UU 32 Tahun 2009 (PPLH).pdf
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing, (1967). https://acehprov.sikn.go.id/index.php/berkas-53-4-undang-undang-no-1-tahun-1967-tentang-penanaman-modal-asing-1967-10.
Yusof, R. (2011). Perkembangan Industri Nasional dan Peran Penanaman Modal Asing (PMA). Jurnal Ekonomi & Pendidikan, 8 (1).
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v7i1.54443
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154