MEDIA GAMBAR BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurang meningkatnya kemampuan berbicara anak khususnya dalam mengemukakan pendapat, bercerita ataupun merespon guru. Hal tersebut dikarenakan kurang stimulus dari guru, media kurang bervariatif dan lingkungan kurang kondusif. Penelitian ini dilaksanakan di TK Al-Danazar Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang khususnya pada Kelas A dengan jumlah partisipan sebanyak 14 orang yang terdiri dari 6 orang anak laki-laki dan 8 orang anak perempuan. Permasalahan yang ada di kelas A ini diselesaikan dengan menggunakan media gambar bercerita. Tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan penggunaan media gambar bercerita, (2) menggambarkan aktivitas peningkatan kemampuan berbicara anak melalui media gambar bercerita serta (3) memaparkan hasil peningkatan kemampuan berbicara anak setelah menggunakan pembelajaran dengan media gambar bercerita. Peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan desain penelitian model Elliot. Peneliti mengumpulkan data menggunakan penilaian performa, observasi, wawancara, catatan lapangan serta dokumentasi. Dalam penilaian performa, peneliti menggunakan indikator ketercapaian untuk melihat dan mengukur ketercapaian perkembangan kemampuan berbicara anak. Berdasarkan data yang diperoleh, ada dua cara penggunaan media gambar bercerita yakni dibuat oleh peneliti dan dibuat oleh anak serta diceritakan sendiri oleh ank. Selanjutnya aktivitas anak mengalami peningkatan. Pada siklus III, anak yang mau merespon sebanyak 75,67%, antusiasme anak sebanyak 91,89%, tidak bermain saat pembelajaran sebanyak 78,37%, mau berpendapat sebanyak 64,84% dan mau mengikuti seluruh kegiatan sebanyak 100%. Lalu rata-rata kemampuan berbicara anak sebagai berikut: siklus I rata-rata kemampuan berbicara anak sebesar 10,43%, siklus II menjadi sebesar 35,26% dan siklus III menjadi 44,55%. Dari hasil persentase tersebut, media gambar bercerita dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. Adapun rekomendasi yang peneliti ajukan yaitu penggunaan media gambar bercerita untuk meningkatkan kemampuan berbicara anak akan lebih optimal jika didukung oleh metode yang lebih bervariatif dan lebih menarik serta melibatkan anak dalam setiap kegiatannya.
Kata kunci: Kemampuan Berbicara, Media Gambar Bercerita
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Depdiknas Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar (2007). Pedoman pembelajaran bidang pengembangan berbahasa di taman kanak-kanak.
Hurlock, E. (1988). Perkembangan Anak. Bandung : Erlangga Moeslichatoen. (2004). Metode pengajaran di taman kanak-kanak. Jakarta : Rineka Cipta Sarwono, S. (2012). Mengenal anak melalui gambar. Jakarta : Salemba Humanika
Susanto, Ahmad. (2012). Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta : Kencana
Tarigan, H. G. (2013). Berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: CV Angkasa Yus, Anita. (2011). Model pendidikan anak usia dini. Jakarta : Kencana
DOI: https://doi.org/10.17509/cd.v7i1.10541
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 UPI kampus cibiru
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Published in collaboration Program Studi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, APG PAUD Indonesia, and PPJ PAUD Indonesia
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini.