MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METACOGNITIVE INSTRUCTION
Abstract
Abstrak: Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP melalui pendekatan Metacognitive Instruction. Penelitian ini merupakan studi eksperimen di SMPN 2 Tarogong Kidul Garut dengan desain penelitian Kelompok kontrol Non-Ekivalen pretes-postes. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan Metacognitive Instruction lebih baik dari pada kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang mendapat pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan pendekatan Metacognitive Instruction positif.
Abstract: The general objective of this research is to improve mathematical problem solving of junior high school students through metacognitive Instruction approach. This study is an experimental study at SMPN 2 Tarogong Kidul using Non-equivalent pre and post test control group design. The results indicate that the ability of solving mathematical problems of the students who received metacognitive Instruction approach to learning were better than the students who learn mathematics using conventional teaching approach. Students' attitudes toward learning using Metacognitive Instruction approach tend to be positive.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Branca, N. A. (1980). ”Problem Solving as Goal, Process and Basic Skills”. In S Krulik and R. E. Reys (Eds). Problem Solving in School Mathematics. Washington DC: NCTM.
Cardelle, M. E. (1995). Effect Of Metacognitive Skill to Student With Low Mathematics Ability. In M. J. Dunkin & N. L. gage (Eds.), Teaching and Techer Education: An International Journal Of research and Studies. 8, 109-111. Oxford: Pergamon Press.
Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional.
DePoter, B., dan Hernacki, J. (2003). Quantum Learning Membiasakan Belajar Nyaman Dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
Ennis, R. H. (1985). Practical Strategies For The Direct Teaching Of Thinking Skill. In A.L Costa (ed) Developping Mind: A Resorce Book For Teaching Thigking. Alexandria. ASCD. halaman 43-45
Fraenkel, J. R., dan Wallen, N. E. (1993). How to Design and Evaluate Research in Education (secon ed.). Singapore: McGraw-Hill.
Gulo, S. (2009). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif siswa SMP dalam matematika melalui pendekataan Advokasi. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Hake. Analizing. (Online). Tersedia: http://www.physics.indian.edu/~sdi/analyzing.c hange_Gain.pdf. Diakses pada 21 Desember 2010.
Hendrayana, A. (2008). Pengembangan Multimedia Interaktif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa SMP dalam Matematika. Tesis Magister pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Kramarski, B., & Mevarech, Z. (2004). Metakognitive Discourse in Mathematics Classroom. In Journal European Reasearch in Mathematics Education III (Thematic Grup 8) [online]. dalam CERME 3 [0nline]. Tersedia: http://www.dm.unipi.it/ ~didattica/CERME3/proceeding/Groups/TG8/TG8_kramarski_cerme3.pdf. Diakses pada 29 Januari 2012.
Kuntjojo. (2009). Metakognisi dan Keberhasilan Belajar peserta Didik. Tersedia: http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/metakognisi-dan-keberhasilan-belajar-peserta-didik/. Diakses pada 23 November 2011.
Liputo, Y. (1996). Kamus Filsafat. Bandung: Rosda Karya.
Livingstone, J. A. (1997) “Metacognition: An Overview”. (Online). Tersedia http://www. gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html.. Diakses pada 23 Desember 2011.
Matlin, M. W. (1998) Cognition. Philadelphia: Harcourt Brace College Publisher.
Mayadiana, D. (2005). Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Diskursif untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru SD. Tesis pada PPs Universitas pendidikan Indonesia, Bandung: Tidak diterbitkan
Makmun, A. S. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mevarech, Z., & Kramarski, B. (1997). IMPROVE: A Multidimensional Method for teaching Mathematics in Heterogeneous Classrooms. American Educational Reasearch Journal. [online]. Tersedia: http://aer.sagepub.com/content/34/2/365. Diakses pada 29 Januari 2012.
Mikarsa, H. L., dkk. (2005). Pendidikan Anak Di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Moore, K. C. (2004). Constructivism & Metacognition. http://www.tier1. performance.com /Articles/constructivism.pdf. Diakses pada 23 Desember 2011.
Nitko, A. J. (1996). Educational Assesment of Student. Englewood Cliffs: Merril.
Oakley, L. (2004). Cognitive Development. London: Routledge.
O’Neil Jr, H. F., & Brown, R. S. (1997). Differential Effects of Question Formats in Math Assessment on Metacognition and Affect. Los Angeles: CRESST-CSE University of California.
Polya, G. (1985). How to Solve it: A New Aspect of Mathematics Methods. (2nd ed.). Princeton, New Jersey: Princeton University Press.
Pribadi, B. A. (2010). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat.
Program For International Student. (2009). Programme For International Student Assesment (PISA). [online]. Tersedia: www.oecd.org/edu/pisa/2009. Diakses pada 3 Februari 2012.
Rusefeendi, E. T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito
Schoenfeld, A. H. (1992). Learning to Think Mathematically: Problem Solving, Metacognition, and Sense-Making In Mathematics. Handbook for Research on Mathematics Teaching and Learning (D. Grouws, Ed.). New York: MacMillan. http://myschoolnet.ppk.kpm.my/bcb8.pdf. Diakses pada 6 Januari 2012.
Setyono. (2008). Metakognitif dalam Pemecahan Masalah. Tersedia: http://setyono. blogspot.com/2008/12/metakognitif-dalam-pemecahan-masalah.html. Diaskses pada Desember 2011.
Sobur, A. (2003). Psikilogi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Subino. (1987). Konstruksi dan Analisis Tes, Suatu Pengantar Kepada Teori Tes dan Pengukuran. Jakarta: Depdikbud.
Suciati., dkk. (2005). Belajar dan Pembelajaran 2. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudjana. (1996). Metode Statistika Edisi ke 6. Bandung: Tarsito.
Suherman, E. (1990). Individual Textbook Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.
Sumarmo, U. (1994). Suatu Alternatif Pengajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMA di Kodya Bandung. Laporan Penelitian IKIP Bandung. Tidak dipublikasikan.
Sumarmo, U. (2002).Pengukuran dan Evaluasi dalam Pendidikan. Makalah. Bandung: PPS UPI.
Sumarmo, U. (2004). Pembelajaran Matematika untuk Mendukung Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Makalah. Bandung: PPS UPI.
Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisi Matematik : Apa, Mengapa, dan Bagaimana di Kembangkan Pada Peserta Didik. Bandung: FPMIPA UPI
Suzana, Y. (2003). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan penalaran Matematis Siswa SMU melalui Pembelajaran dengan pendekatan Metakognitif. Bandung: Tesis SPs UPI: Tidak diterbitkan.
Taccasu Project. (2008). “Metacognition” [online]. Tersedia. http://www.hku.hk/ cepc/taccasu/ref/metacognition.html. Diakses pada 10 Desember 2011.
Trends in International Mathematics and Sience Study. (2011). TIMSS 2011 Assesment Frameworks. [online]. Tersedia: http://timss.bc.edu/methods/t-instrument.html. Diakses pada 3 Februari 2012.
Widiarso. (2007). Uji Komparatif. [online]. Tersedia. http://elisa.ugm.ac.id. Diakses pada 6 Juni 2012.
DOI: https://doi.org/10.17509/sigmadidaktika.v1i1.49410
Refbacks
- There are currently no refbacks.
e-ISSN: 2987-3894
p-ISSN: 2252-7435
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.