Representasi Ruang dalam RTH Taman Singha Merjosari di Masyarakat Perkotaan Malang

Aufa Ema Pradini, Aufa Ema Pradini, Devina Shamara, Bunga Septian Vindiyani, Edowardo Reyhan Rohmaddani, Dyah Yuana Finca Rahayu, Dinar Ifa Datul Ula

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan apa yang dilakukan oleh masyarakat dan mengetahui pendapat masyarakat mengenai fasilitas ruang terbuka publik di taman Singha Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, Malang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi untuk menganalisis pemanfaatan ruang terbuka di Taman Singha Merjosari bagi masyarakat umum. Teori yang digunakan adalah teori tata ruang Henry Lefebvre sebagai acuan pemanfaatan ruang terbuka hijau di Taman Singha Merjosari. Hasil dari penelitian ini adalah banyak masyarakat yang memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk berbagai kegiatan dan terdapat beberapa fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Namun, kehadiran Covid-19 mengakibatkan Taman Singha Merjosari menjadi sepi pengunjung dan berbagai fasilitas juga menjadi kurang terawat dan juga rusak karena jarang digunakan.


Full Text:

PDF

References


Azizah, N., dan Utami, S. (2021). Keanekaragaman jenis tumbuhan di Taman Cerdas Kota Samarinda. Bioma: Berkala Ilmiah Biologi, 23(1), 18-24.

Cahya, D. L., Widyawati, L. F., dan Ayodhia, F. W. (2016). Evaluasi ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Bekasi. Jurnal Planesa, 7(1), 1-9.

Fitri, A., Invanni, I., dan Arfan, A. (2020). Tingkat kebutuhan ruang terbuka hijau. LaGeografia, 18(2), 90-98.

HS, T., dan Rahmatul, U. (2016). Ruang terbuka hijau Kota Metro Lampung dan pandangan aspek keagamaan. Kontekstualita, 31(1), 55-80.

Imansari, N., dan Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 1(3), 101-110.

Praramadhanti, G. R., dan Ramdlani, S. (2022). Persepsi pengguna terhadap kualitas Taman Singha Merjosari berdasarkan variabel pembentuk kualitas ruang publik. Idealog: Ide dan Dialog Desain Indonesia, 7(1), 49-63.

Rosawatiningsih, N. (2019). Kebijakan pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Flora Surabaya. The Journal of Society and Media, 3(1), 68-85.

Santoso, B., dan Retna Hidayah, S. (2012). Pola pemanfaatan ruang terbuka hijau pada kawasan perkampungan Plemburan Tegal, Ngaglik Sleman. Inersia: Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur, 8(1), 1-14.

Setyani, W., Sitorus, S. R. P., dan Panuju, D. R. (2017). Analisis ruang terbuka hijau dan kecukupannya di Kota Depok. Buletin Tanah dan Lahan, 1(1), 121-127.

Suciyani, W. O. (2018). Analisis potensi pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) kampus di Politeknik Negeri Bandung. Jurnal planologi, 15(1), 17-33.

Tae, M. A. K., Djoko, R., dan Nailufar, B. (2019). Evaluasi taman kota sebagai taman kota layak anak (studi kasus: Taman Singha Merjosari, Kota Malang). Fakultas Pertanian, 7(1), 100-110.

Yulita, E. N. (2019). Tata lanskap terhadap kenyamanan termal berdasarkan indeks THI pada Taman Singha Merjosari Kota Malang. Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 6(4), 18-29.




DOI: https://doi.org/10.17509/sosietas.v13i1.53020

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 SOSIETAS

Creative Commons License

This Journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License