PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA MATERI GAYA MAGNET UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
Abstract
Research in class V SDN Sukahati background on the lack of understanding of students on the material, and the implementation of less learning to arouse students' interest to learn. Efforts to fix the problem by applying the Discovery learning model. The problem is corrected through Classroom Action Research (PTK) with research design model Kemmis and Taggart. Instruments used include teacher performance observation sheets, student activities, student learning outcomes, interview guides, and field notes. This study was completed in three cycles. The data obtained in the planning cycle 84%, 92.2% cycle II, and 100% cycle III. At the implementation of 83% cycle I, 90.5% cycle II, and 100% cycle III. Furthermore student activity in cycle I 62,14%, cycle II 86,9%, and at cycle III 90,2%. Then the result of study from 34 students, on cycle I as many as 17 students (50%) complete, cycle II 28 students (82,4%), and cycle III 31 student (91,2%). Thus, the Discovery learning model can improve student learning outcomes
Keywords
Full Text:
PDF (IPA)References
Aeni, A. (2014). PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SD DALAM PERSPEKTIF ISLAM. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 50-58. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v1i1.863.
Aeni, A. (2015). MENJADI GURU SD YANG MEMILIKI KOMPETENSI PERSONAL-RELIGIUS MELALUI PROGRAM ONE DAY ONE JUZ (ODOJ). Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 212-223. doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i2.1331.
Atmojo, I. R. W. (2015). Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1. Mimbar Sekolah Dasar, 2(2), 133–142.
Hernawan, A. H., Susilana, R., Julaeha, S., & Sanjaya, W. (2008). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Kemendagri. (2003). Undang-Undang No. 20 Tahun 2003. https://doi.org/http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/archieve/undang-undang/tahun/2003
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning). Jakarta: Kemendikud.
Kristin, F. (2016). Analisis Model Pembelajaran Disovery learning dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD. Jurnal Pendidikan Dasar perKhasa, 2(1).
Maulana. (2009). Memahami Hakikat, Variabel, dan Instrumen Penelitian Pendidikan dengan Benar. Bandung: Learn2live ‘n live2learn.
Mulyati, A. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Pramswari, Lungguh, P. (2016). PERSEPSI GURU SD TERHADAP PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Mimbar Sekolah Dasar, 3(1).
Saifuddin. (2014). Pengelolaan Pembelajaran Teoretis dan Praktis. Yogyakarta: Deepublish.
Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Somadayo. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugihartono, Fathiyah, K. N., Harahap, F., Setiawan, F. A., & Nurhayati, S. R. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
Sujana, A. (2012). Konsep Dasar IPA. Bandung: Rizqi Press.
Sujana, A. (2013). Pendidikan IPA. Bandung: Rizqi Press.
Sujana, A. (2016). Pendidikan IPA di SD. Bandung: Nuria.
Sujana, A., Djuanda, D., Maulana, Hanifah, N., & Rukmana, A. (2009). Model pembelajaran di sekolah dasar. Sumedang: UPI Press.
Usman, M. U. (2002). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wiriaatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
DOI: https://doi.org/10.17509/jpi.v2i1.10682
Refbacks
- There are currently no refbacks.