Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Teks Nonfiksi

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah dasar. Salah satu kegiatan pembelajaran yaitu dalam menyelesaikan soal tes formatif, beberapa aspek dalam kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan siswa dalam proses tersebut. Saat ini, guru hanya terfokus pada buku sumber, sehingga proses pembelajaran hanya sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa tanpa memperhatikan keefektifan kegiatan pembelajaran itu sendiri. Sejalan dengan itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis deskriptif mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi di sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis terhadap cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes formatif tentang teks nonfiksi untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa di SDN 1 Nagarasari. Data dikumpulkan melalui dua teknik yaitu, tes formatif, dan wawancara, kemudian data dianalisis dengan melakukan reduksi data, display data, verifikasi data, dan konklusi data. Peneliti menganalisis tingkat kemampuan berpikir kritis siswa melalui cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi. Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa belum optimal. Hal ini terlihat dari hasil tes formatif berupa soal pilihan ganda yang didalamnya terkandung indikator pengembangan dari empat aspek kemampuan berpikir kritis. Selain itu kurang optimalnya tingkat kemampuan berpikir kritis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, tidak adanya motivasi dalam diri siswa, pengaruh lingkungan yang berdampak buruk sehingga siswa tidak diarahkan sebagaimana mestinya.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan berpikir kritis dalam menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah dasar. Salah satu kegiatan pembelajaran yaitu dalam menyelesaikan soal tes formatif, beberapa aspek dalam kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan siswa dalam proses tersebut. Saat ini, guru hanya terfokus pada buku sumber, sehingga proses pembelajaran hanya sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa tanpa memperhatikan keefektifan kegiatan pembelajaran itu sendiri. Sejalan dengan itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis deskriptif mengenai kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi di sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan melakukan analisis terhadap cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes formatif tentang teks nonfiksi untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa di SDN 1 Nagarasari. Data dikumpulkan melalui dua teknik yaitu, tes formatif, dan wawancara, kemudian data dianalisis dengan melakukan reduksi data, display data, verifikasi data, dan konklusi data. Peneliti menganalisis tingkat kemampuan berpikir kritis siswa melalui cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal teks nonfiksi. Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa belum optimal. Hal ini terlihat dari hasil tes formatif berupa soal pilihan ganda yang didalamnya terkandung indikator pengembangan dari empat aspek kemampuan berpikir kritis. Selain itu kurang optimalnya tingkat kemampuan berpikir kritis dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, tidak adanya motivasi dalam diri siswa, pengaruh lingkungan yang berdampak buruk sehingga siswa tidak diarahkan sebagaimana mestinya.