PENGARUH FASHION CLOTHING INVOLVEMENT TERHADAP RECREATIONAL SHOPPER IDENTITY DENGAN GENDER SEBAGAI VARIABEL MODERASI
Abstract
Penelitian ini lebih menekankan pada bagaimana pengaruh Fashion Clothing Involvement terhadap Recreational Shopper
Identity dengan gender sebagai variabel moderasi. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji keakuratan dan kekonsistenan
instrumen penelitian adalah uji pendahuluan (validitas dan reliabilitas). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dengan model mediasi serta menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah: Terdapat pengaruh Fashion Clothing Involvement terhadap Recreational Shopper Identity, sebesar adalah 9,6%. Sedangkan sisanya 90,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang mengatakan terdapat peranan Fashion Clothing Involvement dalam meningkatkan
Recreational Shopper Identity dalam diri responden dan mendukung teori yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki
dan wanita dalam hal Fashion Clothing Involvement dan Recreational Shopper Identity. Campbell (1997b) menjelaskan bahwa perempuan jauh lebih memiliki keterlibatan penuh dalam belanja dibanding laki-laki. Solomon (2004) menjelaskan bahwa pakaian
merupakan bagian dari fashion adalah kategori produk yang dikenal dapat mencerminkan kehidupan sosial konsumen, fantasi, dan
keanggotaannya.
Identity dengan gender sebagai variabel moderasi. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji keakuratan dan kekonsistenan
instrumen penelitian adalah uji pendahuluan (validitas dan reliabilitas). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi dengan model mediasi serta menggunakan bantuan program SPSS 11.5 for Windows. Berdasarkan hasil penelitian, maka kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah: Terdapat pengaruh Fashion Clothing Involvement terhadap Recreational Shopper Identity, sebesar adalah 9,6%. Sedangkan sisanya 90,4% dipengaruhi oleh faktor lain.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang mengatakan terdapat peranan Fashion Clothing Involvement dalam meningkatkan
Recreational Shopper Identity dalam diri responden dan mendukung teori yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan antara laki-laki
dan wanita dalam hal Fashion Clothing Involvement dan Recreational Shopper Identity. Campbell (1997b) menjelaskan bahwa perempuan jauh lebih memiliki keterlibatan penuh dalam belanja dibanding laki-laki. Solomon (2004) menjelaskan bahwa pakaian
merupakan bagian dari fashion adalah kategori produk yang dikenal dapat mencerminkan kehidupan sosial konsumen, fantasi, dan
keanggotaannya.
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.17509/jimb.v3i2.1054
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats