UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMPN 239 JAKARTA
Supriyono Supriyono
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD di SMP Negeri 239 Jakarta. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri atas tiga kali pertemuan proses tindakan dan satu kali evaluasi. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, evaluasi dan refleksi. Instrumen yang dipergunakan dalam penelitian berupa instrumen non tes berupa lembar observasi, catatan harian, angket sebelum dan sesudah siklus, dan tes tulis berupa ulangan harian akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rata-rata hasil belajar peserta didik dari Siklus I ke Siklus II, di mana rata-rata hasil ulangan di akhir Siklus I adalah 73,78 sementara rata-rata hasil ulangan di akhir Siklus I adalah 76,76 atau naik 2,98. Persentase skor rata-rata aktivitas kelompok pada Siklus I adalah 74,3% dan pada Siklus II mencapai 81,8% atau naik 7,5%. Respon terhadap proses pembelajaran melalui angket kelas memiliki kecenderungan meningkat dimana rata-rata respon yang menyatakan setuju pada Siklus I adalah hanya 60% sedangkan pada Siklus II adalah 85% atau meningkat 25%.
ABSTRACT
This study aims to improve science learning outcomes through the implementation of STAD in SMP 239 Jakarta. Classroom action research was conducted in two cycles in which each cycle consists of three sessions and one evaluation process. Each cycle includes planning, action and observation, evaluation and reflection. Instruments used in the study were non-test observation sheets, diaries, questionnaires before and after the cycle, and written test in the form of daily tests in the end of every cycles. Results showed that STAD implementation can improve student learning outcomes and learning activities. Average learning outcomes was increased from Cycle I to Cycle II, in which average test results at the end of Cycle I was 73.78 whereas average value at the end of Cycle II was 76.76, or increased by 2.98 points. Average group's activities in the Cycle I was 74.3% while in Cycle II reaches 81.8% or increased by 7.5%. Classroom questionnaires suggested an increased in learning process approval, in which in Cycle I average “agree” response was only 60% while in Cycle II was 85%, or increased by 25%.
Keywords
hasil belajar; IPA; STAD; learning outcomes; science
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Depdiknas. (2004). Materi Pelatihan Terintegrasi Sains. Departemen Pendidikan Nasional.
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT. Bina Aksara
Qurtubi, A. (2009). Perencanaan sistem pengajaran. Tangerang: PT BHS.
Slameto. (2002). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta
Yasin, S. (2011). Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students Team Achievedment Devision). [Online]. Diakses dari: http://www.sarjanaku.com/2011/03/pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html.