Livabilitas Ruang Terbuka Publik Berdasarkan Preferensi Pengunjung Di Taman Kali Kadia Kendari
Abstract
Taman merupakan komponen pembentuk kota yang berperan penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan perkotaan. Taman selain mempunyai fungsi ekologis, dapat digunakan sebagai tempat bersosialisasi dan kegiatan ekonomi. Sehingga, taman sebagai fasilitas kota harus mempunyai tingkat livabilitas yang baik demi kenyamanan pengunjungnya. Taman Kali Kadia Kendari merupakan taman yang terdapat indikasi penurunan livabilitas. Berdasarkan observasi, terjadi penurunan jumlah pengunjung, terlihat dari berkurangnya aktivitas yang terjadi. Memiliki kelengkapan fasilitas yang memadai tetapi tidak termanfaatkan sehingga tidak terjaga. Dengan melihat antara kondisi lingkungan fisik yang terbangun dan fenomena yang terjadi, maka diperlukan sebuah upaya dalam meningkatkan kondisi livabilitas pada taman ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat livabilitas, tingkat preferensi pengunjung tentang livabilitas, dan mengungkap indikator prioritas untuk meningkatkan livabilitas taman. Penelitian ini menggunakan metode deduktif dengan analisi kuantitatif dengan pengumpulan data dengan metode observasi, kuesioner dan wawancara. Hasil analisis didapatkan total 16 indikator prioritas yang memerlukan peningkatan. Indikator tersebut mencakup peningkatan kemudahan akses, penyediaan fungsi baru, peningkatan kenyamanan melalui penambahan fasilitas pelengkap, peningkatan fasilitas keamanan, dan pemenuhan fasilitas untuk mendukung taman sebagai kegiatan bersosialisasi.
Kata Kunci: Livabilitas, preferensi, taman, ruang terbuka publik
Full Text:
PDFReferences
Anguluri, R., & Narayanan, P. (2017). Role of green space in urban planning: Outlook towards smart cities. Urban Forestry & Urban Greening, 25, 58–65. https://doi.org/10.1016/J.UFUG.2017.04.007
Carr, S., Francis, M., Rivlin, L. G., & Stone, A. M. (1992). Public Space. Cambridge University Press.
Daniels, B., Zaunbrecher, B. S., Paas, B., Ottermanns, R., Ziefle, M., & Roß-Nickoll, M. (2018). Assessment of urban green space structures and their quality from a multidimensional perspective. Science of The Total Environment, 615, 1364–1378. https://doi.org/10.1016/J.SCITOTENV.2017.09.167
Dasimah, O., Ahmad, P., & Sarimin, M. (2005). Urbanisation and the well being of female headed households in Malaysia: The case study of lower income single mothers in urban centres. Asian Planning Schools Association.
Dietrich, U., & Kengyel, N. (2016). What makes a public open space liveable? The Sustainable City XI, 1. https://doi.org/10.2495/sc160571
Dupuis, A., & Thorns, D. C. (1998). Home, Home Ownership and the Search for Ontological Security. The Sociological Review, 46(1), 24–47.
https://doi.org/10.1111/1467-954X.00088
Dwiputra, R. (2013). Preferensi Wisatawan Terhadap Sarana Wisata Di Kawasan Wisata Alam Erupsi Merapi. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 24(1), 35–48. https://doi.org/10.5614/jpwk.2013.24.1.3
Gehl, J., & Svarre, B. (2013). How to study public life. Island Press.
Hakim, R. (1987). Unsur Perancangan dalam Arsitektur Lansekap. Bina Aksara.
Hantono, D. (2019). KAJIAN PERILAKU PADA RUANG TERBUKA PUBLIK. NALARs, 18(1). https://doi.org/10.24853/nalars.18.1.45-56
Hartono, D. A. (2018). Arahan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Kawasan Normalisasi Banjir Kanal Barat, Semarang. Universitas Gadjah Mada.
Heylen, K. (2006). Liveability in social housing: Three case-studies in Flanders. ENHR Conference “Housing in an Expanding Europe: Theory, Policy, Participation and Implementation,” July, 1–24.
Holt-Jensen, A. (2001). Individual relational space in deprived urban neighbourhoods. ENHR Conference.
Kovacs-Györi, A., Cabrera-Barona, P., Resch, B., Mehaffy, M., & Blaschke, T. (2019). Assessing and representing livability through the analysis of residential preference. Sustainability (Switzerland), 11(18). https://doi.org/10.3390/su11184934
Leby, J. L., & Hashim, A. H. (2010). Liveability Dimensions and Attributes: Their Relative Importance in the Eyes of Neighbourhood Residents. Journal of Construction in Developing Countries, 15(1), 67–91.
Lubis, A. R., & Sulistyarso, H. (2018). Strategi Peningkatan Efektivitas Ruang Terbuka Hijau Di Perumahan Wisma Gunun Anyar Surabaya. Jurnal Teknik ITS, 7(1). https://doi.org/10.12962/j23373539.v7i1.28924
Madureira, H., Nunes, F., Oliveira, J. V., & Madureira, T. (2018). Preferences for urban green space characteristics: A comparative study in three Portuguese cities. Environments - MDPI, 5(2). https://doi.org/10.3390/environments5020023
Mirazna, R. (2016). Kualitas Ruang Terbuka Publik Sebagai Area Rekreasi Pada Tepian Sungai Mempawah Ditinjau Dari Aspek Persepsi Dan Ekspektasi Pengunjung. Universitas Gadjah Mada.
Mushtaha, E., Alsyouf, I., Al Labadi, L., Hamad, R., Khatib, N., & Al Mutawa, M. (2020). Application of AHP and a mathematical index to estimate livability in tourist districts: The case of Al Qasba in Sharjah. Frontiers of Architectural Research, 9(4). https://doi.org/10.1016/j.foar.2020.04.001
Paasch, S. (2015). Livable dimensions of public spaces: A psychological analysis of health, well-being and social capital in urban squares. Technische Universität Dresden.
Porteus, J. D. (1997). Environment and Behavior. Planning and Everyday. Urban Life. Addison-Wesley.
PPS. (2005). What Makes a Successful Place? Project for Public Spaces. https://www.pps.org/reference/grplacefeat/
Purwanti, S., Djunaedi, A., & Yan, W. (2019). Penilaian Kualitas Ruang Terbuka Publik Untuk Livabilitas Masyarakat Disekitarnya Melalui Persepsi Pengguna. Reka Ruang, 1(2), 1–10. https://doi.org/10.33579/rkr.v1i2.1076
Savasdisara, T. (1988). Resident’s satisfaction and neighbourhood characteristics in Japanese urban communities. Landscape and Urban Planning, 15(3–4), 201–210. https://doi.org/10.1016/0169-2046(88)90045-X
Sepe, M. (2017). Placemaking, Livability and Public Spaces. Achieving Sustainability Through Happy Places. The Journal of Public Space, 2(4). https://doi.org/10.5204/jps.v2i4.141
Sevilla, C. G., Ochave, J. A., Punsalan, T. G., Regala, B. P., & Uriarte, G. G. (1984). An introduction to Research Methods. Rex Printing Company.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Alfabeta.
Vitullo-Martin, J. (1993). The Livable City: Confronting the Quality of Life. City Journal, 3(4), 27–33.
Whitzman, C. (2012). Liveability Indicators: which will be most useful for integrated planning in the NWMR? North and West Metropolitan Regional Management Forum Integrated Planning Conference.
Wibowo, P. M., Hardiman, G., & Suprapti, A. (2020). Pengaruh Ruang Terbuka Publik Di Perumnas Tlogosari Semarang. E-Journal Undip, 20(1), 18–27.
Zakariya, K., Harun, N. Z., & Mansor, M. (2014). Spatial Characteristics of Urban Square and Sociability: A Review of the City Square, Melbourne. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 153, 678–688.
DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v5i1.43888
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 La Ode Ahmad Fauzan Pasollesu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.