Perkembangan Surat Kabar dalam Pusaran Politik: Kajian Surat Kabar Sinar Harapan 1961 – 1986
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi mendalam mengenai dinamika perkembangan surat kabar pada masa transisi pemerintahan soekano menuju soeharto yang mana dalam perjalannya sebagai sebuah surat kabar mendapati beberapa pengekangan hingga pencabutan surat izin penerbitan karena dianggap tidak selaras dengan tujuan pemeritah saat itu. Secara umum penelitian ini ingin menjawab pertanyaan mengenai “bagaimana dinamika perjalanan surat kabar dalam masa pemerintahan otoriter, khususnya surat kabar Sinar Harapan di Indonesia?”. Untuk menguji permasalahan, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode historis yang mencakup empat langkah penelitian. Langkah-langkah penelitian diantaranya yaitu pengumpulan sumber tertulis melalui studi literatur (heuristik), kritik sumber, interpretasi atau analisis sumber dan historiografi. Peneliti juga menggunakan konsep untuk menyederhanakan analisis, diantaranya konsep Surat Kabar, Otoriter, politik, pemerintah. Sebuah rasionalisasi untuk studi surat kabar ini, karena banyak perspektif tentang klaim yang dibuat oleh pemerintah atau surat kabar itu sendiri. Analisis teori otoriter muncul dalam bentuk pertanggungjawaban atas analisis surat kabar sebagai objek peluisan sejarah, disamping itu teori pers otoriter digunakan sebagai analisa pada dinamika perkembangan surat kabar di Indonesia.
This research aims to conduct an in-depth study of the dynamics of newspaper development during the transition of Soekarno government to Suharto which on its way as a newspaper found some restraint until the revocation of the issuance license because it was considered not in line with the government's goals at that time. In general, this study wants to answer the question of "how is the dynamics of newspaper travel in the period of authoritarian rule, especially Sinar Harapan newspaper in Indonesia?". To test the problem, researchers conducted the study using historical methods that included four steps of research. Research steps include the collection of written sources through the study of literature (heuristics), criticism of sources, interpretation or analysis of sources and historiography. Researchers also use concepts to simplify analysis, including the concept of newspapers, authoritarians, politics, government. A rationalization for the study of this newspaper, due to the many perspectives on the claims made by the government or the newspaper itself. The analysis of authoritarian theory appears in the form of accountability for newspaper analysis as an object of historical immersion, in addition to the theory of the authoritarian press is used as an analysis on the dynamics of newspaper development in Indonesia.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Akbar, A. Z. (1995). 1966-1974 kisah pers indonesia. Yogyakarta: Lkis.
Arianto, Y. (2014). Malari, sejumlah koran dibredel dan jurnalis ditangkap. [Online]. Diakes dari https://www.liputan6.com/news/read/799371/malari-sejumlah-koran-dibredel-dan-jurnalis-ditangkap.
Arifin, A. (1992). Komunikasi politik dan pers pancasila. Jakarta: Yayasan Media Sejahtera.
Atmadi, T. (1985). Sistem pers indonesia. Jakarta: Gunung Agung.
Atmakusumah. (2009). Tuntutan zaman kebebasan pers dan ekspresi, Jakarta: Spasi & VHR Book.
Departemen Penerangan RI. (1978). Surat kabar indonesia pada tiga zaman. Jakarta: Proyek Pusat Publikasi Pemerintah.
Flournoy, D. M. (1989). Analisa isi surat kabar-surat kabar di indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Galih, B. (2019). 2 januari 1973, izin cetak “sinar harapan” dicabut karena beritakan rapbn. [Online]. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2019/01/02/12584951/2-januari-1973-izin-cetak-sinar-harapan-dicabut-karena-beritakan-rapbn?page=all.
Gottschalk, L. (2008). Mengerti sejarah. Jakarta: UI Press.
Heywood, A. (2007). Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Hutagalung. (2013). Dinamika sistem Pers di indonesia. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(2), 156-163. doi: https://doi.org/10.14710/interaksi.2.2.156-163.
Ismaun. (2005). Sejarah sebagai ilmu. Bandung: Historia Utama Press.
Katoppo, A & Rumambi, W. J. (1994). Setelah fajar merekah. Jakarta: Sinar Harapan.
Kuntowijoyo. (1995). Pengantar ilmu sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.
Nasuha, W. (2018). 5 media massa yang dibredel di era orba. [Online]. Diakses dari https://nasional.okezone.com/read/2018/12/11/337/1989898/5-media-massa-yang-diberedel-di-era-orba.
Padiatra, A. M. (2015). Introdution to malari : dari situasi, aksi, hingga rusuh pada awal orde baru 1970-1974. Jurnal Criksetra. 4(8). doi: https://doi.org/10.36706/jc.v4i2.4781
Peraturan Panglima Perang Tertinggi, No. 10 diterbitkan tahun 1960.
Priyadi, S. (2012). Metode penelitian pendidikan sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Rimawan, R. (2016). Surat kabar legendaris tutup, sinar harapan: pamit, terima kasih dan mohon maaf. [Online]. Diakses dari https://m.tribunnews.com/nasional/2016/01/02/surat-kabar-legendaris-tutup-sinar-harapan-pamit-terima-kasih-dan-mohon-maaf?page=all.
Schram, W & Peterson. (1986). Empat teori pers. Jakarta: PT. Intermasa.
Semma, M. (2008). Negara dan korupsi: pemikiran mochtar lubis atas negara, manusia indonesia, dan perilaku politik. Jakarta: Yayasan Obor.
Seno, A. dkk. (2003). Semua harus untung. Jakarta: Aksara Karunia.
Sihar, A. J & Karel S. (2008). A history of christianity in indonesia. Leiden: BRILL.
Sinar Harapan. (1970). Dr. Hatta sependapat korupsi sudah kebudajaan indonesia, hlm. 1.
Sinar Harapan. (1974). Surat2 kabar jepang sesalkan demontrasi di jakarta, hlm. 7.
Sinar Harapan. (1986). Pemerintah akan cabut 44 sk tata niaga bidang impor, hlm. 1.
Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi sejarah. Yogyakarta: Ombak.
Surjomihardjo, A. (2002). Beberapa segi perkembangan pers di indonesia. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Suwirta, A. (2008). Dinamika kehidupan pers di indonesia pada tahun 1950-1965: antara kebebasan dan tanggung jawab nasional. Jurnal Sosiohumanika. 1[8], 47-85.
Syuraida, H. (2015). Perkembangan pemberantasan korupsi di indonesia era orde lama hingga era reformasi. Jurnal Pendidikan Sejarah. 3(2). 230-238.
Tanpa nama. (2011). Korupsi yang memiskinkan. Jakarta: Kompas Media Nusantara.
Taufik. (1946). Sejarah dan perkembangan pers di Indonesia. Jakarta: Triyinco.
Tempo.co. (2014). Usai malari, banyak media dibredel. [Online]. Diakses dari https://nasional.tempo.co/read/544903/usai-malari-banyak-media-dibredel.
User, S. (2016). Sejarah panjang pemberantasan korupsi di indonesia. [Online]. Diakses dari https://acch.kpk.go.id/id/component/content/article?id=144:sejarah-panjang-pemberantasan-korupsi-di-indonesia.
W, Rahayu. S. (2014). Surat kabar sinar harapan. [Online]. Diakses dari https://www.merdeka.com/sinar-harapan/profil/.
DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v10i2.39097
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Risca Wulan Sari, Murdiyah Winarti, Wawan Darmawan