PENDIDIKAN KESANTUNAN DI LINGKUNGAN KELUARGA
Abstract
Orang tua sebagai pelaku pendidikan dan sebagai orang yang pertama yang melakukan transfer pengetahuan melalui bahasa ibu dan bagi orang tua harus memiliki kemampuan pedagogik dalam mendidik seorang anak, Melakukan pendidikan terhadap seorang anak dan membentuk kepribadian anak lingkundan kelurga berperan penting terhadap perkembangan anak. Orang tua sebagai sosok pendidik yang memiliki kemampuan mendidik yang baik tentu memiliki kemampuan bertutur yang baik, santun, halus dan lembut terhadap anaknya. Kemampuan bertutur ini terkait dengan kompetensi komunikasi yang harus dimiliki oleh Orang tua. Tugas utama orang tua tidak hanya memindahkan pengetahuan (transfer of knowledge) saja, tetapi juga memindahkan nilai (transfer of value) kepada anak. Proses pemindahan pengetahuan dan nilai yang dilakukan oleh orang tua akan berhasil apabila dilakukan dengan prinsip yang baik, benar, dan tepat. Salah satu prinsip itu adalah prinsip kesantunan berbahasa. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan tentang realisasi pendidikan karakter kesantunan melalui berbahasa orang tua dalam pendidikan keluarga. Berbahasa yang baik, benar, dan tepatnya dalam kegiatan sehari-hari dalam lingkungan keluarga yang berdampak pada keberhasilan orang tua dalam membentuk perilaku anak, baik pada aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan anak. Dengan demikian, orang tua diharapkan dapat menguasai keterampilan komunikasi dan memahami prinsip kesantunan dalam berbahasa secara baik dan benar. Pembelajaran yang diberikan oleh orang tua di rumah akan bermakna dan menjadi media menanamkan nilai pendidikan kesantunan.
Kata kunci: Implementasi Pendidikan Santun
Full Text:
Teks Lengkap (Bahasa Indonesia)References
Artikel E-Buletin LPMP SulSel September 2014 ISSN. 2335-3189
Baswedan, A. (2016). Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pada Hari Pendidikan 02 Mei 2016.
Budimansyah, D. (2008). Pembelajaran pendidikan kesadaran masyarakat multikultural. Bandung : PT. Genesindo
Dewantara, Ki Hajar, Ilmu Pendidikan, (Yogyakarta: Taman Siswa, 1961). Global. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Hidayatullah, M. F. Pendidikan Karakter; Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: (Yuma Pustaka 2010.) http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=302:basis-multikultural&catid=42:ebuletin&Itemid=215
Ihsan, Fuad. (1997) Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: Rineka Cipta,
Koesoema, A. D., 2007. Pendidikan Karakter : Strategi Mendidik Anak di Zaman
Novank. D Joseph (1977). A Theory Of Educational.cornell university.
Rosmawaty. (2013). Tautan Konteks Situasi dan Konteks BUdaya: Kajian Linguistik Sistemik Fungsional pada Cerita Terkemahan Fiksi “Halilian”. Jurnal Litera Universitas Negeri Yogyakarta. Vol 10, No. 1
Saffer, D. (2013). What Is Interaction Design. America: New Riders, a division of Pearson Education.
Salirawati, Das. (2012). Percaya diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha Tiga Karakter penting bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter. II 92), hlm. 1-12. Artikel diakses pada tanggal 15 November 2017, di situs Journal.uny.ac.id/index.php.jpka
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 Islam.diunduh pada Januari 2018 jam 21.00
DOI: https://doi.org/10.17509/cd.v8i2.10537
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 UPI kampus cibiru
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Published in collaboration Program Studi PGPAUD UPI Kampus Cibiru, APG PAUD Indonesia, and PPJ PAUD Indonesia
Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://ejournal.upi.edu/index.php/cakrawaladini.