PEMBELAJARAN TARI DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA KELAS INKLUSI DI SMA NEGERI 2 BANDUNG

Dini Kristinawati, Heni Komalasari, Agus Sudirman

Abstract


Pendidikan untuk siswa berkebutuhan khusus dapat dilakukan melalui dua cara: jalur segregasi, yang memisahkan mereka ke dalam lingkungan pendidikan khusus yang berbeda dari siswa reguler, atau mereka bisa digabungkan dalam sistem inklusif, yang memungkinkan mereka untuk belajar dan berinteraksi bersama siswa reguler, satu lingkungan pendidikan yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk memahami Pembelajaran Tari dengan Model Tutor Sebaya pada Kelas Inklusi di SMA Negeri 2 Bandung. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yang bertujuan untuk menggali secara mendalam bagaimana model pembelajaran ini diterapkan di kelas inklusi. Penelitian dilakukan di SMAN 2 Bandung, tepatnya di Jalan Cihampelas nomor 173, Kelurahan Cipaganti, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Alasan pemilihan lokasi ini adalah karena belum ada penelitian sebelumnya yang membahas topik ini, serta kondisi lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Selain itu, SMAN 2 Bandung memiliki kelas inklusi yang mempelajari mata pelajaran seni budaya, khususnya seni tari. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber primer yang melibatkan informan terkait, dan dianalisis melalui tahap reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran tari dengan model tutor sebaya di kelas inklusi memberikan dampak positif baik bagi siswa normal maupun siswa berkebutuhan khusus. Dampak instruksional terlihat dari peningkatan prestasi belajar dan keterampilan tari siswa, sementara dampak pengiring mencakup pengembangan kemampuan sosial, kerja sama, empati, dan toleransi antar siswa. Faktor pendukung utama keberhasilan pembelajaran ini adalah kompetensi profesional guru seni budaya yang mampu mengelola kelas inklusi dengan baik, serta dukungan dari keluarga, masyarakat, dan lingkungan sekolah. Namun, penelitian ini juga menemukan beberapa faktor penghambat, seperti ketiadaan Guru Pendamping Khusus (GPK) dan cepatnya peralihan konsentrasi siswa berkebutuhan khusus. Kesimpulannya, model tutor sebaya dalam pembelajaran tari di kelas inklusi di SMAN 2 Bandung efektif dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan sosial siswa, meskipun masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Keywords


Pembelajaran Tari, Tutor Sebaya, dan Kelas Inklusi.

References


Anggraini, D., & Hasnawati, H. (2018). Perkembangan Seni Tari: Pendidikan Dan Masyarakat. Jurnal PGSD, 9(3), 287-293.

https://doi.org/10.33369/pgsd.9.3.287-293

Anggraini, I. A., Utami, W, D., & Rahma, S.B. (2020). Analisis Minat Bakat Peserta Didik Terhadap Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 7(1) 23http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/index%0ATerampil:

Atmaja,RA. (2018). Pendidikan Dan Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Dan, P. P. B. (2006). UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA,

Dhelpie, Bandi (2016). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: PT REFIKA ADITAMA

Djamaluddin, A., & Wardana. (2019). Belajar Dan Pembelajaran. In CV Kaaffah Learning Center

Kurniati, F., Taryana, T., & Badaruddin, S. PEMBELAJARAN TARI RAKYAT BAGI MAHASISWA ASING (2023). Ringkang: Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari, 3(03), 528-536.

Ita, E. (2019). Konep Sistem Layanan Penyelenggaraan Pendidikan Melalui Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 6(2), 185-195. https://doi.org/10.5281/zenodo.3551972

Khairun Nisa, Mambela, S., & Badiah, L.I. (2018). Karakteristik Dan Kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Abadimas Adi Buana, 2(1), 33-40. https://doi.org/10.36456/abadimas.v.il.a1632

Komalasari, H., Savitri, L., & Budiman, A. (2021). Meningkatkan Kemampuan Kognitif Anak Tunagrahita Dalam Pembelajaran Tari Melalui Model Memonik. JDDES: Journal Of Dance And Dance Education Studies, 1(2), 9-20

Mu’ti, A. (2014). Prosedur Operasional Standar (POS) Pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah. Akreditasi Bermutu Untuk Pendidikan Bermutu Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah. Prosiding Sesiomadika, 1(1a).

Nisa, E. H., Sunaryo, A., & Badaruddin, S. (2023). MEDIA SOSIAL INSTAGRAM UNTUK MENINGKATKAN KETERTARIKAN SISWA TERHADAP EKSRAKURIKULER SENI TARI. Ringkang: Kajian Seni Tari Dan Pendidikan Seni Tari, 4(2), 333-343.

Sekarningsih Frahma & Rohayani Heny. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Drama: UPI PRESS




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v5i1.80808

Refbacks

  • There are currently no refbacks.