NILAI CAGEUR, BAGEUR, BENER, PINTER, SINGER, DAN WANTER DALAM TARI TOPENG KONCARAN

Shantia Amelia Putri, Tati Narawati, Tatang Taryana

Abstract


Tari Topeng Koncaran pernah menjadi kebanggaan masyarakat Garut. Namun, saat ini tarian ini jarang ditampilkan dalam satu tarian; penggalan-penggalan gerakannya hanya dimasukkan untuk hiburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Nilai-Nilai Budaya Sunda (cageur, bageur, bener, pinter, singer dan wanter) yang terdapat pada Tari Topeng Koncaran. Kajian Etnokoreologi digunakan untuk mengkaji struktur gerak, rias dan busana yang dipadankan dengan etnopedagogik untuk mengkaji nilai-nilai budaya Sunda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerak Gedig Sampuran terdapat nilai benar menunjukkan sikap yang tenang, jujur, dan bertanggung jawab. Ngayap Rawis memiliki nilai pinter, yang menunjukkan sifat cerdas, inventif, dan kreatif. Barongsayan memiliki nilai cageur yang menunjukkan orang yang rajin, tangguh, dan bekerja sama. Sejak (peralihan) terdapat nilai singer yang menunjukkan sikap yang aktif dan kreatif. Jogedan memiliki nilai wanter, yang menunjukkan karakter yang berani dan tidak takut kalah. Makutaan terdapat nilai bener dan bageur yang dimana menggambarkan karakter baik hati, suka menolong, dan peduli. Topengan terdapat nilai singer yang dimana menggambarkan karakter tangguh dan disiplin. Seuri terdapat nilai wanter yang dimana menggambarkan karakter tidak takut kalah dan percaya diri. Rias karakter Putri Anjasmara dan Layang Seta/Layang Kumitir menggunakan rias yang sama, hanya volume gerakannya yang berbeda, sedangkan Menak Jingga menggunakan topeng atau kedok klana di bagian ketiga. Busananya didominasi oleh warna merah meskipun pakaian mereka sama, tiga karakter dalam Tari Topeng Koncaran berbeda. Putri Anjasmara gerakannya bervolume kecil, Layang Seta/Layang Kumitir gerakannya bervolume sedang, dan Raja Menak Jingga gerakannya bervolume besar. Dapat disimpulkan terdapat nilai cageur, bageur, bener, pinter, singer dan wanter di Topeng Koncaran.

Keywords


Tari Topeng Koncaran, Kajian Etnokoreologi, Deskriptif Analisis, Nilai-Nilai Budaya Sunda

References


Azman, M., Badaruddin, S., & Suhariyoko. (2023). Tata Rias dan Busana Pengantin Kota Lubuklinggau (Edisi Pert). CV Literakata Karya Indonesia.

Badaruddin, S. (2022). SILAMPARI Sebuah Identitas dan Jati diri.

Badaruddin, S., & Masunah, J. (2019). The Style of Silampari Dance of Lubuklinggau as a Greeting Dance in South Sumatera Indonesia. 255, 65–69. https://doi.org/10.2991/icade-18.2019.14

Dr.Tutung Nurdiyana dkk. (2023). ETNOKOREOLOGI : KAJIAN MELALUI ANTROPOLOGI DAN SENI TARI.

Endang, S. P. (2005). ANALISIS STRUKTUR GERAK TARI KUNTULAN DUSUN BRAJAN SENDANG MINGGIR SLEMAN. Skripsi Jurusan Pendidikan Seni Tari UNY.

Fazriani, S. (2012a). Sely Fazriani, 2012 Upaya Polah Sakinten Dalam Melestarikan Seni Tari Di Kabupaten Garut Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu. 24–36.

Fazriani, S. (2012b). UPAYA POLAH SAKINTEN DALAM MELESTARIKAN SENI TARI DI KABUPATEN GARUT. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Kevin dkk. (2023). PERANCANGAN VIDEO DOKUMENTER TARI TOPENG KONCARAN.

Narawati, T. (2003). Wajah Tari Sunda Dari Masa Ke Masa. P4ST UPI.

Soedarsono. (1986). Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari.

Sudaryat, Y. (2015). Wawasan kasundaan. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudriman, A. dkk. (2022). TARI GATOTKACA GAYA SUMEDANG DAN GARUT.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif dan R&D). Alfabeta




DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v4i3.77522

Refbacks

  • There are currently no refbacks.