Perspektif Overtourism di Kawasan Wisata Canggu: Indentifikasi Canggu diantara Euphoria dan Annoyance
Abstract
ABSTRACT
The Canggu paradigm leads to overtourism by (a) Traffic in Canggu (b) competition for human resources; (c) waste disposal that hasn’t handled properly; (d) crime and violence often occur between tourists and local people in Canggu. A disharmonious relationship between guests and hosts as an accumulation of Canggu tourism development. This aims to identify the position Canggu tourism area in the perspective of overtourism by the irritation index. This research uses descriptive statistical techniques with likert on the perception between hosts and guests with 6 measuring aspects. The location is centered in (1) Batu Bolong Beach area, (2) Batu Mejan and (3) Berawa Village. The interactions formed are (1) The host who receive benefits will certainly provide a positive response and support the development of tourism in Canggu. Although there are still people who don’t get any benefits and tend to oppose and be apathetic about the development of Canggu tourism. Likewise, (2) the perception of guests on average gives a fairly good perception of the development of Canggu including the social interactions formed within it. So this pattern indicates that there is an apathetic relationship between guests and hosts as an accumulation of the turmoil of the development of Canggu tourism.
ABSTRAK
Paradigma Canggu mengarah pada terjadinya overtourism ditandai dengan (a) kepadatan dan kesan macet pada citra Canggu (b) perebutan dan persaingan SDM; (c) pembuangan limbah yang belum diatasi dengan baik; (d) isu kriminalitas dan kekerasan kerap terjadi diantara wisatawan dan masyarakat lokal di Canggu. Ini menandakan terjadinya hubungan tidak harmonis diantara guest dan host atas gejolak perkembangan pariwisata Canggu. Ini bertujuan mengidentifikasi posisi kawasan wisata Canggu dalam prespektif overtourism diukur dengan indeks iritasi. Riset ini menggunakan teknik statistik deskriptif dengan skala likert pada persepsi antara masyarakat lokal (Host) dan wisatawan (guest) dengan 6 aspek pengukur. Lokasi penelitian dipusatkan pada 3 lokasi kawasan wisata Canggu yaitu (1) kawasan Pantai Batu Bolong, (2) Desa Batu Mejan, serta (3) Desa Berawa. Interaksi yang terbentuk adalah (1) masyarakat Canggu memperoleh manfaat akan memberikan tanggapan positif dan mendukung pengembangan pariwisata di Canggu. Walaupun tetap ada masyarakat yang kurang mendapatkan manfaat cenderung menentang dan bersikap apatis (acuh tak acuh) tentang pengembangan pariwisata Canggu. Demikian halnya pada (2) persepsi wisatawatan (guest) rata rata memberikan persepsi yang cukup baik terhadap perkembangan Canggu termasuk interaksi sosial yang terbentuk. Pola ini menandakan bahwa terjadinya hubungan yang apatis diantara wisatawan (guest) dan tuan rumah (host) sebagai akumulasi atas gejolak perkembangan pariwisata Canggu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adhinata, B., & Sawitri, M. Y. (2022). Touristification and the changing of spaces for tourism in Canggu Village. Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, 11(3), 447–457.
Alit, P. S. M. (2023). Waduh! 2 bule Aussie dikeroyok satpam Atlas Beach Fest pakai balok, keterangan polisi dalihnya dipukul duluan. https://bali.suaramerdeka.com/hukum/82410631647/waduh-2-bule-aussie-dikeroyok-satpam-atlas-beach-fest-pakai-balok-keterangan-polisi-dalihnya-dipukul-duluan
Arcana, K. T. P. (2016). Persepsi masyarakat lokal terhadap perkembangan akomodasi pariwisata studi kasus: Desa Adat Seminyak, Kecamatan Kuta Kabupaten Badung, Bali. Analisis Pariwisata, 16(1), 52–60.
Arifin, Z. (2018). Interaksi wisatawan dengan masyarakat lokal di kawasan hutan mangrove di Desa Tongke-Tongke. Jurnal Ilmiah Administrasita, 9(1), 49–64.
Arimau, M., Susanti, P. H., & Praminatih, G. A. (2024). Persepsi wisatawan terhadap problematika kemacetan di kawasan wisata Canggu terhadap niat berkunjung kembali. Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis, 3(8), 1426–1434.
Baliexpress, S. (2023). Kasus kekerasan di Canggu, Bali: Bule hajar karyawan Pepino Pizza hingga bonyok. https://baliexpress.jawapos.com/bali/672944363/kasus-kekerasan-di-canggu-bali-bule-hajar-karyawan-pepino-pizza-hingga-bonyok
Balipost, E. (2018). Kian macet, lalin lalan raya Canggu dikeluhkan warga. https://www.balipost.com/news/2018/04/16/42987/Kian-Macet,Lalin-Jalan-Raya.html
Eka, A. co. B. (2023). Viral, pria palak 2 turis di Canggu- paksa turun dari taksi pnline. https://www.detik.com/bali/hukum-dan-kriminal/d-6783942/viral-pria-palak-2-turis-di-canggu-paksa-turun-dari-taksi-online
Hamel, V. A., Suryawan, D. K., & Suryana, I. N. M. (2023). Usaha penguraian kepadatan lalu lintas di Desa Tibubeneng, Kuta Utara. Community Development Journal: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 4(6), 12100–12105.
Hanum, I., & Suryawan, I. B. (2018). Pengembangan potensi Pantai Echo Beach sebagai daya tarik wisata di Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara. Jurnal Destinasi Pariwisata, 5(1), 7–18.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Justin Francis. (2022). Overtourism -what is it, and how can we avoid it?. https://www.responsibletravel.com/copy/what-is-overtourism
Kartika, I. M., Sujana, I. G., & Jehapu, A. (2020). Pengaruh perkembangan pariwisata terhadap perubahan alih fungsi lahan di Desa Canggu Kecamatan Kuta Utara Kabupaten Badung. Widya Accarya, 11(1), 51–62.
Kurniasari, K. K. (2021). Pariwisata budaya berkelanjutan: Persepsi masyarakat lokal. Journal of Research on Business and Tourism, 1(1), 62–74.
Pitana, I. G., Putu G. G. (2005). Sosiologi pariwisata: Kajian sosiologis terhadap struktur, sistem dan dampak-dampak pariwisata (1st ed.). Andi. http://kin.perpusnas.go.id/DisplayData.aspx?pId=84140&pRegionCode=UNHAS&pClientId=633
Prabawati, N. P. D. (2020). Desa Canggu, Bali sebuah basecamp bagi digital nomad? Identifikasi produk wisata berdasarkan 4 A (Attraction, Amenity, Accessibility, Ancilliary). Jurnal Kepariwisataan Indonesia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan Indonesia, 14(2), 91–108.
Pratama, A. R., Hindayani, P., Rosita, R., & Sukriah, E. (2023). Mapping the structure of tourist space in the North Bandung Conservatin Area. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 6(2), 241–258.
Pugra, I. W., Oka, I. M. D., & Suparta, I. K. (2021). Kolaborasi pentahelix untuk pengembangan desa timpag menuju desa wisata berbasis green tourism. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 7(2), 111–120.
Putra, D. P. K. E., Trimandala, N. A., & Panca, W. A. (2023). Peran partisipasi masyarakat dan lingkungan alam pada pengaruh ancillary service terhadap pemasaran wisata di Desa Liang Ndara, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 6(2), 211–226.
Sari, R. J., Astuti, N. L. G. S. D., & Suarmana, I. W. R. (2023). Tipologi wisatawan millenial dalam implementasi digital nomad di kawasan wisata Canggu. Jurnal Ilmiah Hospitality, 12(2), 393–400.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Tunjungsari, K. R. (2018). Karakteristik dan persepsi wisatawan mancanegara di kawasan Sanur dan Canggu, Bali. Jurnal Pariwisata Terapan, 2(2), 108–121.
Vagena, A. (2021). Overtourism: Definition and impact. Academia Letters. https://doi.org/10.20935/AL1207
Wahyundaria, D. A., & Sunarta, I. N. (2021). Identifikasi dampak perkembangan pariwisata terhadap lingkungan di Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung. Jurnal Destinasi Pariwisata, 9(1), 225–237.
Widyastuti, N. K., Artana, I. N. R., & Edy, R. A. S. (2023). Resiliensi pelaku usaha pariwisata pada masa pandemi di kawasan objek wisata Canggu, Kabupaten Badung. Widya Balina, 8(1), 593–597.
Wijayanti, D. E., Priyanto, M. W., Qomariyah, N., & Suprapti, I. (2024). The effect of products and services on the intention to revisit coastal tourism destinations in Madura Island. Journal of Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation, 7(1), 41–54.
DOI: https://doi.org/10.17509/jithor.v7i2.75762
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
eISSN : 2654-4687
pISSN : 2654-3893
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License