KRITIK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA JANGAN MENANGIS INDONESIA KARYA PUTU WIJAYA
Abstract
Abstrak
Penelitian ini berjudul “Kritik Sosial Dalam Naskah Drama Jangan Menangis Indonesia Karya Putu Wijaya”. Penelitian ini dilatarbelakangi untuk (1) memperoleh gambaran mengenai struktur drama Jangan Mennagis Indonesia, dan (2) mengetahui kritik sosial yang ada dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis atau metode kualitatif, yaitu mendeskripsikan data-data yang terkumpul untuk kemudian disusun dengan menganalisis naskah drama Jangan Menangis Indonesia karya Putu Wijaya secara struktural semiotik agar terlihat unsur-unsur sosiologisnya.Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa dalam analisis struktur yang ada di dalam naskah drama Jangan Menangis Indonesia ditemukan 11 buah aktan yang terdiri dari 7 aktan pokok dan 4 aktan pendukung. Dari hasil analisis terdapat alur, tokoh, dan latar diperoleh gambaran mengenai tema dan amanat. Tema yang diangkat adalah mengenai keadaan negara Indonesia dipenghujung era presiden Soeharto lengser dan memasuki era reformasi (Presiden BJ Habibi-Abdurahman Wahid-Megawati Soekarno Putri) menuju era demokrasi (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Sedangkan dalam menganalisis kritik sosial penulis memperoleh tiga aspek pokok sebagai bentuk kritik sosial dalam naskah drama ini di antaranya, pertama, segala bentuk permasalahan yang terjadi di Indonesia berupa krisis Keadilan, keamanan, dan tanggung jawab pada masyarakat Indonesia, kedua, permasalahan yang terjadi pada pemerintahan di era reformasi menuju era demokrasi, dan ketiga, budaya korupsi dikalangan pejabat negara. ketiganya menjadi fokus penulis untuk menemukan kritik sosial dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Drama; Struktur drama, Sosiologi sastra, dan Kritik sosial.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.