Analisis Perubahan Suhu Pada Proses Fermentasi Tape Singkong (Manihot esculenta)
Abstract
Masyarakat Indonesia menjadikan produk tape singkong selain sumber nafkah sebagai bahan pangan setiap hari sehingga mengharuskan produksi tape singkong yang berkualitas untuk mencukupi kebutuhan pangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan suhu yang terjadi pada proses fermentasi tape singkong. Metode yang digunakan adalah metode interpretasi data. Ada dua kelompok dalam penelitian ini yakni kelompok kontrol dan eksperimen. Kelompok kontrol tanpa perlakuan medan magnet ELF, sedangkan kelompok eksperimen dengan diberi paparan medan magnet ELF dengan intensitas 200 µT dan 300 µT dengan lama paparan 15 menit. Dari penelitian diperoleh suhu tertinggi 30°C pada sample tape singkong besek 2 hari kedua jam 15.00 WIB dan suhu terendah tercapai pada tape singkong besek 1 sample kontrol dengan suhu 27°C jam 15.00 WIB. Berdasarkan analisa tekstur maka diketahui bahwa tape singkong dengan perlakuan intensitas 200 µT tekstur tetap baik dan tidak lembek. Sedangkan pada intensitas 300 µT tekstur sangat lembek. Hasil penelitian menunjukkan paparan medan magnet ELF intensitas 300 µT nilai tekanan suhu lebih tinggi dari pada kelompok kontrol sehingga proses fermentasi tape singkong lebih cepat. Dengan demikian ,data penelittian medan magnet ELF intensitas 300 µT lebih berpengaruh terhadap perubahan suhu pada proses fermentasi tape singkong dan intensitas 200 µT paling optimal terhadap perubahan suhu dan kualitas tape singkong ( Manihot esculenta).
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aidah, Siti Nur. 2020. Ensiklopedia Singkong. Yogjakarta: Karya Bakti Makmur (KBM) Indonesia
Asnawi, Muhammad, et al. 2020. Characteristics Maturation Process of Cassava Tape (Manihot utilissima) Through the Use of Temperature Control. Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Vol. 1., No.2.
Djoyowasito, Gunomo., Ary Mustofa Ahmad., Musthofa Lutfi., dan Alifah Maulidiyah. 2019. Pengaruh Induksi Medan Magnet Extremely Low Frequency (ELF) terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 7 No. 1, hal 8-19.
Direktorat Gizi Depkes RI, 1979, Daftar Komposisi Bahan Makanan, Cet. Ke-6 Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Fahmi, N., dan Nurrahman. 2011. Kadar Glukosa, Alkohol dan Citarasa Tape Onggok Berdasarkan Lama Fermentasi. Jurnal Pangan dan Gizi. 2(3):25-45
Harmani, E., Murdijati G., dan Umar S. 2019. Makanan Tradisional Indonesia Seri kelompok Makanan Fermentasi dan Makanan yang Populer di Masyarakat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hasanah, H., A. Jannah, dan G. Fasya. 2012. Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kadar Alkohol Tape Singkong (Manihot utilissima pohl). ALCHEMY. 2(1): 68-79
Kusuma, W.A. et al. 2020. Effect of Fermentation Time on the Characteristics of Fermented Rice Drink as Probiotic Drink with Lactobacillus sp. F213 Isolates. Jurnal Itepa, 9 (2). ISSN : 2527-8010
Nasrun. 2015. Pengaruh Jumlah Ragi dan Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol yang Dihasilkan dari Fermentasi Kulit Pepaya. urnal Teknologi Kimia Unimal 4 (2) : 1-10.
DOI: https://doi.org/10.17509/wafi.v7i1.40198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Wahana Fisika
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Wahana Fisika e-ISSN : 2549-1989 (SK no. 0005.25491989/JI.3.1/SK.ISSN/2017.02 ) published by Physics Program , Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr.Setiabudhi 229 Bandung. The journal is indexed by DOAJ (Directory of Open Access Journal) SINTA and Google Scholar. Contact: Here
Lisensi : Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.