Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi karbon aktif dari TKKS pada TiO2 terhadap efisiensi sel surya DSSC menggunakan dye kulit jengkol (pitchellobium lobatum benth) menggunakan penyinaran matahari langsung. Karbon aktif dari TKKS diaktivasi menggunakan metode aktivasi fisika dan kimia. Aktivasi fisika dilakukan dengan furnace sampel pada temperatur 400 ºC selama 1 jam. Aktivasi kimia dilakukan dengan perendaman pada larutan H3PO4 95% selama 2 hari. Sel surya dibuat dengan variasi komposit karbon aktif dari TKKS sebesar 5%, 10%, 15%, dan 20%. Dye dibuat menggunakan kulit jengkol dengan pelarut kimia etanol 95% dan HCl 1 M, dengan waktu perendaman 48 jam. Elektrolit iodida digunakan dengan mencampurkan KI dan yodium pada pelarut asetonitril. Analisis energi gap dengan menggunakan metode four-point probe dan karakteristik I-V pada penelitian ini dilakukan secara kuantitatif. Hasil analisis energi gap menunjukkan nilai tertinggi 2.9 eV pada sampel TiO2-C 5% dan terendah 2.3 eV pada sampel TiO2-C 20%. Hasil karakteristik I-V menunjukkan nilai Voc dan Isc semakin meningkat seiring penambahan persentase karbon pada komposit TiO2/karbon aktif dari TKKS, yaitu 383 mV dan 0.2 mA. Efisiensi sel surya tertinggi terdapat pada sampel TiO2-C 20% sebesar 0.00304%. Kata Kunci: Komposit; TiO2; Karbon Aktif TKKS; Four-Point Probe; Karakteristik I-V