Penguasaan Konsep Brahma Vihara melalui Diskusi Kelompok Terarah pada Siswa Sekolah Dasar
Abstract
Peningkatan potensi spiritual tersebut pada dasarnya mengarahkan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. Pendidikan agama yang seluas itu harus mampu dilaksanakan oleh guru dan insan pendidikan agar menghasilkan generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas namun juga trampil dalam hal sikap dan spiritualitasnya. Namun demikian realitas di lapangan, guru belum mampu mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik sehingga berdampak terhadap rendahnya prestasi belajar peserta didik. Diduga masih banyak guru yang belum menggunakan metode pembelajaran dimana peserta didik bisa belajar aktif, kreatif, dan menyenangkan karena situasi pembelajaran yang menantang bagi dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada pembelajaran pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti di Sekolah Dasar. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengambil lokasi di kelas IV SDN Ngawen, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap tindakan terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil refleksi dijadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya. Peneliti melakukan perbaikan melalui tindakan pembelajaran dan dibantu guru rekan sejawat selaku observer. Fokus penelitian adalah metode diskusi kelompok terarah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran pendidikan Agama Buddha dan budi pekerti pada materi Brahma Vihara. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan/observasi kelas dan hasil evaluasi hasil tes siswa. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan metode diskusi delompok terarah dapat meningkatkan prestasi belajar Pendiidkan Agama Buddha dan Budi Pekerti pada materi “Memahami Brahma Vihara dan Puja Bhakti. Hal ini terlihat bahwa setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, siswa dari kondisi awal memiliki nilai rata-rata sebesar 5,75 meningkat ke kondisi akhir siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 8,87 serta mengalami peningkatan presentase capaian nilai ketuntasan kelas dari kondisi awal 0,00%, meningkat ke kondisi akhir siklus II menjadi 100,0%.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agung, I. (2017). Peran fasilitator guru
dalam penguatan pendidikan
karakter (PPK). Perspektif Ilmu
Pendidikan, 31(2), 106-119.
Andayani, B., & Kumara, A. (1996). Diskusi
Kelompok terarah dengan subjek
anak-anak. Buletin Psikologi, 4(2), 26-
Astrini, L. A., Hasyim, A., & Yanzi, H. (2015).
Hubungan kemampuan guru
mengelola kelas dalam diskusi
kelompok dengan motivasi belajar
siswa. Jurnal Kultur Demokrasi, 3(2).
Aswad, H. (2019). Efektivitas pelaksanaan
metode diskusi kelompok terpusat (focus
group discussion) terhadap motivasi
belajar IPS murid kelas V SD Negeri II BoneBone Kota Baubau. PERNIK: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 2(2), 135-160.
Darma, I. W. W. (2021). Pendidikan karakter
dan moralitas berbasis tat twam ssi.
haridracarya: Jurnal Pendidikan Agama
Hindu, 1(2), 191-200.
Dikta, P. G. A. (2020). Pembelajaran
berorientasi tri hita karana sebagai
upaya penguatan kualitas pendidikan
dasar pada abad ke-21.
Hami, E., & Idris, M. (2015). Pengaruh
implementasi kurikulum 2013
terhadap peningkatan motivasi belajar
peserta didik dalam pendidikan agama
islam dan budi pekerti di SMAN 1 Panca
Lautang Sidrap. Istiqra: Jurnal
Pendidikan dan Pemikiran Islam, 2(2).
-11.
Hanafy, M. S. (2014). Konsep belajar dan
pembelajaran. Lentera Pendidikan:
Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
(1), 66-79.
Hasyim, M. H. M. (2014). Penerapan fungsi
guru dalam proses pembelajaran.
AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar
Islam, 1(2), 265-276.
Indrizal, E. (2014). Diskusi kelompok terarah.
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial
Budaya, 16(1), 75-82.
Kisworo, B., Ilyas, I., & Kriswanto, H. D. (2016).
Model pembelajaran partisipatif melalui
teknik pendampingan terhadap tugas
diskusi kelompok mahasiswa dalam
membentuk karakter santun berdiskusi.
Journal of Nonformal Education, 2(1). 10-
Lubis, A. N. (2018). Meningkatkan hasil belajar
matematika siswa melalui model
pembelajaran diskusi kelompok pada
materi operasi bilangan pecahan di SMP
Negeri 1 Gebang. TABULARASA, 15(2),
-247.
Maryani, E., & Syamsudin, H. (2009).
Pengembangan program pembelajaran IPS
untuk meningkatkan kompetensi
keterampilan sosial. Jurnal Penelitian,9(1),
-61.
Jurnal Pendidikan Dasar
(1), 126-136.
Oviana, W. (2015). Kemampuan
mahasiswa mengintegrasikan sikap
spiritual dan sosial dalam
pembelajaran berbasis kurikulum
(Kajian teoritis). PIONIR: Jurnal
Pendidikan, 4(2), 1-12.
Rohman, K. (2016). Optimalisasi
pendidikan humanistik di sekolah
dasar: studi multisitus di SD Insan
Mulia Surabaya dan SDS Wahidiyah
Tulungagung. Dinamika Penelitian:
Media Komunikasi Penelitian Sosial
Keagamaan, 16(1), 79-105.
Sarnoto, A. Z. (2015). Pendekatan
pembelajaran konstruktivisme dalam
pembelajaran. Profesi: Jurnal Ilmu
Pendidikan dan Keguruan, 4(1), 1-4.
Syaparuddin, S., Meldianus, M., & Elihami, E.
(2020). Strategi pembelajaran aktif
dalam meningkatkan motivasi belajar
pkn peserta didik. Mahaguru: Jurnal
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 1(1),
-41
DOI: https://doi.org/10.17509/pedadidaktika.v9i2.53145
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This Journal is published by Universitas Pendidikan Indonesia, licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
©All rights reserved 2017. Jurnal PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, ; 2406-8705 (issn print). 2774-213X (issn online)
Jalan Dadaha Nomor 18 Kota Tasikmalaya
Telepon (0265) 331860
Homepage http://pgsd-tasikmalaya.upi.edu/
Email: pedadidaktika_tasik@upi.edu dan pedadidaktika.jurnal@gmail.com