Representasi Budaya Batak-Toba dalam Lagu "Da Natiniptip Sanggar"

Lisan Shidqi Zul Fahmi, Flansius Tampubolon

Abstract


Lagu sebagai hasil dari pengalaman indrawi, merupakan ekspresi budaya yang dapat mendeskripsikan nilai-nilai atau adat-istiadat tertentu. Artinya, kebudayaan suatu Masyarakat di antaranya dapat terdokumentasikan melalui lagu. Kajian ini difokuskan terhadap salah satu lagu berbahasa Batak-Toba berjudul “Da Natiniptip Sanggar” karya Nahum Situmorang. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji makna lirik lagu tersebut melalui analisis yang bersifat kualitatif dan uraian deskriptif. Perspektif semiotika Roland Barthes digunakan dalam kajian ini dengan fokus pada kajian makna denotatif dan konotatif. Hasilnya menunjukkan bahwa lagu ini memuat falsafah Dalihan na Tolu, yang merupakan kompleksitas sistem kekerabatan masyarakat Batak-Toba. Di dalamnya, termuat representasi budaya berdasarkan falsafah tersebut, di antaranya martarombo (proses pengenalan/pencarian hubungan kekerabatan, setelah diketahui marga antara dua orang yang baru bertemu) dan partuturan (pedoman dalam interaksi sosial yang menjunjung tinggi adat). Selain itu, secara khusus lirik dalam lagu ini disusun dengan muatan umpasa, yang merupakan padanan dari ungkapan bijak dalam kesusastraan masyarakat Batak-Toba. Secara khusus, umpasa yang termuat dalam lagu tersebut merupakan nasihat yang biasa disampaikan bagi pasangan muda-mudi yang baru memasuki jenjang pernikahan.

Songs, as a product of sensory experience, are cultural expressions that can describe certain values or customs. This means that the culture of a society can be documented through songs. This study focuses on a Batak-Toba language song titled "Da Natiniptip Sanggar," composed by Nahum Situmorang. The aim of this paper is to examine the meaning of the song's lyrics through qualitative analysis and descriptive exposition. Roland Barthes' semiotic perspective is employed in this study, focusing on denotative and connotative meanings. The results show that the song contains the philosophy of Dalihan na Tolu, which represents the complexity of the kinship system in Batak-Toba society. It reflects cultural representations based on this philosophy, including martarombo (the process of identifying or searching for kinship ties once the clan names are known between two people who have just met) and partuturan (guidelines for social interactions that uphold customs). Additionally, the lyrics of the song are specifically composed with umpasa, a literary expression of wisdom within Batak-Toba literature. In particular, the umpasa in this song provides advice typically given to young couples who are about to enter marriage.


Keywords


Batak-Toba; Dalihan na Tolu; Da Natiniptip Sanggar; lagu daerah

Full Text:

PDF

References


Aisyah, R. (2024, February 8). Lirik lagu Batak Da Natiniptip Sanggar, lengkap dengan terjemahannya. Tribun-Medan.Com. https://medan.tribunnews.com/2024/02/08/lirik-lagu-batak-da-natiniptip-sanggar-serta-lengkap-terjemahannya.

Ambarita, S. M., Kusmana, A., & Triandana, A. (2022). Analisis relasi makna lirik lagu bahasa Batak Toba dalam album Duo Naimarata. Kalistra, I(1), 49-58.

Atkin, A. (2023). Peirce’s Theory of Signs in E.N. Zalta & U. Nodelman (Eds.). In The Stanford encyclopedia of philosophy. Metaphysics Research Lab, Stanford University.

Bangun, P. (2010). Kebudayaan Batak. In manusia dan kebudayaan di Indonesia (Cetakan 2023). Djambatan.

Br. Karosekali, E. K., Sihoming, P. K., & Sinulingga, J. (2024). Fungsi dan motif ulos mangiring pada etnik Batak Toba: kajian semiotika. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(1), 11737-11743.

Erlyana, Y. (2016). Kajian visual keragaman corak pada kain ulos. Jurnal Dimensi DKV: Seni Rupa dan Desain, 1(1), 35-46.

Fahmi, L. S. Z. (2021, March 31). The story of Sukabumi City’s symbols: Reugreug Pageuh Repeh Rapih, Symbols for Sukabumi [Video recording]. The Pabukon Edutama.

Fahmi, L. S. Z., Saragih, C. O., & Sinulingga, J. (2024). Gotong Batak-Simalungun: sebuah kajian semiotika sosial. Lokabasa, 15(1), 1-18.

Febrianto, R. (2016). Analisis makna dan fungsi lagu pada kesenian “Seni Naluri Reyog Brijo Lor” dalam memperingati upacara bersih desa Kalikebo, Trucuk, Klaten. Universitas Negeri Yogyakarta.

Harianja, R. F., & Sudrajat, A. (2021). The local wisdom of Batak Toba through the philosophy of Dalihan Na Tolu in a kinship environment. Budapest International Reseach and Critics in Linguistics and Education, 4(2), 759-765.

Hutabarat, F. M., Ermanto, E., & Juita, N. (2013). Kekerabatan bahasa Batak Toba dengan bahasa Batak Mandailing. Jurnal Bahasa dan Sastra, II(1), 59-71.

Hutapea, M. (2019). Teori sastra modern dan pengajaran kreativitas sastra. Jurnal Kebudayaan Indonesia, 2(2), 31-44.

Jabbar, A. (2017). The implementation of modern literary theory in Indonesian language learning and teaching. Journal of Language Teaching and Research, 8(6), 1101-1107.

Lusiana. (2023, July). Ternyata ini makna moral lagu “Natinittip Sanggar”, yang dinyanyikan Jessica Mila saat pesta pernikahan. CariAku.Com. https://www.cariaku.com/hiburan/231800309/ternyata-ini-makna-moral-lagu-natinittip-sanggar-yang-dinyanyikan-jessica-mila-saat-pesta-pernikahan.

Manalu, R. (2023). Menilik makna dari simbol-simbol pada wisata budaya Batak Toba. Student Research Journal, 1(2), 195-205.

Manik, M. P., Silalahi, H., Br. Hombing, H., Siburian, B., & Saragih, E. S. (2024). Reinterpretasi teologis mangido pasu-pasu dari tulang dalam ritus pernikahan di Desa Huta Manik, Kecamatan Sumbul. Tri Tunggal: Jurnal Pendidikan Kristen dan Katolik, 2(2), 187-208.

Marpaung, C. A., Panggabean, A. J., & Batubara, J. (2024). Bentuk dan fungsi lagu buku Ende No. 435 “Marolopolop Tondingki” di Gereja HKBP Teladan Sei Mati Ressort Medan Labuhan. Innovative: Journal of Social Science Research, 4(1), 8540-8550.

Merriam, A. P. (1995). Metode dan teknik penelitian dalam etnomusikologi. Yayasan Bentang Budaya.

Mudjiyanto, B., & Nur, E. (2013). Semiotics in research method of communication. Jurnal Pekommas, 16(1), 73-82.

Ndona, Y., Siagian, L., Ginting, P. P., & Barus, F. L. (2022). Dalihan Na Tolu: vision of the integrity of the Batak Toba community and inspiration for the development of national unity. Journal of Positive School Psychology, 6(9), 1018-1030.

Nurdiansyah, C. (2018). Analisis semiotik makna motivasi berkarya lirik lagu “Zona Nyaman” karya Fourtwnty. Jurnal Komunikasi, 9(2), 161-167.

Pakpahan, A., & Sinulingga, J. (2023). Semiotika tahapan mossak pada etnik Batak Toba. Kompetensi, 16(1), 30-44.

Pohan, S., Simbolon, M., & Tarmizi, M. (2023). Representasi patriotisme dalam lirik lagu daerah Sumatera Utara “Butet” (studi analisis semiotika Roland Barthes). Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(6), 944-952.

Pulungan, R., & Al-Rozi, A. (2018). Analisis lirik lagu daerah Mandailing “Marudan Marlasniari.” Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian , 281–292.

RM, R. (2023, June). Ini lirik dan terjemahan lagu Batak Da Natiniptip Sanggar yang dinyanyikan Jessica Mila di pesta pernikahan. Riaumakmur.Com. https://www.riaumakmur.com/hiburan/10259013863/ini-lirik-dan-terjemahan-lagu-batak-da-natiniptip-sanggar-yang-dinyanyikan-jessica-mila-di-pesta-pernikahan.

Santoso, G., Sabila, S., Elsaif, S. K., & Ardi, C. M. (2023). Telaah implementasi lagu daerah dan lagu nasional Republik Indonesia. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra), 2(3), 95-107.

Santoso, G., Sakinah, R., Hidayat, A. S., Ramadhania, A., Sabila, T. N., Safitri, D., & Geifira, G. (2023). Mengenal lagu daerah dan lagu nasional Republik Indonesia sebagai pendidikan multikultural bagi mahasiswa. Jurnal Pendidikan Transformatif (Jupetra), 2(2), 325–335.

Saragih, E. R., Siregar, J., & Saragih, V. R. (2023). Analisis semiotika pada lirik lagu "O Tano Batak" karya Siddik Sitompul. Journal of Education, 6(1), 1953–1962.

Septiari, W. D., Marmoah, S., Nurhasanah, F., & Wicaksana, M. F. (2023). Menggali kreativitas sastra melalui pendekatan teori sastra modern: implikasi bagi pengajaran sastra di era digital. Jurnal Ilmiah Dikdaya, 13(2), 536-540.

Siahaan, B. (2011). Batak: satu abad perjalanan anak bangsa (1st ed.). Kempala Foundation.

Siahaan, J., & Barus, A. (2023). Fungsi dan makna Dalihan Na Tolu pada suku Batak Toba. USU Press.

Sibarani, A. N. P. (1979). Umpama Batak Dohot Lapatanna. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah.

Silalahi, M., & Nisyawati, N. (2015). Etnobotani pasak bumi (eurycoma longifolia) pada etnis Batak, Sumatera Utara. Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia, 743-746.

Sinaga, Y. C., Cyntia, S., Komariah, S., & Barus, F. L. (2021). Analisis makna denotasi dan konotasi pada lirik lagu “Celengan Rindu” karya Fiersa Besari. Jurnal Metabasa, 3(1), 41-55.

Tarigan, O. N., & Dewirsyah, A. R. (2023). Analisis makna dan fungsi lagu "Mbaba Kampil" Karya Djaga Depari pada pernikahan adat Suku Karo. Sintaks: Jurnal Bahasa & Sastra Indonesia, 3(1), 14-21.

Tumilisar, Y. R. T. T., & Hananto, B. A. (2023). Analisis visual dari ulos sadum Batak. Prosiding Konferensi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual, 77-84.

Wantika, I., Yulianti, R., & Muthmainnah, M. (2019). Analisis pemajasan pada lirik lagu Letto dalam album “Truh, Cry, and Lie”: kajian stilistika. Journal Peqguruang: Conference Series, 1(2), 102-108.




DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v15i2.80204

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 LOKABASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Lisensi Creative Commons
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.