KESENIAN GENYE DI KABUPATEN PURWAKARTA (Kajian Struktural, Semiotik, dan Etnopedagogik)
Abstract
Kesenian Genyé (KG) merupakan kesenian kréasi baru yang diciptakan oleh para seniman Purwakarta karena itu penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur, unsur sémiotik, dan nilai-nilai etnopedagogik dalam KG di Kabupaten Purwakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif pendekatan kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan: (1) struktur dalam KG terdapat sejarah KG, tahapan kegiatan KG, latar tempat KG, pelaku, waktu gelarnya, tarian, musik, dan peralatan dan kostum. (2) unsur sémiotik dalam KG berupa ikon, indéks, dan simbol yang terdapat pada kostum, musik, fisik peralatan dan kostum, serta pada tarian.(3) nilai-nilai étnopédagogik yang terdapat pada KG ada enam moral manusa (moral manusia ke Tuhan, moral manusia ke dirinya, moral manusia ke manusia, moral manusia ke alam, moral manusa ke waktu, dan moral manusa dalam mencapai katenangan lahir batin), catur diri insani (tinggi ilmunya, ta‟at agamanya, berbudaya, dan terampil); serta gapura panca waluya (sehat, baik, benar, pinter, dan aktif). Setelah dianalisis, KG merupakan kesenian yang mempunyai struktur yang lengkap karena dibentuk oleh beberapa jenis kesenian. Selain itu, kesenian ini penuh dengan nilai-nilai pendidikan yang berkaitan dengan pola hidup masyarakat yang bersih baik lahir maupun batin.
Abstract
The Art of Genyé (KG –Kesenian Genyé) is a new art created by Purwakartan artists. This study aimed to describe the structure, semiotic elements, and ethnopedagogical values of KG in Purwakarta. This research employed descriptive method with qualitative approach. This research resulted several findings. First, the structure of KG contains the history of KG, its stage activity, backgrounds, actors, performance time, dance, music, equipment, and costumes. Secondly, the semiotic elements of KG cover the form of icons, indexes, and symbols that are found on costumes, music, equipment, costumes, and dances. Thirdly, based on the ethnopedagogical values, there are six human moral (toward God, toward self, toward fellow-human, toward nature, toward time, and in achieving inner and outer); catur diri insani (high knowledge, religious obedient, culture, and skilled); and the gapura panca waluya (healthy, good, true, intelligent, and active). Based on the analysis, KG is an art that has a complete structure because it is formed by some kinds of arts. In addition, this art is full of educational values related to the lifestyle of the people who are physically and mentally clean.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwasilah, A.Ch dkk. 2009. Etnopedagogi (Landasan Praktek Pendidikan Dan Pendidikan Guru). Bandung: Kiblat.
Danandjaja. J. 2002. Folklor Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Heryanya, A. 2009. Kajian Sosial Budaya Seni Pertunjukan Masres Kota Cirebon-Jawa Barat. Bandung: Badan pelestarian sejarah dan nilai tradisionyal DEPBUDPAR.
Putra, H.S.A . 2001. Srtukturalisme LeviStrauss: Mitos dan Karya Sastra. Yogyakarta: Galang Press.
Sucipto, M.C. 2014. Kesenian Genye, Kearifan Lokal Masyarakat Purwakarta. Bali: Pascasarjanya IHDN (Artikel Lokakarya Bahasa dan Budaya Dalam Membangun Karakter Bangsa kerjasama Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda Pascasarjanya UPI Bandung dengan Program Magister Sastra Agama IHDN Bali).
Sudaryat, Y. 2015. Wawasan Kesundaan. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah UPI Bandung.
Teeuw, A. 2003. Sastera dan ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v6i1.3153
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 MOCHAMAD CAHYO SUCIPTO
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.