MENGUSUNG PEMBELAJARAN SASTRA LISAN GAMBANG RANCAG BETAWI MENUJU PEMBELAJARAN INOVATIF
Abstract
Mengusung Pembelajaran Sastra Lisan Gambang Rancag Betawi Menuju Pembelajaran Inovatif. Tujuan menulis makalah ini adalah untuk mengembangkan pembelajaran sastra lisan agar tidak terkungkung pada pembelajaran teks. Selain itu, bertujuan untuk mebuat pembelajaran sastra lisan lebih kreatif dan inovatif. Diketahui bahwa pembelajaran sastra lisan selama ini, baik di sekolah maupun di perguruan tinggi para pembelajar tidak digiring pada pembelajaran model kelisanan sebuah materi sastra lisan, termasuk memaknai teks lisan itu dengan konteksnya sehingga teks lisan yang dimaknai kehilangan maknanya secara utuh karena hanya memaknai objek (materi) sebagian. Metode pembelajaran sastra lisan gambang rancag Betawi seutuhnya diarahkan pada pembelajaran yang inovatif, yaitu menggunakan media teks pertunjukan untuk mengenali konteks sebuah materi pembelajaran. Pendekatannya dengan teori Joice dan Weil (1986), sebagai langkah pembelajaran sastra lisan dengan objek teks pertunjukan dikenali bentuk kelisanannya, sementara melalui konteks, pembelajar bisa menandai makna isi cerita sesuai konteksnya, termasuk fungsi dari cerita yang di tampilkan. Berdasarkan bentuknya akan ditunjukkan sebuah pertunjukan cerita rakyat Betawi sehingga secara utuh pemaknaan pembelajaran sastra lisan sebagai muatan lokal akan tertanam dalam diri pembelajar sebgai karakter.
The objective of this paper is to develop the oral literary teaching in order to supplement textual teaching. In addition, the paper aims to create a more creative and innovative oral literary teaching method. It has been assumed that in the context of teaching oral literature in school or higher education to date, students are not exposed to a teaching model of oral literature, including interpreting oral texts within their contexts. This leads to the loss of whole meaning of oral texts due to partial interpretation. The teaching model of Gambang Rancag Betawi is an innovative model, utilizing performance texts as media to recognize contexts of a subject matter. Joice and Weil’s (1986) theory was adopted in order to unpack the oral form of the text. Through contexts, students can comprehend the gist of the story, including the function of the story. In terms of the form, the performance will be conducted so that students can arrive at a whole interpretation of teaching oral literature as local content.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Chaer. A. (2012). Foklor Betawi. Jakarta: Masup.
Danandjaja, J. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-lain. Jakarta: Grafitipers.
Eagleton, T. (2002). Marxisme dan Kritik Sastra (Terj. Manneke Budiman). Depok: Desantara
Finnegan, R. (1979). Oral Poetry. London: Cambrige Unuversity Press.
Giddens, A. (1999). The Third Way: Jalan Ketiga Pembaharuan Demokrasi Sosial. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hutomo, S.S. (1991). Mutiara Yang terlupakan. Surabaya: HISKI Jawa Timur.
Joice, B. dan Weil, M. (1986). Models of Teaching. UK: Prentice Hall.
Khisbiyah, Y. (2002). “Pendidikan Apreasi Seni untuk Multiculturalisme ”Makalah Planning Meeting dalam rangka Mendesain Program PAS, 13 Desember, di STSI Surakarta.
Koentjaraningrat. (1985). “Persepsi tentang Kebudayaan Nasional Dalam Persepsi Masyarakat tentang Kebudayaan. ed. Alfian. Jakarta: Gramedia.
Lord, A.B. (1976). The Singer of Tales. New York: Atheneum
Luxemburg, J.V., Bal, M dan Westteijn, W.G. (1991). Tentang Sastra (Terj. Akhadiati IKram) Jakarta: Intermasa.
Pannen, P. (2003). “Pembelajaran Berbasis Budaya FKIP-UT” Makalah Seminar di Yogyakarta 12-13 Mei 2003.
Pradopo, R. Dj. (1997). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada.
Rusyana, Y. (1981). Cerita Rakyat Nusantara. Bandung: Fakaultas Keguruan Sastra dan Seni IKIP Bandung
Ruchiat, R. (2003). Ikhtisar Kesenian Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Permusiuman Provinsi DKI Jaya Jakarta University Press.
Sudjiman, P. dan Zoest, A.V. (ed). 1991. Serba Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suparno, P. (2003). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.
Sopandi dkk. 1988. Gambang Rancag. Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v4i2.3144
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 SITI GOMO ATTAS
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.