PERIBAHASA SUNDA (Kajian Struktur, Semantik, dan Psikolinguistik)
Abstract
Penilitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan struktur peribahasa Sunda
ditinjau dari unsur fungsional sintaksisnya (tata kalimat), menganalisis dan mendeskripsikan
unsur semantik peribahasa Sunda ditinjau dari jihat makna perbandingan dan maksudnya, serta
menemukan dan mendeskripsikan pemetaan peribahasa Sunda di setiap jenjang sekolah (SD, SMP,
SMA) yang ditinjau dari aspek psikolinguistik (perkembangan bahasa anak). Dalam penelitian ini
digunakan metode deskripstif-analisis. Melalui teknik studi pustaka, diambil data secara purposif
sebanyak 185 peribahasa. Data tersebut diolah menggunakan metode hermeneutik melalui analisis
unsur langsung. Kajian ini menyimpulkan bahwa (a) struktur peribahasa Sunda memiliki empat
pola kalimat yang terdiri atas dua pola struktur kalimat sempurna dan dua pola kalimat tidak
sempurna; (b) peribahasa Sunda memiliki makna perbandingan (murni dan campuran) dan makna
maksud (piluangeun, paréntah dan pituah); serta (c) unsur psikolinguistik peribahasa bisa untuk
memetakan peribahasa di sekolah. Peribahasa untuk siswa SD ada 47 (25%), SMP ada 77 (40%),
dan SMA ada 65 (35%).
Abstract
This research aims to describe and analyze the structure of Sundanese proverb as seen from
the functional elements of syntax, to describe and analyze the semantic elements of Sundanese
proverb by comparing meanings and intents, and to discover and schematize Sundanese proverbs
at every level of school (elementary, junior high, senior high school) from the standpoint of
psycholinguistics (child language development). This study used descriptive-analytical method.
Through purposive sampling, the data comprised 185 proverbs. Samples were analyzed using
the method of hermeneutics through direct elemental analysis. The study concluded that (a) the
structure of Sundanese proverbs has four patterns of sentences consisting of two perfect sentence
structure patterns and two incomplete sentence patterns; (b) Sundanese proverbs contain meaning
comparison (pure and mixed) and the meaning of intent (piluangeun, parentah and pituah), and (c)
psycholinguistic elements of the proverbs in school: 47 proverbs for elementary school students
(25%), 77 for junior high school students (40%), and 65 for senior high school (35%).
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, Hasan, dkk. 2010.Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Kementrian Pendidikan Nasional. 2010.
Pengembangan Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas.
Kridalaksana. 2001. Kelas Kata dalam bahasa
Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Nugraha D. 2011. Ngamumulé Basa Sunda:
Paribasa jeung Babasan Sunda.
Bandung: Yrama Widya.
Prawirasumantri, Abud, Dkk. 1973. Idiomatik
Sunda. Bandung: FKSS.
Prawirasumantri, Abud, Dkk. 2000. Tata
Kalimah Basa Sunda. Bandung: Jurusan
Pendidikan Bahasa Sunda FPBS UPI.
Ramlan. M. 2005. Ilmu bahasa Indonesia
Sintaksis. Yogyakarta: Karyono.
Sudaryat, Yayat. 2003. Ulikan Semantik Sunda.
Bandung: CV. Geger Sunten.
Sudaryat, Yayat. 2007. Tata Basa Sunda Kiwari.
Bandung: Yrama Widya.
Sudaryat, Yayat. 2009. Psikolinguistik. Bandung:
JPBD FPBS UPI.
Sudaryat, Yayat, Dkk. 2012. “Reinterpretasi
dan Reformulasi Filsafat Pendidikan Sunda
dalama Ungkapan Tradisional. Bandung:
JPBD FPBS UPI.
Sumaryono, E. 1999. Hermeneutik: Sebuah
Metode Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.
Tamsyah, Budi Rahayu. 1994. 1000 Babasan
jeung Paribasa Sunda. Bandung: Pustaka
Setia.
Tarigan, Henry Guntur. 2011. Pengajaran
Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v4i1.3112
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 LOKABASA
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.