Komunikasi Politik dan Budaya Damai di Zaman Galuh Pakuan dalam Konstelasinya di Masa Kini
Abstract
The manuscripts as cultural documents inherited from Sundanese past ancestors are plentiful and still very relevant to be introduced and revealed at the present. The values of local wisdom contained and revealed in the manuscript, covers various aspects of people's lives concerning the seven elements of Sundanese culture, i.e. religious systems or beliefs, technology, material items, government/society, livelihoods/economics, science/education, language, and arts. The expectations implied and expressed in the texts revealed in this article are still intertwined with the current life of the Sundanese people, especially regarding communication and political ethics, which of course is inseparable from reliable human resources, those are the stakeholders, the government, and the young generation as heirs of the nation. This article is presented and examined through descriptive analytical research methods, involving philological study, historiography, and cultural studies methods in general, which are expected to be able to uncover the local wisdom of government system and political communication contained in the XVI century Sundanese manuscripts, and its constellation with current Sundanese culture.
Abstrak
Naskah sebagai dokumen budaya tinggalan karuhun orang Sunda masa lampau, sungguh sangat melimpah dan masih sangat relevan untuk dikenalkan dan diungkap isinya pada masa kini. Kearifan lokal nilai-nilai yang terkandung dan terungkap dalam naskah, meliputi beragam aspek kehidupan masyarakat yang menyangkut tujuh unsur budaya Sunda, yakni: sistem religi atau kepercayaan, teknologi dan benda materiil, pemerintahan/kemasyarakatan, mata pencaharian hidup/ekonomi, ilmu pengetahuan/pendidikan, bahasa, dan seni. Harapan yang tersirat maupun tersurat dalam naskah-naskah yang diungkap dalam artikel ini masih terjalin adanya benang merah dengan kehidupan masyarakat Sunda saat ini, khususnya tentang komunikasi dan etika berpolitik”, yang tentu saja tidak terlepas dari sumber daya manusia yang andal, yakni para pemangku kebijakan, pemerintahan, dan generasi muda sebagai pewaris bangsa. Artikel ini dipaparkan dan dikaji melalui metode penelitian deskriptif analisis, dengan melibatkan metode kajian filologis, historiografi, dan kajian budaya secara umum, yang diharapkan mampu mengungkap kearifan lokal sistem pemerintahan dan komunikasi politik yang terkandung dalam naskah Sunda abad XVI Masehi, konstelasinya dengan budaya Sunda masa kini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ardial. (2010). Komunikasi Politik. Jakarta: Indeks.
Darsa, U. A. dkk. (2018). Lintas Budaya Nusantara dalam Perspektif Kajian Multidisiplin Bandung: PT. Raness Media Rancage.
Harun, R. & Sumarno, A.P. (2006). Komunikasi Politik sebagai Suatu Pengantar. Bandung: Mandar Maju.
Nimmo, D. (2005). Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan, dan Media. Terjemahan Tjun Surjaman. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Saptya M.P, Rangga & Elis S.N.S. (2019). Komunikasi Politik Berbasis Naskah Sunda Kuno Abad XI M. Bandung: PT. Raness Media Rancage.
Suryani N.S., Elis. (2017). Mengungkap Serpihan Terpendam Budaya Kampung Naga. Bandung: SituSeni & PT. Raness Media Rancage.
Suryani N.S., Elis. (2018a). Baduy Masa Kini: Antara Konvensi dan Inovasi. Bandung: SituSeni & PT. Ranes Media Rancage.
Suryani N.S., Elis. (2018b). Senarai Kearifan Lokal Budaya Sunda dalam Media Massa Cetak 1. Bandung: PT. Ranes Media Rancage.
Suryani N.S., Elis. (2018c). Senarai Kearifan Lokal Budaya Sunda dalam Media Massa Cetak 2. Bandung: PT. Ranes Media Rancage.
Suryani N.S., Elis. (2018d). Seni Budaya dan Kearifaa Lokal. Bandung: PT. Ranes Media Rancage.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v10i1.16930
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 LOKABASA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.