KAJIAN STRUKTURAL-SEMIOTIK PADA KUMPULAN SAJAK LAGU PADUNGDUNG KARYA DENI AHMAD FAJAR UNTUK BAHAN PEMBELAJARAN MEMBACA SAJAK DI SMA
Abstract
Latar belakang penelitian ini dikarenakan sajak masih berkembang di masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teks-teks sajak yang terdapat dalam kumpulan sajak Lagu Padungdung karangan Deni Ahmad Fajar, untuk mendeskripsikan: (1) struktur sajak, (2) unsur semiotik sajak, dan (3) penerapan hasil penelitian terhadap bahan pembelajaran membaca sajak di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analitik dengan menggunakan tehnik studi pustaka dan analisis data, yakni mencari referensi yang dapat dijadikan landasan teori untuk mendeskripsikan hasil analisis. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kartu data. Analisis struktural dalam sajak meliputi unsur tema, nada, rasa, dan amanat yang terdapat dalam struktur sajak, yang kemudian dipahami maknanya melalui analisis semiotik Charles Sander Peirce, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Hasil pengolahan data struktural didapat tema, nada, rasa, dan amanat. Tema yang paling banyak yaitu, tema cinta dan kematian, nadanya nada menyindir dan sedih, rasanya menggambarkan rasa kerinduan, dan amanatnya lebih banyak mengingatkan pada pembaca. Hasil pengolahan semiotik didapat data unsur ikon ada 76, unsur indeks ada 140, dan unsur simbol ada 120. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini terdapat 30 sajak yang bisa direkomendasikan untuk bahan pembelajaran membaca sajak di SMA.
Abstract
This research is based on the ever-growing development in the community,including senior high school students and college students. The study aims to analyze poem texts from the poem anthology Lagu Padungdung by Deni Ahmad Fajar, to describe: (1) poem structure, (2) poem semiotic elements, and (3) the application of the result of the study on teaching poem reading in senior high school. The method used in the study is descriptive-analysis by conducting literature review and data analysis, namely searching available to be referredtheories as the foundation to describe the analysis results. The instrument used isdata cards. Structural analysis in poem covers theme, tone, feel, and moral valueof the poem, which are later interpreted through Charles Sander Peirce semiotic analysis, namelyicon, index, dan symbool. The result of structural data collections includes theme, tone, feel, and moral value. The most common themes are love and death, thetones are sarcasm and sorrow, the feel is yearning, and the moral value deals morewith making the readers to remember. The result of semiotic analysis is that thereare 76 icons, 140 indexes, and 120 symbols. Overall findings of this study is that there are approximately 30 poems which can be recommended to be used asteaching materials of poem reading in senior high school.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Echols, J.M. & Shadily, H. (2010). Kamus Inggris Indonesia (An English-Indonesia Dictionary). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Iskandarwassid. (2003). Kamus Istilah Sastra Pangdeudeul Pangajaran SastraSunda. Bandung: Geger Sunten.
Jabrohim. (2012). Teori Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pradopo, R. Dj. (2007). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Ratna, Ny. Kh. (2013). Teori, Metode, dan Tehnik PenelitianSastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suherman, A. (2015). Padungdung nepi ka Padung. Mangle No. 1812.
Tamsyah, B.R. Spk. (1996). Pangajaran Sastra Sunda. Bandung: Pustaka Setia.
Tarigan, H.G. (2011). Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa.
DOI: https://doi.org/10.17509/jlb.v5i2.15943
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 LOKABASA
This work is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.