ANALISIS VEGETASI MANGROVE TINGKAT POHON DI PULAU TUNDA
Abstract
Sebagai pulau kecil, Pulau Tunda memiliki kerentanan yang tinggi terhadap perubahan lingkungan baik yang disebabkan oleh manusia maupun dari alam seperti kenaikan muka air laut, intrusi air laut, dan sebagainya. Mangrove sebagai ekosistem yang paling dekat dengan manusia memiliki kerentanan lebih tinggi terhadap perubahan dari aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis vegetasi mangrove tingkat pohon di Pulau Tunda. Pengambilan data mangrove tingkat pohon menggunakan jalur transek 10x10 m. Analisa data menggunakan nilai dari kerapatan, frekuensi, dan dominansi untuk menemukan indeks nilai penting. Berdasarkan hasil analisis diketahui vegetasi mangrove tingkat pohon di Pulau Tunda didominasi oleh jenis Rhizophora stylosa. Jenis Rhizophora stylosa tingkat pohon di Pulau Tunda memiliki nilai penting sebesar 140,90.
Kata kunci: analisis vegetasi, mangrove, pulau tunda
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bengen, D. G., Retraubun, A. S. W., dan Saad, S. (2012). Menguak Realitas dan Urgensi Pengelolaan Berbasis Eko-Sosio Sistem Pulau-Pulau Kecil. Bogor: Pusat Pembelajaran dan Pengembangan Pesisir dan Laut
Cahyadi, F.D., Khakhim, N., & Mardiatno, D. (2018). Integrasi SWOT dan AHP dalam Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Kawasan Wisata Bahari Gugusan Pulau Pari. Jurnal Pariwisata Pesona, 3(2). doi:10.26905/jpp.v3i2.2336
Cahyadi, F.D. (2019). Sejarah Tsunami di Selat Sunda Sebagai Dasar Pembangunan Wilayah Pesisir Banten. INA-Rxiv.
Indarsih, R., dan Masruri, M.S. (2019) Mangrove Conservation as an Abration Strategy Risk Reduction based on Ecosystem in the Coastal Area of the Rembang Regency. IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci., 271.
Maharani, A., Purba, N. P., dan Faizal, I. (2018). Occurrence of beach debris in Tunda Island, Banten, Indonesia. E3S Web of Conferences, 47, https://doi.org/10.1051/e3sconf/20184704006.
Nagelkerken, I., Blaber, S. J. M., Bouillon, S., Green, P., Haywood, M., Kirton, L. G., Meynecke, J. O., Pawlik, J., Penrose, H. M., Sasekumar, A., dan Somerfield, P.J. (2008). The Habitat Function of Mangroves for Terrestrial and Marine Fauna: A Review. Aquatic Botany, 89, 155-185.
Noor, Y.R., Khazali, M., Suryadipura, I.N.N. (2006). Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Wetland International - Indonesia Programme. Bogor
Nirwansyah, A.W. (2014). Implementation of Community Based Disaster Risk Reduction in Coastal Area of Pemalang (Case Study: Mangrove Community in Lawangrejo Village). Geoedukasi, 3(2), 127-141.
Odum E.P. (1993). Dasar Dasar Ekologi. Saminan T, Penerjemah. Edisi ketiga. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Priyono, A., Yuliani, L. S., Ilminingtyas, D., dan Hakim, T. L. (2010). Beragam Produk Olahan Berbahan Dasar Mangrove. Semarang: KeSEMaT.
Purbani, D., Boer, M. F., Marimin., Nurjaya, I. W., dan Yulianda, F. (2013). Kemampuan Ekosistem Mangrove dalam Mereduksi Tsunami di Teluk Loh Pria Laot Pulau Weh. Jurnal Segara, 9(2), 95-106.
Syahrial, dan Satriawan, Y. (2018). Pola Sebaran, Indikator Kualitas Lingkungan dan Ekologi Komunitas Mangrove Pulau Tunda. Saintek Perikanan, 14(1), 43-50.
Usman, L, Syamsuddin, dan Hamzah, N.S. (2013). Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara. Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(1), 11-17.
DOI: https://doi.org/10.17509/ijom.v1i1.26187
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Jurnal Kemaritiman: Indonesian Journal of Maritime
Indexed by:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License