KOMPOS SERASAH LAHAN PERTANIAN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN SUB MATERI PELESTARIAN LINGKUNGAN
Abstract
ABSTRAK
Sebagian besar masyarakat Kalimantan Barat sangat mengandalkan sawah atau ladang sebagai lahan pertanian. Kurangnya wawasan petani dalam pengelolaan lahan sering menyebabkan kerusakan lingkungan. Salah satu alternatif dalam pengolahan lahan pertanian adalah mengubah metode pembukaan lahan pertanian dari tebas bakar menjadi tebas kompos. Tebas kompos merupakan metode pemanfaatan serasah hasil tebasan ketika tebasan tidak dibakar melainkan diolah menjadi kompos. Penggunaan kompos serasah hasil tebasan belum pernah diujikan sebagai alternatif upaya dalam menurunkan kerusakan lingkungan akibat pembakaran lahan. Penelitian ini diawali dengan menguji kompos serasah lahan pertanian terhadap pertumbuhan dan produksi selada (Lactuca sativa L). Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian disusun menjadi Lembar Kerja Siswa (LKS) sub materi pelestarian lingkungan dan diaplikasikan dalam pembelajaran di kelas X salah satu SMA di Pontianak-Kalimantan Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat respon siswa terhadap pemanfaatan LKS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsi, sedangkan instrumen yang digunakan untuk melihat respon siswa adalah angket tertutup dengan menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan respon siswa terhadap pemanfaatan LKS dalam membantu proses pembelajaran menunjukkan respon yang kuat sebesar 78,4% dengan rata-rata nilai pengerjaan LKS sebesar 82,78.
ABSTRACT
Most people in West Kalimantan rely heavily on the fields as an agricultural land. Farmers’ lacks of insight in terms of land management often cause damage to the environment. One alternative in processing agricultural land is to change the system of agricultural land by slash and burn clearing into composting, in which slash litter composting is a method where the slash was not burned but processed into compost. The use of compost from slash and burn activity has not yet tested as an alternative effort in reducing the environmental damage caused by fires. This study begins by examining the effect of slash and burn compost on growth and production of lettuce (Lactuca sativa L). Information obtained from the results was then compiled into Student Worksheet (LKS) and applied on the environmental conservation sub material in class X of one of Senior High Schools in Pontianak-West Kalimantan. The purpose of this study was to observe students' response towards worksheets uses. The method used in this study was descriptive, while instrument to distinguish student's response was enclosed questionnaire using a Likert scale. Results showed that students' response to the use of worksheets as a means to help learning process was strong (78.4%), with average worksheets score of 82.78.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Daningsih, E. (2008). Estimasi Dinamika Populasi Bakteri Pelarut Fosfat dan Bakteri Amonifikasi yang Berperan dalam Pengomposan Serasah Pterydophyta, Imperata cylindrica dan Cyperus sp sebagai Usaha Alternatif Pengganti Slash and Burn di Kalimantan Barat. Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Perhimpunan Mikrobiologi Indonesia (PERMI)Tahun 2008 di Purwokerto, Jawa Tengah.
Feder, G., Murgai, R., & Quizon, J.B. (2004). Sending Farmers Back to School: The Impact of Farmer Field Schools in Indonesia. Applied Economic Perspectives and Policy Vol. 26 No. 1, hlm. 45-62.
Gardner, Franklin P. (1991). Fisiologi Tanaman Budidaya. (Penterjemah: Herawati Susilo). Jakarta: Universitas Indonesia.
Geist, H.J., & Lambin, A.F. (2002). Proximate Causes and Underlysing Driving Forces of Tropical Deforestation. BioScience Vol. 52 No. 2, hlm. 143-150.
Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitaif dan Kualitatif). Jakarta: Gaung Persada Group
Kementrian Pertanian. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kementrian Tahun 2015-2019. Jakarta: Kemenpan.
Ketterings, Q.M., Wibowo, .T., van Noordwijk, M., & Penot, E. (1999). Farmers' per-spectives on slash-and-burn as a land clearing method for small-scale rubber producers in Sepunggur, Jambi Province, Sumatra, Indonesia. Forest Ecology and Management, Vol. 120 No. 1-3, hlm. 157-169.
Lingga & Marsono. (2003). Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar Swadaya.
Murbandono, L.Hs. (2007). Membuat Kompos. Jakarta: Penebar Swadaya.
Riduwan. (2008). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Alfabeta: Bandung.
Schuck, E.C., Nganje, W., & Yantio, D. (2002). The role of land tenure and extension education in the adoption of slash and burn agriculture. Ecological Economics Vol. 43 No. 1, hlm. 61-70.
Sunandar. (2008). Dinamika Populasi Bakteri Pelarut Fosfat dalam Proses Pengompos-an (sebagai Pengayaan pada Pembelajar-an Daur Fosfor di Kelas X). Skripi. FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Surtinah. (2013). Pengujian Kandungan Unsur Hara dalam Kompos yang Berasal dari Serasah Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata). Jurnal Ilmu Pertanian, Vol. 11 No.1, hlm. 1 – 10.
Styger, E., Rakotondramasy, H.M., Pfeffer, M.J., Fernandes, E.C.M., & Bates, D.M. (2007). Influence of slash-and-burn farming practices on fallow succession and land degradation in the rainforest region of Madagascar. Agriculture, Ecosystems and Environment Vol. 119, hlm. 257–269.
DOI: https://doi.org/10.18269/jpmipa.v20i1.36202
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Jurnal Pengajaran MIPA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
JPMIPA http://ejournal.upi.edu/index.php/jpmipa/index is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) or Journal of Mathematics and Science Teaching
All rights reserverd. pISSN 1412-0917 eISSN 2443-3616
Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)
View JPMIPA Stats