TINJAUAN TRANSFORMASI BANGUNAN DENGAN TEORI HABRAKEN: ADAPTASI HISTORICAL BACKGROUND DI BANGUNAN KONSERVASI GEDUNG SIOLA, SURABAYA
Abstract
Gedung Siola merupakan salah satu bangunan tua di Kota Surabaya yang memiliki latar belakang sejarah selama beberapa abad silam. Pada awal dibangunnya gedung siola ini pada tahun 1877 dimana Kota Surabaya saat itu sebagai Kota Pelabuhan terbesar kedua di Nusantara. Adanya pelabuhan terbesar ini, Kota Surabaya berkembang sebagai Kota Bisnis. Seorang pemodal asing asal Inggris yaitu Robert Laidlaw (1856-1935), membangun gedung Siola pertama kali pada saat tahun tersebut sebagai pusat perbelanjaan terbesar di Kota Surabaya. Seiring berkembangnya zaman, gedung Siola mengalami pasang surut kejayaannya selama sebagai pusat perdagangan dan beberapa kali gedung Siola bertahan dengan berganti kepemilikan hingga pada tahun 2011 Pemerintah Kota Surabaya menetapkan sebagai bangunan Cagar Budaya. Penetapan sebagai bangunan cagar budaya untuk melestarikan dengan upaya konservasi yang menjaga bangunan tersebut dengan mempertahankan keaslian yang bernilai dengan sejarah bangunan tersebut. gedung Siola juga memiliki sejarah sebagai saksi perjuangan Kota Surabaya selama peristiwa perang pada tahun 1945 sebagai Kota Pahlawan yang penting untuk dijaga sebagai nilai pengetahuan. Pada tahun 2015, untuk melestarikan dan mempertahankan tersebut gedung Siola yang bernilai sejarah oleh Pemerintah Surabaya menjadikan sebagai museum Surabaya dan pusat layanan masyarakat atau disebut Mal Pelayanan Publik. Sehingga tujuan dari penelitian ini bermaksud untuk mengetahui perubahan transformasi yang terjadi dengan ketentuan Pemerintah Kota Surabaya dan faktor-faktor apa saja yang mendukung. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dengan pendekatan teori Habraken dengan studi kasus bangunan Gedung Siola.
Kata Kunci: Gedung Siola; Transformasi, Konservasi, Sejarah, Habraken
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v5i3.45721
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Rafidatus Sholihah, I Gusti Agung Bagus Parameswara Tantra, Chandra Hadi Sukmana, Wiwik Dwi Pratiwi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.