GALERI SEBAGAI WADAH POTENSI PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI DI KAWASAN KELURAHAN KOPO KOTA BANDUNG
Abstract
Abstract: This gallery design aims to accommodate 206 Small and Medium Enterprises, 5 food stalls, 32 street vendors, 3 food industries, 8 handicraft industries and 3 clothing industries. This is because there is no place for the potential of Home Industry to become a means of developing new business actors, both micro and macro. This gallery design is located in Kopo Village with an area of 28 hectares consisting of 12 RW and 86 RT which are spatially located in slum areas scattered in Kopo Village according to the Bandung Mayor's Decree regarding Housing and slum settlements in Bandung City.
The method used in planning and designing this gallery is a participatory approach. A participatory approach is used as an approach that is closer to the community in order to create a sense of belonging in the Kopo District community. Data collection techniques used were interviews and field observations. As well as data collection from the RPJMD and BPS Kota Bandung. The purpose of planning and designing the Gallery building is to realize its potential container by mobilizing the creative economy community (Ekraf) and jointly building facilities and infrastructure to support the creative economy (Ekraf) in Kopo Village.
Keywords: Kampung Kota, gallery, creative economy, home industry
Abstrak: Perancangan Galeri ini bertujuan untuk mewadahi 206 UKM, 5 Warung makan, 32 Pedagang kaki lima (PKL), 3 Industri Makanan, 8 Industri Kerajinan dan 3 Industri Pakaian. Karena belum ada wadah potensi Home industry yang menjadi sarana berkembangnya pelaku usaha baru baik itu mikro ataupun makro. Perancangan Galeri ini bertempat di kelurahan Kopo dengan luas wilayah mencapai 28 Ha yang terdiri dari 12 RW dan 86 RT yang secara spasial berada di kawasan permukiman kumuh yang tersebar di Kelurahan Kopo sesuai dengan Kepwal Walikota Bandung tentang perumahan dan permukiman kumuh di Kota Bandung.
Metode yang digunakan pada perencanaan dan perancangan galeri ini adalah pendekatan partisipatif. Pendekatan partisipatif di gunakan sebagai pendekatan yang lebih dekat dengan masyarakat agar memunculkan sense of belonging dari masyarakat kawasan kelurahan Kopo. Teknik pengambilan data yang dilakukan adalah melakukan wawancara dan observasi lapangan. Serta mengumpulkan data dari RPJMD dan BPS Kota Bandung. Tujuan perencanaan dan perancangan gedung Galeri yaitu mewujudkan wadah potensi dengan menggerakan komunitas ekonomi kreatif (ekraf) dan bersama-sama untuk membangun sarana dan pra-sarana sebagai penunjang ekonomi kreatif (ekraf) di Kelurahan Kopo
Kata Kunci: Kampung Kota, galeri, ekonomi kreatif, home industriFull Text:
PDFReferences
Aset, J., Riset, A., & Tahun, I. P. (2017). Analisa Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Pasar Dan Kinerja Keuangan Pada Perusahaan LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Siti Nurhayati. 9(1), 133–172.
Christiyani, A. (2019). Pembangunan Sosial oleh Paguyuban Jamu Gendong Lestari melalui Sektor Ekonomi Kreatif. 10(2), 155–170.
E, N. G. T., Bhakti, T., Sumerta, D., Prevention, U., Taruna, K., & Taruna, E. (2007). Efektivitas prog m penanggulangan penganggu n ng taruna “e taruna bhakti” desa sumerta kelod kecamatan denpasar timur kota denpasar. 49–57.
Ekosistem, M., Dan, E., Daya, S., & Manoppo, P. G. (2014). ( TRIANGEL PA ’ DIOR ) 1 Ekonomi dan Sumber Daya Manusia Komunitas Lokal .” Riset menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Partisipatory Action Research . Pengumpulan data menggunakan ( kerjasama dan gotong royong : dimensi ekonomi ) dan Sitou Timou Tumou Tou ( hidup untuk Minahasa : berdayaguna dan berhasilguna dalam mengelola potensi ekologi-ekonomi-SDM. 41, 10–12.
Febrion, C., Wijaya, K., & Sugandi, D. (2020). IDENTIFIKASI BANGUNAN KUMUH YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN TAMANSARI KOTA BANDUNG. Jurnal Arsitektur ARCADE, 4(3), 314–321.
Fitria, N., & Setiawan, R. (2014). Identifikasi Karakteristik Lingkungan Permukiman Kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Jurnal Teknik ITS, 3(2), C240–C244.
Foran, M. (2009). Expansive Discourses: Urban Sprawl in Calgary 1945 - 1978.
Health, T., & Quality, C. (2003). Priority Areas for National Action. In Priority Areas for National Action. https://doi.org/10.17226/10593
Hutomo, M. Y., Pemberdayaan, S., & Pemberdayaan, K. (2000). Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi : Tinjauan Teoritik dan Implementasi. 20, 1–11.
INDONESIA), P. (REPUBLIK. (2011). Undang-Undang No 1 Tahun 2011 tentang PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN.
Karir, M. P. (2013). Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Semarang, Indonesia Jl. Soekarno Hatta Semarang. 5(2), 86–98.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 02/PRT/M/2016 Tentang Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh (Issue June, p. 50061).
Niken Fitria, & Setiawan, R. P. (2014). Identifikasi karakteristik lingkungan permukiman kumuh di Kelurahan Kapuk, Jakarta Barat. Jurnal Teknik Pomits, 3(2), 240–244.
Pigawati, R. N. B. (2015). Kajian Karakteristik Kawasan Pemukiman Kumuh Di Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Gandekan Semarang). Teknik Perencanaan Wilayah Kota, 4(2), 267–281.
Purnomo, R. A., Si, M., & Indonesia, P. P. (n.d.). Ekonomi Kreatif.
Purwanto, E. (Universitas D., & Sukawi (Universitas Diponegoro). (2009). Urgensi Kajian Jentrifikasi Ruang Kota: Belajar dari Model Kasus Negara Lain. In Proseding Diskusi Nasional Arsitek Sastra-Matra (pp. 155–162). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Rofiana, V. (2015). Dampak Pemukiman Kumuh terhadap Kelestarian Lingkungan Kota Malang (Studi Penelitian di Jalan Muharto Kel Jodipan Kec Blimbing, Kota Malang. The Indonesian Journal of Public Administration (IJPA), 1(1), 40–57.
Surtiani, E. E. D. (2006). FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERCIPTANYA KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI KAWASAN PUSAT KOTA. UNIVERSITAS DIPONEGORO.
UN-Habitat. (2003). The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements. London: Earthscan Publications Ltd.
Usaha, P., Kecil, M., Kandri, K., Gunungpati, K., & Semarang, K. (2019). Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (Studi di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati Kota Semarang). 23(2), 152–157
DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v4i2.31733
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Elgri Yugawati Wisesa
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.