Kerentanan Bahaya Kebakaran di Kawasan Kampung Kota. Kasus: Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung
Abstract
Abstract: Fire hazards as one of the disasters that often occur in densely populated areas. The Balubur Tamansari area is one of the urban villages in the city of Bandung, which is a region that has high buildings, population, and activities so that in the event of a fire there will be casualties and material losses. The purpose of this study was to identify the vulnerability of fires in the Balubur Tamansari area of Bandung City. The analysis used uses spatial analysis and fire risk by taking into account the parameters of danger, vulnerability and capacity. The results show that the Balubur Tamansari Kota area..
Keywords: fire, danger, vulnerability, capacity.
Abstrak: Bahaya kebakaran sebagai salahsatu bencana yang sering terjadi di kawasan padat penduduk. Kawasan Balubur Tamansari merupakan salah satu kampung kota di kota Bandung merupakan kawasan yang mempunyai kepadataan banguna, penduduk, dan aktivitas yang tinggi sehingga jika terjadi kebakaran akan menelan korban jiwa dan kerugian materi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kerentanan kebakaran di kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. Analisis yang digunakan menggunakan analisis keruangan dan risiko kebakaran dengan memperhitungkan parameter bahaya, kerentanan, dan kapasitas. Hasilnya menunjukan bahwa kawasan Balubur Tamansari Kota.
Kata Kunci: kebakaran, bahaya, kerentana, kapasitas.
Full Text:
PDFReferences
Badan Pusat Statistik Kota Bandung. (2018). Kota Bandung Dalam Angka 2018. Bandung: Badan Pusat Statistik Kota Bandung.
BPS Kota Bandung. (2017). Data Statistik Kota Bandung tahun 2017. Bandung: Badan Pusat Statistik Kota Bandung.
Budihardjo, E. (1984). Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung: Alumni.
Budihardjo, E. (1997). Tata Ruang Perkotaan. Bandung: Alumni.
Budihardjo, E. (2011). PENATAAN RUANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN (I). Bandung: ALUMNI, PT.
Handoko, D., Nugraha, A. L., dan Prasetyo, Y. (2017). Kajian Pemetaan Kerentanan Kota Semarang terhadap Multi Bencana Berbasis Pengindraan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Jurnal Geodesi Undip, 4(3), 1–10. Retrieved from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geodesi/article/view/17173
Januandari, M. U., Rachmawati, T. A., dan Sufianto, H. (2017). Analisa Risiko Bencana Kebakaran Kawasan Segitiga Tunjungan Surabaya, 5(2), 149–158. https://doi.org/10.14710/jpk.5.2.
Kunto, H. (1984). Bandung Tempo Doele. Bandung: PT. Granesia.
Kunto, H. (1986a). Balai Agung di Kota Bandung. Bandung: PT. Granesia.
Kunto, H. (1986b). Semerbak Bunga di Bandung Raya. Bandung: PT. Granesia.
Marfai, M. A., Cahyadi, A., dan Anggraini, D. F. (2013). Tipologi, Dinamika, dan Potensi Bencana Di Pesisir Kawasan Karst Kabupaten Gunungkidul. Forum Geografi, 27(2), 147–158.
Miadinar, A. (2009). Wilayah Rawan Kebakaran di Kota Yogyakarta tahun 2008. Universitas Indonesia.
Nurwulandari, F. S. (2012). Kajian Kemampuan Masyarakat di Permukiman Padat dalam Mitigasi Kebakaran (Studi Kasus: Kelurahan Tamansari Kota Bandung). Institut Teknologi Bandung.
Nurwulandari, F. S. (2016). Kajian Mitigasi Bencana Kebakaran di Pemukiman Padat. Jurnal Informasi,Manajemen Dan Teknologi, 18(1).
Permana, A. Y. (2011). Penerapan Konsep Perancangan Smart Village sebagai Local Genius Arsitektur Nusantara. Jurnal Arsitektur Komposisi, 9(1), 24–33.
Permana, A. Y. (2012a). Eco-architecture Sebagai Konsep Urban Development di Kawasan Slums dan Squatters Kota Bandung (pp. 1–11). Semarang.
Permana, A. Y. (2012b). Peran Ruang Terbuka Publik di Kawasan Slums dan Squatters sebagai “Ruang Ketiga” (Kasus: Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung di Kota Bandung. In SEMINAR NASIONAL ”Sustainable Urbanism” Adaptasi Perubahan Ruang Perkotaan-Pendekatan Teoritik dan Praktek (pp. 84–98). Semarang: Media Plano : Biro Penerbit Planologi UNDIP.
Permana, A. Y. (2014). Transformasi Gubahan Ruang: Pondokan Mahasiswa di Kawasan Balubur Tamansari Kota Bandung. Universitas Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/62084/
Permana, A. Y., Soetomo, S., Hardiman, G., dan Buchori, I. (2013). Smart Architecture as a Concept of Sustainable Development in the Improvement of the Slum Settlementarea in Bandung. Internasional Refereed Journal of Engineering and Science, 2(9), 26–35.
Permana, A. Y., Sumarna, N., dan Wijaya, K. (2017). Membangun Kampung Kreatif melalui Kolaborasi Mahasiswa dengan Masyarakat. Kasus: Kawasan Balubur-Tamansari Kota Bandung. In Prosiding Seminar Nasional “Perencanaan Pembangunan Inklusif Desa-Kota” (pp. 51–58). Padang: Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (PERHEPPI), dan Program Pascasarjana Universitas Andalas.
Permana, A. Y., Susanti, I., dan Wijaya, K. (2018). The Transformation of Gegerkalong Girang Area, Bandung City: amid Educative and Religious Areas. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 213(1), 012022. https://doi.org/10.1088/1755-1315/213/1/012022
Permana, A. Y., dan Wijaya, K. (2013). Education City As Identity of Bandung City. In International Conference on Urban Heritage and Sustainable Infrastrcture Development (UHSID) (pp. 15–19). Semarang: Architecture Departement of Diponegoro University.
Permana, A. Y., dan Wijaya, K. (2018). Spatial change transformation of educational areas in Bandung. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 99). https://doi.org/10.1088/1755-1315/99/1/012029
Rahmat, A., Prianto, E., dan Sasongko, S. B. (2018). Studi Evaluasi Model Bentuk Atap Dan Fenomena. Jurnal Arsitektur Zonasi, 1(2), 112–122. https://doi.org/http://10.17509/jaz.v1i2.13560
Sahputra, R., Sutikno, S., dan Sandhyavitri, A. (2017). Mitigasi Bencana Kebakaran Lahan Gambut Berdasarkan Metode Network Analysis Berbasis GIS (Studi Kasus: Pulau Bengkalis). Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Riau, 4(2), 1–6. Retrieved from https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFTEKNIK/article/view/15391
Soetomo, S. (2012). Urbanisasi dan Morfologi: Proses perkembangan peradaban dan wadah ruang fisiknya : Menuju Ruang Kehidupan yang Manusiawi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sujatmiko, R. (2012). Kejadian Kebakaran Permukiman Kota Bekasi Tahun 2010. Universitas Indonesia.
Sukmo, R., Suroto, dan Wahyuni, I. (2016). Analisis Implementasi Sistem Tanggap Darurat Kebakaran Di Kawasan Pemukiman Padat Penduduk Kotamadya Jakarta Timur (studi Kasus di RW 016 Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Kotamadya Jakarta Timur). Jurnal Kesehatan Masyarakat FKM Universitas DIponegoro, 4(3), 591–602.
Taridala, S., Yudono, A., Ramli, M. I., dan Akil, A. (2017). Model Penilaian Risiko Kebakaran Perkotaan dengan Sistem Pakar Berbasis Gis Grid-Based. Jurnal Majalah Geografi Indonesia, 31(2), 97–106.
Voskuil, R. P. G. A. (2007). Bandung Citra Sebuah Kota. Bandung: Departemen Planologi ITB bekerja sama dengan PT. Jagaddhita.
Widjaja, P. (2013). Kampung - Kota Bandung (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wijaya, K., Permana, A. Y., dan Swanto, N. (2017). Kawasan Bantaran Sungai Cikapundung Sebagai Pemukiman Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Di Kota Bandung. ARCADE, 1(2), 57–68.
DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v2i1.15208
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal Arsitektur ZONASI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.