PENGARUH MORFOLOGI KOTA TERHADAP EKOLOGI PERKAMPUNGAN TRADISIONAL DI KOTA BANDA ACEH, INDONESIA
Abstract
Sejarah kota Banda Aceh berkembang dari kumpulan perkampungan tradisional yang unik secara ekologi, salah satunya Gampong Lamseupeung sebagai kampung tepi sungai. Ketika bencana tsunami 2004 merusak kota, kampung tersebut tidak terkena, tapi mengalami dampak ketika kota Banda Aceh dirancang kembali dengan pendekatan kebencanaan, yang mengembangkan infrastruktur jalan evakuasi melintasi beberapa perkampungan tradisional. Hal ini menyebabkan perubahan fisikal kampung tradisional, dan karakter masyarakat setempat. Tulisan ini mengkaji perubahan ekologi perkampungan tradisional tepi sungai sebagai akibat morfologi kota Banda Aceh. Kajian ini dianggap penting karena sejalan dengan Agenda pembangunan dunia tahun 2015 hingga 2030, melihat bagaimana pembangunan perkotaan yang inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan, dan memperhatikan karakter masyarakat lokal. Pendekatan penelitian secara fenomenologi melihat rekam jejak perubahan fisik kampung dengan metoda kualitatif diskriptif, terkait dua hal, yaitu: i) aspek struktur lingkungan perkampungannya dan sumber daya kampung; ii) aspek dinamika kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat. Hasil penelitian tampak perubahan pola, orientasi dan pergeseran kepadatan kampung ke arah jalan arteri dan perubahan masyarakat berkarakter urban. Hal ini memperlemah ikatan budaya pada lahan dan ikatan sosial budaya masyarakat. Kesimpulan penelitian menunjukkan, keberadaan perkampungan tradisional perlu dipertimbangkan dalam pembangunan kota modern untuk kota kecil-sedang. Pada dasarnya mereka yang membentuk karakter khusus suatu kota.
Full Text:
PDFReferences
Alberti, Marina (2008) Advances in Urban Ecology: Integrating Humans and Ecological in Urban Ecosystem. Springer, New York
BPS Kecamatan Leung Bata, tahun 2009
BPS Kecamatan Leung Bata, tahun 2011
BPS kecamatan Lueng Bata, tahun 2018
Doxiadis, CA (1968). Ekistic: An Introduction to the Science of Human Settlements. Oxford University press, New York, 1968
Forman, Richard T.T (2008). Urban Region: Ecology and Planning Beyond the City. Cambridge, USA
Habraken, N.J. (...) The structure of the ordinary: Form and control in the built environmental
Hough, Michael (1989). City Form and Natural Process: towards a new urban vernacular. Routledge, New York
Keraf, A.Sony (2014). Filasafat Lingkungan Hidup. PT. Kanisius, DI. Yogyakarta
Schulz, C.N (1984). Genius Loci; Towards a Phenomena Architecture. Rizzoli, New York
Williams, Daniel E. (2007) Sustainable Design: Ecology, Architecture and Planning. John Wiley & Sons, Inc. USA
Wulandari, Elysa (2015). Aquaculture dalam Perkembangan Kawasan Pesisir Kota Banda Aceh Pasca Tsunami. Dalam Proceeding Seminar nasional: Eco-Logic City 2015, Perencanaan dan pengembangan Kawasan Pesisir. Jakarta, 18-19 September 2015
Wulandari, E.; Safriana, D. (2017a). Konsep Pengembangan Kota Banda Aceh sebagai Kota Wisata Tsunami. Arcade: Vol.I, No.1, Juli 2017
Wulandari, E; Sutomo, S.; Syahbana,J.A.; Asnawi,A (2017b). The ecology character of Banda Aceh city in the 17th century, Journal of Islamic Architecture, Vol.4, Issue 3, June 2017
DOI: https://doi.org/10.17509/jaz.v1i1.11668
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Arsitektur ZONASI
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.