ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN HURUF KONSONAN TSU DALAM BAHASA JEPANG TERHADAP PENUTUR BAHASA INDONESIA
Abstract
Abstrak
Pada saat mempelajari bahasa asing, pada umumnya kita tentu akan mempelajariya huruf dari bahasa tersebut. Setiap bahasa memiliki fonem yang berbeda-beda. Pembelajaran huruf dan bagaimana cara melafalkannya merupakan pembelajaran dasar dalam pembelajaran bahasa asing. Fonem adalah bunyi terkecil yang dapat membedakan makna, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Misalnya, dalam bahasa Indonesia yang membedakan kata “kelas” dan “keras” adalah fonem /l/ dan /r/. Contoh lainnya yang berhubungan dengan bahasa Jepang. Pada penulisan bahasa Jepang, sering kita temukan kata dari bahasa asing yang ditulis dengan fonem yang sama. Misalnya, kata “light” (cahaya) dan “right” (kanan) yang memiliki makna yang berbeda, namun sama-sama ditulis dengan huruf atau lambang fonem yang sama yaitu 「ライト」/raito/. Dengan kesalahan seperti ini akan mudah sekali terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Terutama, komunikasi verbal.Setelah membandingkan fonem yang dimiliki oleh bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, salah satu fonem bahasa Jepang yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia adalah fonem [ts]. Penelitian ini dilakukan di kampus Showa, Gunma University kepada 15 orang mahasiswa Indonesia, yang terbagi 2 suku bangsa dengan 2 bahasa daerah yang berbeda (Sunda dan Jawa). Pada penelitian kali ini, pertama-tama, penulis memperdengarkan sebuah rekaman yang berisikan kalimat yang sama dengan teks yang telah dibaca oleh responden, lalu meminta responden untuk mengulanginya dan kemudian merekamnya. Selanjutnya, penulis meminta responden untuk mebaca sebuah teks, kemudian merekamnya kembali. Setelah data terkumpul dan di periksa oleh penutur asli bahasa Jepang, penulis menganalisisnya berdasarkan teori yang ada. Hasilnya menunjukkan bahwa bahasa ibu (bahasa daerah) tidak berpengaruh dalam kealahan pelafalan bahasa dikarenakan responden melakukan kesalahan ditempat yang sama dan persentase jumlah responden yang mampu melafalkan dengan baik dan benar, dengan yang tidak, dapat dikatakan seimbang (50:50). Kemudian, huruf “tsu” yang berada diawal kataatau tidak didahului oleh bunyi apapun lebih rentan terjadi kesalahan. Dengan kata lain, bunyi yang keluar sebelum huruf “tsu” berpengaruh dalam membantu melafalkan fonem [ts] dalam huruf konsonan “tsu”.
Kata kunci : Fonetik, Huruf Konsonan Tsu, kesalahan pelafalan, linguistik
Abstract
At the timen of learning a foreign languange, in general, we would learn the letters of the language. Each language has different phonemes. Learning letters and how to prounounce it is the basis of learning a foreign language learning. Phoneme is the smallest sound that can distinguish the meaning, while the letter is the epitome of sound or phoneme emblem. For example, in the Indonesian language, phoneme /l/ and /r/ differentiates the word “kelas”(class) and “keras” (hard). In relatiom to Japanese languange learning, particulary in writing Japanese loan word, we often find the word of the foreign language written with the same phoneme. For example, the word “light” (cahaya) and “right” (kanan) which have different meanings, but written in the same letters or phoneme symbols /raito/. Such an error will lead to misunderstandings to take place in communication, especially in terms of verbal communication. After comparing of characteristic of phoneme of both Japanese and Indonesia language, it was found out that the phoneme [ts] in the Japanese phonemes does not exitst in the Indonesian language. The research was conducted at the Showa campus of Gunma University involving 15 Indonesian students who were divided into two different ethnicities with two different local languages (Sundanese and Javanese). In her study, the researcher firstly the author played recording of the same sentences as the next text will read later by the respondents. Furthermore, the author asked the respondents to recite it and then record it. Then, the author asked respondents to read a text, and then to record it. again. Once the data were collected and checked by native Japanese speaker, the author analyzed them. The results showed that the local language does not affect the pronouncation errors because the respondents made the misktake at the same place and the percentage of respondents who were able to recite properly, compared to those who were unable to, was equal (50:50). Then, the letters “tsu” located at the beginning of words or not preceded by any sound is more susceptible to errors. In other words, the sound that comes out before the letter “tsu” is influential in helping to pronounce phonemes [ts] in letters “tsu”.
Keyword : phonetic, Consonant Tsu of Japanese languange, pronounce errors, linguistic
Full Text:
PDFReferences
Hiroshi, Matsuzaki and Kawano Toshiyuki. 1998. Yoku Wakaru Onsei. Tokyo : Space Alc
DOI: https://doi.org/10.17509/japanedu.v1i2.3294
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Department of Japanese Language Education, Faculty of Language and Literature Education
Universitas Pendidikan Indonesia
Online ISSN: 2528-5548 |
JAPANEDU: Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang (e-ISSN:2528-5548) lisenced under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0)