Angklung di Jawa Barat Sebagai Materi Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal
Abstract
Artikel dengan judul Angklung Di Jawa Barat Sebagai Materi Seni Budaya Berbasis Kearifan Lokal bertujuan guna mendeskripsikan tentang eksistensi angklung dan pemaknaan angklung oleh masyarakat pendukungnya. Contoh objek angklung yang dikaji yakni angklung dog-dog lojor yang berkembang pada masyarakat di wilayah adat Kesatuan Banten Kidul (di Ciptarasa/Ciptagekar). Data tulisan ini merupakan bagian dari hasil pengamatan/observasi pada tahun 1998 – 2003 pada kegiatan P4ST UPI. Metoda kajian dilakuan secara teks dan kontek menggunakan paradigm kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sebagai seni budaya lokal seni angklung dog-dog lojor sarat dengan kandungan nilai-nilai kearifan yang tampak pada bentuk instrument angklung, dan fungsi angklung pada masyarakatnya antara lain: mewujudkan lambang kesatuan, kerjasama dan gotong-royong, norma dan aturan hidup, sikap baik dan buruk, nasihat dan teladan. Nilai-nilai kearifan tersebut kemudian menjadi pedoman dan aturan hidup masyarakatnya. Berdasarkan kandungan nilai-nilai kearifan local tersebut maka angklung dog-dog lojor dapat dikembangkan sebagai materi dalam pembelajaran seni budaya di sekolah guna membantu perkembangan siswa secara kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ajip Rosidi (2011) Kearifan Lokal dalam Perspektif Budaya Sunda, Bandung, Kiblat.
Abdul Majid (2014) Implementasi Kurikulum 2013, Bandung, Interes Media.
Bruce L. Berg (2006). Qualitatve Research Metods For The Social Sciences. Person International Edition. California State University.
Jacob Sumarjo (2006) Estetika Paradoks, Bandung, Sunan Ambu Pers.
Ki Hadjar Dewantara. (1961). Pendidikan. Jogjakarta: Taman Siswa.
Masunah, dkk (2003) Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan (Buku I), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional, Universitas Pendidikan Indonesia.
Masunah, dkk (2003) Metodologi Pengajaran Angklung (Buku II), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional, Universitas Pendidikan Indonesia.
Moleong. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. P.T. Remaja
Rosdakarya.
Muhadjir. Noeng. (2000) Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Yake Sarasin.
Narawati (2016) Menjaring Kearifan Lokal Seni Tari Dan Musik Nusantara
Untuk Mengembangkan Karakter Bangsa, Bandung, Hibah Pasca UPI
Soepanggah (ed). (1995). Ethnomusikologi, Surakarta. MSPI.
Masunah, dkk (2003) Angklung di Jawa Barat Sebuah Perbandingan (Buku I), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional, Universitas Pendidikan Indonesia.
Masunah, dkk (2003) Metodologi Pengajaran Angklung (Buku II), Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Seni Tradisional, Universitas Pendidikan Indonesia.
Narawati, Tati. Triyanti, Karwati, (2017). Etnokoreologi, Menanamkan Nilai-Nilai Kearifan Lokalpada Seni Tari dan Musik Nusantara untuk Menguatkan Karakter Bangsa, Hibah Pasca UPI
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, DIKNAS JakartaPress.
DOI: https://doi.org/10.17509/irama.v1i2.21899
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Address :
Fakultas Pendidikan Seni Dan Desain, Universitas Pendidikan Indonesia. Gedung FPSD - Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kec. Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat 40154, Bandung, Provinsi Jawa Barat. (022)200-9198. irama_fpsd@upi.edu
IRAMA : Jurnal Seni Desain dan Pembelajarannya is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
indexed by