Prinsip Non-Interference ASEAN dalam Perang Dingin (1970-1990)
Abstract
Sejak didirikan pada tahun 1967 melalui Deklarasi Bangkok, Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah berkembang dari sekelompok lima negara menjadi seperangkat mekanisme regional yang kuat dan kohesif. Namun, salah satu kritik fundamental terhadap ASEAN adalah prinsip saling tidak menginterfensi (non-interference) yang sangat dipegang kuat oleh semua negara anggota; pengkritik berpendapat bahwa prinsip non-interference merupakan hambatan bagi para negara anggota dalam mencapai integrasi regional. Kenapa prinsip non-interference begitu mengakar kuat dalam dinamika antar negara-negara anggota ASEAN? Artikel ini berpendapat bahwa pelembagaan prinsip non-interference didorong oleh dua faktor penting. Pertama, negara anggota ASEAN dihadapkan pada ketegangan dinamika Perang Dingin di mana kedua negara adidaya terlibat dalam perjuangan untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Asia Tenggara. Selanjutnya, perpecahan Sino-Soviet pada pertengahan 1950-an ditambah dengan dominannya kehadiran AS melalui teori domino di Asia Tenggara menghasilkan konstelasi regional yang sangat kompleks di antara negara Asia Tenggara. Kedua, situasi domestik antara negara anggota ASEAN yang komunis dan non-komunis menyebabkan ketidakpercayaan yang mendalam di antara negara-negara yang tinggal di kawasan yang sama. Terlepas dari perkembangan politik yang kompleks di ASEAN selama Perang Dingin, konflik militer belum pernah terjadi di kawasan Asia Tenggara selama lima dekade terakhir berkat ketangguhan dan dibangunnya kepercayaan anatara negara anggota ASEAN. Meskipun prinsip non-interference dikritik secara luas, karakter unik regionalisme ASEAN telah memungkinkan ASEAN sebagai suatu institusi untuk menjelma menjadi salah satu pemain penting di dunia global saat ini.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
ASEAN Declaration. 1967. Diakses melalui http://agreement.asean.org/media/download/20140117154159.pdf pada 23 November 2019
ASEAN. 2017. Future of ASEAN: 50 Success Stories of Internationalization of ASEAN MSMEs. Jakarta: ASEAN Secretariat
Acharya, A. 2012. The Making of Southeast Asia: International Relations of a Region. Singapore: ISEAS Publishing
Baviera, A. 2017. Preventing War, Building a Rules-based Order: Challenges Facing the ASEAN Political-Security Community, Economic Research Institute for ASEAN and East Asia, Vol. 4, 3-18
Chua, B. H. 2001. Notes on the Cold War in Southeast Asia, Inter-Asia Cultural Studies, Vol. 2, No. 3, 481-485
Corthay, E. 2016. The ASEAN Doctrine of Non-Interference in Light of the Fundamental Principle of Non-Intervention, Asian-Pacific Law & Policy Journal, Vol. 17:2, 1-41
Feraru, A. S. 2015. ASEAN Decision-Making Process: Before and After the ASEAN Charter, Asian Development Policy Review, Vol. 4, No. 1, 26-41
Gottschalk, L. 1951. Understanding History. New York: Alfred A. Knopf
Hack, K. and Wade, G. 2009. The Origin of the Southeast Asian Cold War, Journal of Southeast Asian Studies, Vol. 40, No. 3, 441-448
Huxley, T. 1996. Southeast Asia in the Study of International Relations: The Rise and Decline of a Region, the Pacific Review, Vol. 9, No. 2, 199-228
Jones, L. 2010. ASEAN's unchanged melody? The theory and practice of ‘non-interference’ in Southeast Asia, The Pacific Review, 23:4, 479-502
Khoo, N. 2011. Collateral Damage: Sino-Soviet Rivalry and the Termination of the Sino-Vietnamese Alliance. New York: Columbia University Press
Lau, A. 2012. Southeast Asia and the Cold War. New York: Routledge
Luthi, L. M. 2008. The Sino-Soviet Split: Cold War in the Communist World. New Jersey: Princeton University Press
Pollard, V. K. 1970. ASA and ASEAN, 1961-67: Southeast Asian Regionalism, Asian Survey, Vol. 10, No. 3, 244-255
Roberts, C. B. 2012. ASEAN Regionalism: Cooperation, Values and Institutionalization. New York: Routledge
Rostow, W.W. 1996. Vietnam and Asia, Diplomatic History, Vol. 20, No. 3, 467-471
Severino, R. 2008. ASEAN (Southeast Asia Background Series). Singapore: ISEAS Publishing
Shimizu, K. 2010. ASEAN Economic Integration in the World Economy: Toward the ASEAN Economic Community (AEC), Econ. J. of Hokkaido University, Vol. 39, 77-88
Slater, J. 1993. The Domino Theory and International Politics: The Case of Vietnam, Security Studies, 3:2, 186-224
Smelser, N., Baltes, P. 2001. International Encyclopedia of the Social and Behavioral Sciences. Saint Louis, England: Elsevier Ltd.
UNCTAD. 2017. ASEAN AT 50: Achievements and Challenges in Regional Integration. Geneva: United Nations
Wright, J. (Ed.). 2015. International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences. Amsterdam: Elsevier
Yukawa, T. 2018. The ASEAN Way as a symbol: an analysis of discourses on the ASEAN Norms, The Pacific Review, Vol. 31, No. 3, 298-314
DOI: https://doi.org/10.17509/historia.v3i2.23126
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah
INDEXED
TOOLS
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Alamat Redaksi: Gedung Numan Soemantri, FPIPS UPI, Departemen Pendidikan Sejarah, Lantai 2, Jl. Dr. Setiabudhi No 229 Bandung, 40154