PENATAAN RUANG BERDASARKAN FUNGSI KAWASAN DI LERENG GUNUNGAPI SINDORO

Hendro Murtianto

Abstract


Lereng Gunungapi Sindoro mempunyai lahan kehutanan yang seharusnya berdasarkan fungsinya digunakan sebagai kawasan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam, mengalami alih fungsi lahan menjadi lahan pertanian sehingga menimbulkan suatu aspek negatif berupa penggundulan hutan yang kemudian dijadikan lahan pertanian, tanpa memikirkan potensi dampak yang timbul dikemudian hari. Lahan kehutanan yang berada di lereng Gunungapi Sindoro mengalami perubahan fungsi dari kawasan hutan menjadi kawasan budidaya pertanian yang kurang memperhatikan lingkungan alaminya, hal ini terlihat dari pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik dan daya dukung wilayahnya. Untuk menanggulangi dampak negatif yang mungkin terjadi akibat kegiatan tersebut, maka perlu adanya suatu perumusan penataan ruang berdasarkan fungsi kawasan yang harus ditaati oleh berbagai pihak guna mendukung kelestarian lingkungan dan pemanfaatan ruang yang berkelanjutan. Penentuan fungsi kawasan untuk pemanfaatan tertentu dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan karakteristik fisik dan sosial kemasyarakatan. Penataan ruang perlu dilakukan oleh berbagai pihak baik pemerintah ataupun masyarakat, guna saling mendukung program kelestarian lingkungan dan keruangan suatu wilayah. Pemanfaatan ruang yang sesuai dengan kemampuan wilayahnya diharapkan dapat memberikan dukungan bagi terpeliharanya lingkungan secara lestari dan mendukung bagi kehidupan manusia secara berkelanjutan.

 

Kata Kunci : Penataan Ruang, Fungsi Kawasan


References


Anonim. 2003. Pedoman Teknis Pengelolaan DAS Terpadu. Jakarta. TKPSDA.

Arsyad, S., 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Direktorat Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial: Departemen Kehutanan. 2003. Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RTL-RLKT).

Ditjen Perkebunan. 2000. Statistik Perkebunan Indonesia 1998-2000. Kopi (Coffee) Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Direktorat Jenderal Perkebunan. Jakarta. 2000.

Fahmudin, Widianto. 2004. Petunjuk Praktis Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering. Bogor : World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia.

Hudson, N.W. 1976. Soil Conservation. Batsford Ltd. London.

Kartasapoetra, A.G. 1991. Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Rhineka Cipta.

Morgan, RPC. 1995. Soil Erosion and Conservation 2nd ed. Longmand Group. UK.




DOI: https://doi.org/10.17509/gea.v9i1.1679

DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/gea.v9i1.1679.g1131

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Hendro Murtianto



Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.