SAIK AJIK BABUNGO IN FAIRYTOPIA STYLE

Febrin Nazifah, Cucu Ruhidawati

Abstract


Songket adalah jenis kain tenunan tradisional Melayu dan Minangkabau di Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Songket memiliki motif-motif tradisional yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, misalnya di daerah Minangkabau sendiri, motif atau ragam hias songket Minangkabau masing-masing memiliki nama dan makna tentang perjalanan kebudayaan dan masyarakat Minangkabau. Penggunaan kain songket Minangkabau dengan motif Saik Ajik Babungo, selain dipakai untuk pakaian adat, karena kemewahan dan sifat kainnya juga dapat dieksplorasi sebagai alternatif material utama untuk kostum panggung. Kostum panggung adalah busana yang digunakan pada saat pentas di panggung sebagai penutup tubuh dan penarik simpati penonton atau bias berfungsi sebagai media promosi busananya. Kostum panggung yang dikenakan harus sesuai dengan tema dan karakter dalam pertunjukan tersebut, sehingga kostum panggung menjadi pusat perhatian (center of interest) dalam suatu pementasan, terkhususnya kostum panggung untuk seorang penyanyi pop dengan mengadaptasi bagian bentuk dan warna busana peri.Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah menciptakan sebuah karya kostum panggung dengan mengadaptasi bagian bentuk dan warna busana peri  menggunakan Songket Minangkabau dengan motif Saik Ajik Babungo sebagai material utama, yang merupakan salah satu upaya untuk menjaga,  melestarikan serta mempromosikan kain ini pada masyarakat luas, sehingga dunia mode dapat berkembang dengan kekayaan ide yang beragam.    


Full Text:

PDF

References


Brian Froud dan Alan Lee, Faeries, (Peacock Press/Bantam, New York, 1978)

(2003). Buku Panduan Desain Cendramata dan Busana Muslim Sumatera Barat. Sumatera barat :Tim Klinik Disain Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat

C. S. Lewis, The Discarded File: An Introduction to Medieval and Renaissance Literature (1964)

(2002). Desain Cendramata dan Busana Muslim Sumatera Barat. Sumatera barat : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat

Diane Purkiss, Troublesome Things: A History of Fairies and Fairy Stories (Allen Lane, 2000)

D. L. Ashliman, Fairy Lore: A Handbook (Greenwood, 2006)

Eva Pocs, Fairies and Witches at the boundary of south-eastern and central Europe FFC no 243 (Helsinki, 1989)

Joseph Ritson, Fairy Tales, Now First Collected: To which are prefixed two dissertations: 1. On Pygmies. 2. On Fairies, London, 1831

(2004). Kumpulan Desain Sulaman Bordir,Tenun,Kerajinan Pandan dan Bambu Sumatera Barat. Sumatera barat : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat

Lizanne Henderson dan Edward J. Cowan, Scottish Fairy Belief: A History (Edinburgh, 2001; 2007)

Patricia Lysaght, The Banshee: the Irish Supernatural Death Messenger (Glendale Press, Dublin, 1986)

Peter Narvaez, The Good People, New Fairylore Essays (Garland, New York, 1991)

Ronan Coghlan Handbook of Fairies (Capall Bann, 2002)

(2005). Teknik Pewarnaan dan Pengembangan Desain Sulaman Bordir, Tenun dan Batik Sumatera Barat. Sumatera barat : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumatera Barat

Tomkinson, John L. Haunted Greece: Nymphs, Vampires and other Exotika, (Anagnosis, 2004) ISBN 960-88087-0-7


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Fesyen Perspektif



Publisher Address | Alamat Redaksi 
Kantor Prodi Pendidikan Tata Busana FPTK UPI Lantai 2. 
Jalan Setiabudhi No. 207, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia 40154. Telp. (022) 2013163 Pes. 34120 Fax. (022) 20136595

BASE   pkp-index Google_Scholar   IOS