Pemikiran Pendidikan Karakter Profetik Muhammad Natsir
Abstract
The purpose of the article is to know the background of Muhammad Natsir in the field of education and knows how the concept of prophetic qualification in the thoughts of Muhammad Natsir. The method used in writing this scientific article is a qualitative deal with a historical approach to the stages of topic selection, heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. Muhammad Natsir is an educational thinker in addition to a politician. He has a prophetic education thought studied in three pillars, namely transcendence, humanization, and liberation. In the context of educational transcendence, it founds in tauhid, and qualification directed to form people who have faith, godly, noble, advanced, and independent. While in the context of humanization establishes a life ethic and the unity of people that can perfect human nature. Whereas in the context of liberation, education functions as liberation by endeavoring and consistently to humanize humanity and actualize themselves. Then the three pillars are implemented in an integral system by combining religious and general science..
Abstrak
Tujuan penulisan artikel ini adalah mengetahui latar belakang Muhammad Natsir dalam bidang pendidikan dan mengetahui bagaimana konsep pendidikan profetik dalam pemikiran Muhammad Natsir. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah ini adalah kualitatif dengan pendekatan metode sejarah dengan tahapan pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Muhammad Natsir adalah seorang pemikir pendidikan selain seorang politisi. Beliau mempunyai pemikiran pendidikan profetik yang dapat ditelaah dalam tiga pilar yaitu transendensi, humanisasi dan liberasi. Pada konteks transendensi pendidikan berlandakan kepada tauhid dan pendidikan diarahkan untuk membentuk manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, maju dan mandiri. Sementara pada konteks humanisasi yaitu membentuk etika hidup dan persatuan umat manusia yang dapat menyempurnakan sifat-sifat kemanusiaan. Sedangkan pada konteks liberasi pendidikan berfungsi sebagai pembebasan dengan berikhtiar dan konsisten untuk memanusiakan manusia dan mengaktualisasikan diri. Ketiga pilar tersebut selanjutnya diimplementasikan dalam sistem integral dengan memadukan ilmu agama dan ilmu pengetahuan umum.
© 2023 Kantor Jurnal dan Publikasi UPI
Keywords
References
Ahmad, & Nufus, Hayati. (2018). Pendidikan dan Politikus: Analisis Pemikiran M. Natsir tentang Pendidikan Islam di Indonesia. Al-Itizam, 3 (1), 39-52, from: http://dx.doi.org/10.33477/alt.v3i1.416.
Amiruddin, Yoyok. (2009). Konsep Pendidikan Integral Persfektif Pemikiran Pendidikan Muhammad Natsir. Skripsi. Surabaya: IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Anam, Wahidul. (2016). Dekosntruksi Kaidah Adalah Al-Sahabah Implikasinya terhadap Studi Ilmu Hadits. Bantul: LKiS Pelangi Aksara.
Dzulfikriddin. (2010). Peran dan Jasa Mohammad Natsir dalam Dua Orde Indonesia. Bandung: Mizan.
Hakiem, Lukman. (2019). Mohammad Natsir Kepribadian, Pemikiran dan Perjuangan. Jakarta: Al-Kautsar.
Hakim, Siti Nurina., & Raj, Alifatullah Alyu. (2017). Dampak Kecanduan Internet (internet addiction) pada Remaja. Prosiding Temu Ilmiah X Ikatan Psikologi Perkembangan Indonesia.
Kamaruzzaman. (2001). Relasi Islam dan Negara Persfektif Modrnis dan Fundamentalis. Magelang: Indonesiatera.
Kasali, Rhenald. (2017). Disruption. Jakarta: Kompas.
Kumalasari, Dyah. (2018). Agama dan Budaya Sebagai Basis Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Suluh Media.
Kuntowijoyo. (2001). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.
Kuntowijoyo. (2006). Islam sebagai Ilmu. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Luth, Thohir. (2005). M. Natsir: Dakwah dan Pemikirannya. Jakarta: Gema Insani.
Myers, David G. (2016). A Social Psychology of the Internet. International Forum of Teaching and Studies, 12 (1), 3-9.
Nasution, Fauziah. (2019). Pemikiran Pendidikan Islam Muhammad Natsir. Proceeding International Seminar and Confrence Guidance and Counseling, 324-333.
Natsir, Muhammad. (1961). Capita Selecta Jilid 1. Bandung: Sumur.
Ningsi, Eka Fitria., & Zuliana, Erni. (2016). Nilai-nilai Karakter Profetik pada Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Aljabar. Prosiding International Seminar The Dynamics of Malay Islamic World in Responding to Contemporary Global Issues.
Qomar, Nurul., et al. (2017). Metode Penelitian Hukum (Legal Reaserch Methods). Makassar: Social Politic Genius.
Roqib, Moh. (2011). Prophetic Education Kontekstualisasi Filsafat dan Budaya Profetik dalam Pendidikan. Purwokerto: STAIN Press.
Rosyadi, Khoiron. (2004). Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sholikhah, Aghianus. (2016). Konsep Pendidikan Integral Persfektif Muhammad Natsir. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Choirullah, Syifa Fitri. (2019). Konsep Pendidikan Islam Menurut Muhammad Natsir. Skripsi. Salatiga: IAIN Salatiga.
Triguna, I.B.G Yudha. (2019). Kebhinekaan Bangsa Indonesia: Urgensi dan Relevansinya dalam Era Revolusi Industri 4.0. Dharmasmrti Jurnal Imu Agama & Kebudayaan. 10 (2), 46-52, from: https://doi.org/10.32795/ds.v19i2.426.
DOI: https://doi.org/10.17509/factum.v13i2.70167
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Universitas Pendidikan Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.