DESAIN INTRUMEN TES KREATIVITAS ILMIAH BERBASIS HU DAN ADEY DALAM MATERI KEBUMIAN

Anggi Hanif Setyadin, Parsaoran Siahaan, Achmad Samsudin

Abstract


Kreativitas adalah salah satu kompetensi penting abad ke-21. Kreativitas umumnya hanya memandang aspek fluency, flexibility dan originality, sedangkan kreativitas ilmiah memadukan aspek kreativitas dan
sains, sehingga diperlukan tes khusus untuk mengukurnya. Penelitian ini bertujuan mengembangkan instrumen tes kreativitas ilmiah pada siswa SMP terkait materi kebumian. Instrumen tes disusun berdasarkan adaptasi dan modifikasi tes kreativitas ilmiah Hu dan Adey (2002). Metode penelitian yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan model instruksional 4D (define, design, develop, and disseminate) yang dibatasi hanya sampai tahap 2D(define and design). Sebanyak tujuh soal dimodifikasi dengan menyisipkan materi kebumian. Soal dikembangkan ke dalam bentuk semi-open
question yang memungkinkan siswa dapat memilih pilihan jawaban/tidak memilih/menuliskan jawaban alternatif pada kolom kosong.Melalui tahap define dan design yang dilakukan, telah dikembangkan instrumen tes kreativitas ilmiah untuk siswa SMP dalam materi kebumian berbasis instrumen tes kreativitas
ilmiah oleh Hu dan Adey.

References


Pacific Policy Research Center, 21st Century

Skills for Students ang Teachers, Honolulu:

Kamehameha School, Research &

Education Division , 2010.

B. Trilling dan C. Fadel, 21st Century Skills:

Learning for Life in Our Times, United State

of America: Wiley Publisher, 2009.

E. Torrance, Torrance Tests of Creative

Thinking, Beaconville, IL: Scholastic Testing

Service, 1990.

W. Hu dan P. Adey, “A Scientific Creativity

Test for Secondary School Students,”

International Journal of Science Education,

pp. 389-403, 2002.

D. MacKinnon, “Creativity: A multi-faceted

phenomenon. In J. D. Roslansky,” dalam

Creativity: A discussion at the Nobel

conference, Amsterdam: North Holland,

A. J. Cropley, “Defining and measuring

creativity: Are creativity test worth using?,”

Roeper Review, vol. 23, no. 2, pp. 72-79,

M. J. Moravcsik, “Creativity in Science

Education,” Science Education, John Wiley

& Son, Inc., vol. 65, pp. 221-227, 1981.

E. S. Pekmez, H. Aktamis dan B. C. Taskin,

“Exploring Scientific Creativity of 7th Grade

Student,” Journal of Qafqaz University , vol.

, no. 5, pp. 204-214, 2009.

P. Alexander, “Domain knowledge: Evolving

themes and emerging,” Educational

Psychology, 27, pp. 33-51, 1992.

T. Amabile, “The motivation to be creative.

In S. G. Isaken (Ed.),” dalam Frontiers of

creaivity research: Beyond the Basic,

Buffalo, NY: Bearly, 1987.

C. Lin, W. Hu, P. Adey dan J. Shen, “The

Influence of CASE on Scientific Creativity,”

Research in Science Education , pp. 143-

, 2003.

S. Thiagarajan , D. S. Semmel dan M. I.

Semmel, Instructional Development for

Training Teacher of Exceptional Childre,

Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/ Special Education,

University of Minnesota, 1974.

M. Stoetzler dan N. Y. Davis, “Standpoint

theory, situated knowledge and the situated

imagination,” SAGE Journal, vol. 3, no. 3,

pp. 315-333, 2002.

A. Glerum, B. Atasoy dan M. Bierlaire,

“Using semi-open questions to integrate

perceptions in choice model,” Journal of

Choice Modelling, vol. 10, no. 1, pp. 1-27,




DOI: https://doi.org/10.17509/wapfi.v2i1.4905

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Wahana Pendidikan Fisika



The Journal Wahana Pendidikan Fisika http://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

The Journal WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika).

All rights reserverd. pISSN 2338-1027 eISSN 2685-4414

Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)