Upaya Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing Pada Pembelajaran Kinematika Gerak Lurus
Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa menggunakan model inkuiri terbimbing pada pembelajaran kinematika gerak lurus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019 dengan subjek 35 siswa kelas X MIPA 6 SMAN 6 Bandung, 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi untuk mengamati aktivitas siswa khususnya aktivitas verbal (mengeluarkan pendapat, bertanya), aktivitas mental (menanggapi), dan aktivitas fisik (melakukan percobaan) serta mengamati keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing. Pada siklus 1, persentase siswa yang mengeluarkan pendapat 41,18%, bertanya 66,18%, menanggapi 31,62% dan melakukan percobaan 46,32%. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus 1 adalah 46,32%. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing pada siklus 1 mencapai 82,35% dengan 3 langkah pembelajaran yang belum terlaksana. Berdasarkan data tersebut, model inkuiri terbimbing dinyatakan belum berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa karena belum mencapai indikator keberhasilan sebesar 75%. Pada siklus 2, persentase siswa yang mengeluarkan pendapat 78,03%, bertanya 84,85%, menanggapi 83,58% dan melakukan percobaan 85,61%. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus 2 adalah 82,77%. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing pada siklus 2 mencapai 100% dengan semua langkah pembelajaran telah terlaksana. Berdasarkan data tersebut, model inkuiri terbimbing dinyatakan berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran kinematika gerak lurus.
Kata Kunci: aktivitas belajar siswa; model inkuiri terbimbing; kinematika gerak lurus; penelitian tindakan kelas
ABSTRACT
This study is a classroom action research which aims to improve students’ learning activities using guided inquiry model on straight kinematic movement lesson. The study was conducted on the first semester on academic year of 2018/2019 with 35 subjects of X MIPA 6 SMAN 6 Bandung students, 20 male students and 15 female students. The data collection technique was done by observing students’ activities especially on verbal activity (giving and asking opinion), mental activity (responding), and physical activity (experimenting) also observing the phases of learning activities using guided inquiry model. On 1st cycle, percentage of students giving opinion is 41,18%, asking opinion 66,18%, responding to opinion 31,62% and experimenting 46,32%. The average of learning activity of the 1st cycle is 46,32%. Learning completion using guided inquiry model on 1st cycle reaches 82,35% with 3 incomplete steps of learning. Based on the data, guided inquiry model has not been able to improve students’ leaning activities because it hasn’t reached its indicator of completion for 75%. On 2nd cycle, percentage of students giving opinion is 78,03%, asking opinion 84,85%, responding to opinion 82,58% dan experimenting 85,61%. The average of learning activity done on 2nd cycle is 82,77%. Learning activities completion using guided inquiry model on 2nd cycle reached 100% with all leaning steps completed. Based on the data, guided inquiry model is improving students’ learning activities on straight kinematic movement.
Keywords: students’ learning activities; guided inquiry model; straight kinematic movement; classroom action research.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Permendikbud No 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Permendikbud Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan.
Litbang. (2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika. Jakarta: SMA Negeri 78 Jakarta
Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya
Khan, M. dan Iqbal, M. (2010). Effect of Inkuiri Terbimbing Teaching Method on The Development of Scientific Skill Through The Teaching of Biology in Pakistan, Journal Strength for Today and Bright Hope for Tomorrow, Vol 11, No 1, Hal: 169178.
Sanjaya, Wina. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar dan Metode Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Grup
Ambarsari, W., Santosa, S., dan Maridi, (2013), Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pelajaran Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 5, No 1, Hal: 81-91.
Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S. A. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan Madani
Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Lampiran 8 Tentang Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Fisika
Komara, Endang dan Mauludin, Anang. (2016). Pengembangan Keprofesian Berkelanjuan (PKB) dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bagi Guru. Bandung: Refika Aditama
A.D. Kurniawan. (2013) .Metode Inkuiri Terbimbing Dalam Pembuatan Media Pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, hal 9.
DOI: https://doi.org/10.17509/wapfi.v4i1.15818
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Wahana Pendidikan Fisika
The Journal Wahana Pendidikan Fisika http://ejournal.upi.edu/index.php/WapFi/ is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
The Journal WaPFi (Wahana Pendidikan Fisika).
All rights reserverd. pISSN 2338-1027 eISSN 2685-4414
Copyright © Faculty of Mathematics and Science Education (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)