PERUBAHAN FUNGSI TARI TAYUBAN SEBAGAI TARI PERGAULAN DI MASYARAKAT
Abstract
Tari Tayuban adalah salah satu tari berpasangan yang masih eksis dan populer di kalangan masyarakat Cirebon dan dikenal sebagai tarian yang tidak mempunyai pola gerak pakem. Tari Tayuban sebagai Tari Pergaulan yang tidak semata-mata bisa dinikmati dengan hanya dilihat, tetapi Tari Tayuban juga mengarahkan penonton untuk menjadi pelaku dengan ikut berpartisipasi langsung di dalam pertunjukan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejarah dan perkembangan, nilai-nilai sosial, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terbentuknya nilai-nilai sosial dalam Tari Tayuban Sebagai Tari Pergaulan Di Sanggar Seni Sekar Pandan Kota Cirebon. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Berdasarkan hasil analisis Tari Tayuban yang dulu hidup di wilayah Keraton dan sekarang mengalami perkembangan hingga ke masyarakat menjadi Tari Pergaulan. Selain itu, Tari Tayuban memiliki nilai-nilai sosial yang terkandung didalamnya. Terbentuknya nilai-nilai sosial dalam Tari Tayuban dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal seperti penari, nayaga, dan sinden sedangkan faktor eksternal seperti penonton, norma sosial dan media sosial. Akibat adanya pengaruh dari faktor internal dan eksternal maka muncullah nilai-nilai sosial seperti saling menghormati, bekerja sama, dan suka memberi nasehat. Penelitian ini menunjukkan bahwa adanya perubahan fungsi pada Tari Tayuban sebagai Tari Pergaulan di masyarakat.
Keywords
References
Afrianti, M., & Brata, D. P. N. (2020, September). Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Eksistensi Budaya Tayub Di Kelurahan Warujayeng Nganjuk. In Prosiding Conference On Research And Community Services (Vol. 2, No. 1, pp. 862-870).
Aisah, S. (2015). Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita rakyat “Ence Sulaiman” pada masyarakat Tomia. Jurnal Humanika, 3(15), 1689-1699.
Arifa, N. (2019). Nilai Sosial Tari Olang-Olang Di Desa Dayun Kecamatan Pembatu Dayun Kabupaten Siak (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Medan).
Ben Suharto. 1999. Tayub pertunjukan dan ritus kesuburan. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.p.47
Choirunisa Ristanti. (2022) Pembelajaran Tari Topeng Klana Tanjak Di Sanggar Purbasari Kota Cirebon. Deepublish, 2018.
Dwi Yuli Isminingsih (2015) Universitas Negeri Yogyakarta tentang Makna Simbolik Prosesi Ritual Tari Tayub Pada Hari Jadi Kota Tuban.
Gamal Thabroni (2021) Web Metode Penelitian Deskriptif: Pengertian, Langkah & Macam (Online).
Iman Zamahsyari (2007) Kesenian Tayub Sebagai Media Komunikasi Di Masyarakat.
J. Dwi, Narwoko–Bagong,Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan (Jakarta; Kencana Prenada Media Group, 2006) Hal. 16
Jogiyanto Hartono, M. (Ed.). (2018). Metoda pengumpulan dan teknik analisis data. Yogyakarta; Penerbit Andi.
Kasmahidayat, Yuliawan. (2010). Agama dalam Transformasi Budaya Nusantara. Bandung: Cv. Bintang Warli Artika.
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2009), h. 73
Pramadanti, T. (2020). Tari Candra Kirana Karya Baedah Di Sanggar Purbasari Kota Cirebon.
Purwadi, Dkk. 2019. Tari Gambyong Tayub. Yogyakarta: Pustaka Utama
Putri Maulinda, I. (2023). Fungsi Tari Tayub Mulyo Budoyo Pada Upacara Sedekah Bumi Di Desa Slaharwotan Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta).
Ramlan, L. (2002). Tayub di Keraton Kasepuhan Cirebon (Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Ratu Stevanny Herlianingrat. (2023). Tari Gada Karya Elang Herry Di Sanggar Seni Sekar Pandan Kota Cirebon
Redi, I. L. (2021). Tari Wayang Srikandi Di Sanggar Seni Kencana Ungu Kabupaten Cirebon [Universitas Pendidikan Indonesia].
Sugiono, S. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Suwarsito, A. (2013). Visualisasi Tari Tayub dalam Seni Kriya Kayu (Doctoral dissertation, Institut Seni Indonesia Yogyakarta). Yogyakarta. Hlm. 207.
DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v4i2.74384
Refbacks
- There are currently no refbacks.