TARI CAMPAK DI SANGGAR DHARMA HABANGKA KABUPATEN BANGKA SELATAN
Abstract
Penelitian ini berjudul “Tari Campak di Sanggar Dharma Habangka Kabupaten Bangka Selatan”. Permasalahan dan tujuan pada penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menganalisis sejarah, struktur koreografi, rias serta busana yang ada di dalam tari Campak. Tujuan tersebut dicapai dengan menggunakan teori koreografi,busana dan tata rias. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa sejarah tari Campak muncul dari seseorang yang bernama Nek Campak yang datang dari Riau, Kata Campak dari Kesenian Tari Campak Darat berasal dari nama Nek Campak sendiri, sosok Nek Campak digambarkan sebagai seorang penari yang berparas cantik dan awet muda. Struktur koreografi yang terdapat pada tari ini terbagi menjadi empat klasifikasi diantaranya delapan gerak pokok, satu gerak khusus, satu gerak peralihan dan tiga gerak unsur. Busana yang dikenakan pada Tari Campak di Sanggar Dharma Habangka merupakan busana modifikasi yang tidak lepas dari nilai-nilai kebudayaan Melayu Bangka namun tak sepenuhnya busana yang dikenakan hanya dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu Bangka saja, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya Portugis dikarenakan tari Campak darat berkembang pada masa pendudukan Portugis di pulau Bangka . Tata rias pada tari ini lebih diperuntukan kepada penari wanita agar dapat menonjolkan tokoh wanita yang digambarkan yaitu seorang wanita yang masih muda dengan wajah yang cantik dan pribadi yang riang dan anggun, sedangkan penari laki-laki tidak menggunakan riasan wajah yang mencolok.
Full Text:
PDFReferences
Caturwati, Endang. (1996). Rias Dan Busana Tari Sunda. Bandung: STSI PRESS.
Driyarkara, 1980. Driyarkara Tentang Pendidikan. Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Ebdi Sanyoto, Sadjiman, Drs. (2005) Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakarta.
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo.
Hadi Y, Sumandiyo, 2012. Koreografi (Bentuk, Isi dan Teknik). Yogyakarta : Multi Grafindo
Haryawan (1993: 134) http://internet-jendela-ilmu.blogspot.com/2011/03/tata- rias-dan-busana.html?m=1
Moleong Lexy J., 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosda Karya: Bandung
Oe, Joeseof Tedjasukmana. (1998). Landasan Koreografi Tari Keurseus. Bandung: Akademi Seni Tari Indonesia
Rosala Dedi.(1999). Bunga rampai tarian khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press, 1999
Sekarningsih, Frahma dan Heni Rohayani. (2006). Pendidikan Seni Tari dan Drama. Bandung : UPI Press
Sugiyanto. 2004. Pengertian Seni Budaya, https://ikazakiah.wordpress.com/2012/pengertian dan- definisi-seni- budaya-menurut-para-ahli/.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabet.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Widaryanto F.X. (2009). Koreografi. Bandung: Jurusan Taru STSI Bandung.
DOI: https://doi.org/10.17509/ringkang.v1i1.32144
Refbacks
- There are currently no refbacks.