PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI MOZAIK MENGGUNAKAN BIJI KOPI DI TK NEGERI BELALAU KECAMATAN BELALAU LAMPUNG BARAT

Abstract

This study aims to find out about increasing the creativity of early childhood through mosaics using coffee beans in B3 class children of Belalau State Kindergarten. The research method uses the PTK method and this type of research is classroom action research (Classroom action research) collaboratively with the Kemmis & Mc Taggart model. The research subjects were 13 children in the Belalau State Kindergarten group, Belalau District, West Lampung. Data collection tools using observation, interview documentation. Based on the results of research, children have improved very well. This can be seen from the increase in creativity which reached 11 children. Because in these activities children are given the freedom to draw according to the child's imagination and stick it according to the wishes of the child so that children can play and do fun activities. The results of children's abilities in mosaic activities using coffee beans can show an increase, this can be seen in the Pre-cycle, Cycle 1 and Cycle II. At the time of pre- research there were 0 (0%) children who developed very well (BSB) of all students. Then in cycle 1 the child developed very well (BSB) to 3 children 23.07%. Children in the second cycle of children who developed very well (BSB) were 11 children, 84.61% of students who reached the established assessment standards.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuwi Peningkatan kreativitas anak usia dini melalui mozaik menggunakan biji kopi pada anak kelas B3 TK Negeri Belalau. Metode penelitian menggunakan metode PTK dan jenis penelitian ini penelitian tindakan kelas (Classroom action reserch) secara kobolaratif dengan model Kemmis & Mc Taggart. Subjek penelitian ada 13 anak di kelompok TK Negeri Belalau Kecamatan Belalau Lampung Barat. Alat pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitin anak meningkat sangat baik. Hal ini di lihat dari adanya peningkatan kreativitas yang mencapai 11 anak. Karena dalam kegiatan tersebut anak diberikan kebebasan dalam menggambar sesuai dengan imajinasi anak dan menempelnya juga sesuai dengan keinginan anak sehingga anak dapat bermain dan melakukan kegiatan yang menyenangkan . Hasil dari kemampuan anak dalam kegiatan mozaik menggunakan biji kopi dapat menujukan peningkatan, hal ini dapat dilihat pada Pra siklus, Siklus 1 dan Siklus II. Pada saat pra penelitian terdapat 0 (0%) anak yang berkembang sangat baik (BSB) dari semua keseluruhan siswa. Kemudian pada siklus 1 anak berkembang sangat baik (BSB) menjadi 3 anak 23,07%. Anak pada siklus II anak yang berkembang sangat baik (BSB) sebanyak 11 anak 84,61% anak didik yang mencapai standar penilaian yang ditetapkan.