KALIMAT MAJEMUK DALAM PERCAKAPAN ANAK USIA 5-7 TAHUN SEBAGAI ULAS BANDING TEORI TADKIROATUN MUSFIROH
Abstract
Pada tatanan penggunaan bahasa Indonesia, kalimat majemuk sering digunakan dan dipelajari di dalam pendidikan formal. Namun, secara tidak disadari, anak pada usia 5-7 tahun telah mempelajari kalimat majemuk secara otodidak tanpa berpautan dengan teori sebenarnya. Hal tersebut menjadi sebuah fenomena yang unik untuk dikaji lebih dalam. Terlebih, Tadkiroatun Musfiroh dalam buku Psikolinguistik Edukasional (Edisi Kedua) menyatakan hal yang serupa. Secara ilmiah, sebuah pendapat dapat diuji atau dilakukan ulas banding sebagai pembuktian dari pernyataan sebelumnya. Hal tersebut menjadi landasan mengapa penelitian ini dilakukan. Pada prosesnya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menjelaskan ujaran berupa kalimat majemuk yang diproduksi oleh anak usia 5-7 tahun. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada usia 5-7 tahun, anak sudah dapat memproduksi kalimat majemuk. Hal tersebut sudah sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Tadkiroatun Musfiroh dalam buku Psikolinguistik Edukasional (Edisi Kedua) dan dapat dibuktikan melalui ulas banding dalam penelitian ini. Namun, berdasarkan hasil penelitian ini, ditemukan pula bahwa anak pada usia 5-7 tahun belum mampu kalimat majemuk campuran.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.17509/rb.v5i2.21764
DOI (PDF (Bahasa Indonesia)): https://doi.org/10.17509/rb.v5i2.21764.g10677
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.