PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA (Sebuah Refleksi)
Abstract
Manusia berkarakter merupakan tujuan pendidikan Agama Islam, yaiitu
manusia yang: a) mampu bertaqarrub dan menghambakan dirinya secara totalitas terhadap anturan Allah dan rasulNya, dan b) layak hidup sebagai manusia. Ia dapat membebaskan diri dari ketergantungan terhadap benda, pendewaan terhadap dunia. Ia tampil sebagai manusia yang memiliki nilai-nilai kemanusiaan sesuai fitrahnya yang dalam falsafah orang Pasundan atikan nu ngahasilkeun “Jalema nu cageur, bageur, bener, pinter, tur singer”, luyu jeung kunci budaya Ki Sunda, yakni siliasuh, siliasih,dan siliasah geusan ngahontal siliwawangi (siliwangi). Untuk dapat menghasilkan manusia yang berkarakter, diperlukan suri tauadan bersama antara orang tua, guru di sekolah, dan para tokoh Agama dan masyarakat di lingkungan sekitar. Patut pula diingat bahwa pembentukan jati diri manusia berkarakter berada pada tataran afeksi, dan pembelajaran dunia afeksi akan berhasil apabila dilakukan melalui metode “pelakonan, pembiasaan, dan suri tauladan” manusia-manusia dewasa.
Full Text:
PDFReferences
Al-Qur`an dan Tarjamah, (1985/1986) Jakarta: Depag RI.
Al-Jarjawi, A. Ahmad (1961), Hikmatut Tasyri Wafalsafatuhu, Mesir: Darl Fikr.
Al-`Asqalani, Sy. Ahmad, (tt), Nasāihu Al-`Ibād Syarah Muhammad
Nawawi bin `Umar Al-Jawwi,Semarang: Toha Putra.
Al-Nahlawi (1993), Ushulut Tarbiyah Islamiyah wa Asaalibiha fi Baiti wal Madrasati wal Mujtama`. Tarjamah oleh Shihabuddin (1995),
Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Jakarta:
Gema Insan Press.
Al-Najati, U. M.uhammad (1989) , AlHaditsu Al-Nabawi wa Ilmu AlNafs, Mesir: Qairo.
Baihaqi, A. (1996), Mendidik Anak dalam Kandungan. Jakarta: Srigunting.
Burhauddin TR., Membangun Jati Diri Manusia seutuhan melalui
Pendidikan Umum (General Education), “Metodik Didaktik Jurnal Pendidikan ke-SD-an Vol.3 N0mor 2, Januari 2009.
Dahlan, MD. (2003), Nilai dan Praktek Kesalehan Menurut Islam dan dalam Kehidupan Beragama di Jawa Barat (Bahan Diskusi dalam Semiloka Membangun Kesalehan Sosial), diselenggarakan Pemda Jawa Barat, Bandung: tanggal 14 Oktober 2003.
Ilyas, A. (1995), Mendambakan Anak Saleh. Bandung: Al-Bayan.
Izzudin, A. (1987), Pendidikan Anak Menurut Islam. Jakarata: Pusataka Amani.
Juanda A., Pendidikan Karakter, Harian Pikiran Rakyat, Edisi 11 Juli 2011, Bandung
Rakhmat J. (1991), Islam Alternatif,Bandung: Mizan.
………….. dan Gandaatmaja M. (1993), Keluarga Muslim dalam
Masyarakat Modern, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ramli (htp://www.depdiknas.go.id/Jurnal/26/pendekatan pendidikan.htm)
Sadulloh, U. (2004), Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sauri, S. (2006) Pengembangan Kepribadian; Pendidikan Agama
Islam (PAI) untuk Perguruan Tiggi, Bandung: Media Hidayah.
Sayyidaini, KG. (1981), Iqbal`s Educational Philosophy. Alih Bahsa
MI. Soelaeman, Percikan Filsafat Iqbal mengenai Pendidikan,
Bandung: Diponegoro.
Sumaatmadja N. (2002), Pendidikan Pemanusiaan Manusia Manusiawi, Bandung: Al-Fabeta.
---------------------- (2000), Manusia dalam Konteks Sosial Budaya danLingkungan Hidup, Bandung: AlFabeta.
Soelaiman , MI., (1975) Pendidikan Keluarga, Bandung: FIP IKIP Bandung.
Sumantri, E. (2003), Pokok-pokok Bahan Kuliah Filsafat Nilai, Bandung: PPs Universitas Pendidikan Indonesia.
Tafsir, A. (2000), Metodologi Pengajaran Agama Islam; Suplemen Modulmodul Program Penyetaraan D-2 GPPAI SD/MI, Bandung: Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Gunung Djati.
……….. (2008), Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam,
Cetakan kedelpan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
'Ulwan, AN. (1995) Pendidikan Anak dalam Islam. Jakarta: Pustaka Amani
Undang-undang RI., Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Jakarta:
Yusuf LNS. (2008), Psikologi Belajar Agama, Bandung: Maestro.
DOI: https://doi.org/10.17509/md.v10i1.3244